Wednesday 18 September 2019

Kemana perginya BE BU HUNG dan RESAYAN

Kearifan lokal desa2 dahalu, bbrp jenis pekerjaan anggota masyarakat dipikul bersama. Diantara contoh konkrit, di masyarakat adat di pedesaan, ketika nandur (nanam) padi, menggurun (membersihkan) rumput pengganggu padi, termasuk panen. Juga ketika mendirikan rumah. Petani/penduduk setempat bergotong royong, dimana pemilik lahan sawah, pihak yg mendirikan rumah tak perlu membayar tenaga orang2 yg membantunya. Pemilik sawah/rumah hanya menyiapkan makan siang dan minuman. Pengerahan tenaga, kadang lintas desa melibatkan bbrp desa tetangga. Pihak yg dibantu merasa berhutang tenaga kpd orang2 yg pernah membantu. Desa juga yg dibantu oleh desa tetangga bila suatu saat desa yg pernah membantu mengirimkan 10 orang, dari desa wajib membalas sekurangnya setimpal disaat desa yg pernah membantu berkegiatan sama.

Desa asalku mengerjakan pekerjaan secara bersama ini di istilahkan "BE BU HUNG". Di suatu desa di pulau Jawa disebut "RESAYAN",  masihkah kearifan "Be bu hung"  dan "Resayan" ini di pedesaan kita.

Kuingat di desaku khusus manen padi anggota "Be bu hung", sambil mengetam padi berbalas pantun. Jadi asiik, tak terasa matahari condong untuk isterahat dan makan siang bersama. Lahirlah pakar2 pemantun,  riuh dg gelak tawa oleh jenakanya bait2 pantun. Bgt enak makan siang bersama tsb. walau lauknya sederhana sekedar ikan peda' dan sayur umbut. Ajakan jeda ISOMA dan mulai kembali acara BE BU HUNG tak kurang kadang diulas dlm puisi pantun dan gurindam yg menyenangkan.

Konon di P. Jawa  makan siang peserta "Resayan", khusus ketika menanam padi kpd peserta diberi sebungkus makanan namanya "Bentel", porsinya banyak, kadang bersisa tak habis dimakan ditempat, dibawa pulang.

Kapan mulai kerifan lokal ini berlangsung blm punya referensi sejarah yg pasti. Yg jelas sdh berabad silam. Sepertinya istiadat ini produk asli nenek moyang kita walau sejalan benar dg ajaran agama y.i. "Bertolong-
-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan".
وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَا لتَّقْوٰى ۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِ ثْمِ وَا لْعُدْوَا نِ

(QS. Al-Ma'idah surat ke 5: Ayat 2)

Kini kearifan lokal ini sudah jarang ditemukan. Kalaupun masih ada scope nya menyempit sebatas kalangan karib kerabat tdk lagi mendesa, tdk lagi antar desa. Pertanyaannya "kemana perginya BE BU HUNG??". Kemanakah larinya "RESAYAN??". Pembaca lah mungkin dpt menjawabnya.

Salam hormat
M. Syarif Arbi.

No comments:

Post a Comment