Friday 26 January 2018

Akibat Ucapan Buruk.

Sreet............. tiba-tiba mobil sedan itu ngerem selanjutnya memperlambat jalannya. Kontan beberapa sepeda motor yg dibelakangnya ikut ngerem.
Setelah mobil jalan, salah satu motor yg tadinya di blkng mobil, mendahului mobil langsung stop sebentar di depan mobil. Pengendara yg membonceng temannya itu di depan mobil nyumpah serapah mengeluarkan "ucapan buruk" yg tak pas ditulis disini. Sementara si pengemudi mobil nampaknya diam saja tak bereaksi. Agaknya kalah gertak dan ngeper maklum dia sendiri. Dan sepeda motorpun stlh puas meluncurkan ucapan buruknya langsung berlalu dan lalu lintas di jalan yg kulalui olah raga jalan kaki di pagi itu lancar kembali.
Seekor anak kucing hitam pecah kepalanya di tempat bekas di lalui mobil itu. Ketika kulewat tubuhnya masih menggeliat meregang nyawa. Tak mungkin jiwanya terselamatkan karena otaknya putih keluar nempel di aspal. Rupanya si mobil ngerem tadi lantaran berusaha menghindari anak kucing nyebrang jalan. Dimasyarakat kita para pengendara selalu berusaha menghindari nabrak kucing. Walau lantaran minghindari kucing terjadi kecelakaan lain justru korbannya manusia. (Karena ada smcm mitos; tak kita bahas ditulisan ini).
Ahlak seorang yng beriman harusnya tidak meluncur dari mulutnya ucapan buruk yg membuat orang lain terhina, tersinggung perasaannya. Tidak ada sepatah katapun yg keluar dari mulut ini hilang menguap begitu saja, stlh diucapkan melainkan terekam dlm "flash disk Allah".
Vedio nya akan diputar kelak di mahkamah Allah, lengkap tak kurang sepenggal katapun segerak adeganpun.
Dlm case tadi, orang yg memaki dg orang yg dimaki jelas tidak saling kenal. Padahal segala kesalahan yg blm klar dimaafkan sesama manusia didunia ini akan diselesaikan diakhirat nanti. Semua dosa kpd Allah dpt minta ampun kpd Nya. Sdg dosa dg manusia hrs mndptkan maaf dari ybs. Lantas bgmn si pemaki neminta maaf ke yng dimaki, karena tidak tau kemana hrs dicari, sebab tidak saling kenal.
Kita kutip hadist riwayat Muslim dari Abu Harairah r.a. sepenggalnya a.l.:
" ....................Inilah orang yang bangkrut. Ia sudah melakukan berbagai kebaikan di dunia, namun karena pernah melakukan berbagai kezaliman, maka amalan kebaikannya digerogoti oleh kezalimannya.

Ia datang di akhirat nanti membawa pahala shalat, zakat, haji, bakti kepada orang tua, sedekah dan berbagai amalan lainnya yang banyak, namun karena pernah mencela orang lain tanpa alasan syar'i, maka berkuranglah pahalanya
Bila di termaki tdk redha atas ucapan buruk itu, maka kelak akan terjadi seperti informasi hadits di atas dan si pemaki berpotensi bangkrut. Patut kIranya hati-hati mengucapkan kata-kata cacian makian, utamanya di jalan raya seperti kasus di atas.

No comments:

Post a Comment