Friday 26 January 2018

Karunia di usia 60 tahun

Karunia di usia 60 tahun
Usia Harapan Hidup penduduk negeri kita di tahun 2004; 68,6 th. Tahun 2015 naik jadi 70,8 th. Perkiraan tahun 2016 UHH WNI; 72, 2 th.
Dari data di atas rata-rata hidup kita lebih 60 th maka baik kita teruskan pembicaraan kelompok usia dikaitkan dg karunia Allah di kelompok usia. Kolompok 40 dan 50 th sdh dibahas di tulisan sblm ini. Kini kita bahas karunia Allah usia 60.
Umur 60 agaknya sdh lebih setengah umur. Jika ybs bekerja di institusi formal usia 60 sdh msk mssa pensiun.
Di usia ini kegiatan mengejar harkat, martabat, pangkat, dan harta sepertinya sdh mengendor. Maka wajarlah kalau seyogyanya banyak waktu terluang buat pendekatan diri kepada Allah untuk persiapan pulang ke akhirat. Sebab kalaulah pakai rata rata usia tertinggi 72.2 th paling masa hidup bagi yg sdh 60 th tinggal 12, 2 th lagi.
Tepatlah H.R. Imam Ahmad dari Anas bin Malik "Maa min 'abdin (mu'amarin) ya' muru fil Islam: waiza balagha sittiina sanatan razaqahullahul inaabata ilaihi bima yuhibbu. Terjemahan bebasnya "Bila seorang hamba konsisten dlm menjalankan Islam sampai mencapai usia 60 th Allah anugrahkan kepadanya sifat kecendrungan hasyrat untuk mendekatkan diri kepada Allah".
Pada usia 60, manusia sdh sering terbangun tengah malam lantas ndak dpt tidur lagi. Orang yg tergolong "maa min abdin", akan memanfaatkan untuk shalat tahajud, untuk berzikir kpd Allah, untuk bertaubat.
Sementara itu umumnya orang yg sdh berusia masuk 60 th itu akan berperilaku:
* Berpakain serta berdandan sdh sekadarnya, tdk lagi untuk maksud agar menarik perhatian
* Makan, minum tdk berlebihan karena sdh ada pantangan, berbelanja barang hanya yg diperlukan untuk mendukung amal salih.
* kawan dekatnya biasanya orang yg baik-baik, sering mengajak untuk menambah iman, ilmu dan amal.
* Jauh dari kegelisahan, keluh-kesah dan kesal dengan kehidupan sehari-hari. Selalu penuhi diri dengan rasa sabar dan bersyukur. Sdh ihlas menerima apa adanya.
*ybs banyak berdo'a mengharap keredhaan ALLAH agar Husnul Khatimah dan dijauhkan dari Su'ul Khatimah.
*Ybs mulai banyak menambah ilmu agama, mengingat kematian dan siap hadapinya.
*Kerap menjalin silaturrahim dan merapatkan hubungan yang mungkin renggang sebelumnya.
* Berupaya mengingat terus kesalahan kpd org lain selanjutnya minta maaf dan berbuat baik terhadap pihak yang pernah dizalimi.
* Meningkatkan amal soleh terutama amal jariah yang dapat terus memberi pahala dan syafa'at setelah dia mati. Berhenti berbuat yg dilarang Allah. Kl ada hutang sgr melunasinya atau berwasiat kpd waris terutama ttg hutang kl blm sanggup dibayar, agr melunasinya kl mati nanti.
*Dlm pada itu memaafkan kesalahan orang kepadanya walau seberat apapun kesalahan itu.
* Selalu berbaik sangka kepada ALLAH atas segala sesuatu yang terjadi dan menimpa dirinya. Serta memenuhi terus hati dan lisan nya dengan istighfar & taubat untuk dirinya sendiri. Diikuti memintakan ampunan buat kedua orang tuanya dan semua orang yang beriman, di setiap saat, waktu dan keadaan.
Pertanyaan, kalau belumlah melekat didiri orang berusia 60 th keatas perilaku tsb diatas, mungkin ini berarti karunia Allah tersebut belum sampai padanya jalan keluarnya harus di jemput.
Bgmn menjemputnya???. 2 syarat utama: pertama; beriman dan yg kedua; mengerjakan kebaikan, maka Allah akan melimpahkan karuniaNya seperi ayat berikut:
فَاَمَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَيُوَفِّيْهِمْ اُجُوْرَهُمْ وَ يَزِيْدُهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖ ۚ وَاَمَّا الَّذِيْنَ اسْتَـنْكَفُوْا وَاسْتَكْبَرُوْا فَيُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا اَ لِيْمًا ۙ وَّلَا يَجِدُوْنَ لَهُمْ مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ وَلِيًّا وَّلَا نَصِيْرًا
"Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Allah akan menyempurnakan pahala bagi mereka dan menambah sebagian dari karunia-Nya. Sedangkan orang-orang yang enggan (menyembah Allah) dan menyombongkan diri, maka Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih. Dan mereka tidak akan mendapatkan pelindung dan penolong selain Allah."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 173)

No comments:

Post a Comment