Sunday 27 November 2016

MAKNA JEMARI



Karena sudah umum berlangsung setiap hari, kita jadi tidak menyadari hal-hal semestinya istemewa di dalam tubuh kita sendiri. Bagi yang senang di ajak merenung, tapi bukan bermenung, ayo kita lihat jemari kita.  Jemari di dalam genggaman kita sama kiri dan kanan normalnya 10, mereka terlahir sama ikut bersama kita dilahirkan ibunda. Bahasa Indonesia memberi nama-nama masing-masing jari itu adalah:
·         Kelingking, agak kecil dari jari lainnya tertancap di ujung tangan kita di posisi paling pinggir.
·         Jari manis, menduduki posisi kedua dari sisi, fosturnya lebih besar dari jari kelingking juga lebih tinggi.
·         Menyusul jari tengah, lebih besar dari kelingking dan jari manis, letaknya di tengah-tengah juga tertinggi dari jari-jari lainnya, besarnya hanya lebih sedikit dari jari manis.
·         Berikutnya jari telunjuk, ini jari lebih rendah dari jari manis dan jari tengah, besarnya sama dengan jari manis posisinya mendekati ibu jari.
·         Terakhir ibu jari, ini jari ruasnyapun hanya dua ruas beda dengan yang lainnya punya tiga ruas. Kemenangannya biar pendek tapi ibu jari agak gemuk dari jari lainnya.
Total ruas jemari kita sebelah tangan adalah 14. Kiri kanan jadi 28 ruas. Apa makna 28 ruas dari 360 ruas tubuh kita (informasi hadist) belum paham saya maknanya. Yang pernah kudengar ada hadist bahwa 360 ruas seluruh tubuh kita setiap hari perlu diberikan sedekah. Sedekah itu dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu: Membersihkan sampah di masjid, atau menyingkirkan duri/paku di jalan, atau shalat dhuha dua rakaat.
Kembali ke makna jemari kita yang lahirnya sama, tetapi besarnya, panjangnya berbeda. Sepertinya memberi makna bahwa kehidupan kita di dunia ini mamang di desain oleh Yang Maha Kuasa tidak sama nasib keberuntungannya. Ada yang berkedudukan tinggi, ada yang biasa saja dan bahkan ada yang rendah. Ada  yang hidupnya makmur, mewah harta melimpah ruah, ada yang hidup dengan hanya cukup memenuhi kehidupan sehari-hari. Dibalik itu ada yang hidup jauh dibawah kebutuhan, pagi makan belum tentu ada yang dimakan sore, apalagi cadangan makan untuk besok.
Walau berbagai Kondisi kehidupan dan nasib tersebut di atas, bagaikan suatu tamsil makna dari jemari tersebut bahwa setiap dari jari jemari tersebut mempunyai fungsi masing-masing yang fungsi tersebut suatu jari kurang pas bila dilaksanakan oleh jari yang lain dalam kerjasama yang kompak contohnya:
1.       Jari kelingking berfungsi sebagai “petugas kebersihan ringan” dianya dapat masuk ke rongga-rongga yang sempit dalam tubuh kita. Jari lain tak sanggup melaksanakannya. Contoh telinga yang sedikit terpapar gatal atau ada sesuatu yang ada di dalam nya maka sesuatu yang mengganggu itupan dapat diatasi, demikian juga “upil” tak mungkin dapat diraih dengan ibu jari dan banyak lagi rongga lain ditiubuh kita yang dapat dibersihkan dengan kelingking, silakan pembaca kemontari sendiri.
2.       Jari manis, banyak orang yang memanfaatkannya untruk menempatkan cincin. Suatu ketika pernah kubertanya kepada seorang kakek, apa gunanya kakek memakai cincin. Jawaban si kakek sederhana tapi masuk akal. “Kalau suatu saat saya abis umur, misalnya sedang bertamu dirumahmu, atau rumah keluarga, paling tidak cincin ini dapat dijadikan uang untuk sekedar membeli kain kafan”. “Tidak selalu pada saat itu nanti (kematian tiba) keluarga dalam keadaan siap, atau apakah dapat diyakini bahwa kita mati di tengah keluarga”. Setidaknya memberi makna bahwa jari manis adalah berfungsi untuk bendahara berjalan, siap menyimpan ala kadarnya untuk keperluan mendesak. Setidak nya menurut kakek ini.
3.       Bila kelingking berfungsi untuk kebersihan ringan, maka fungsi jari tengah berfungsi untuk kebersihan kelas berat. Perhatikanlah bila habis “kebelakang”, baru dapat bersih maksimal bila dibantu oleh jari tengah, tapi tak akan cocok jika dilakukan oleh kelingking. Begitu juga kalau ketiak kebetulan perlu di control, maka jari utama pengontrolnya adalah jari tengah.
4.       Sedangkan jari telunjuk, dianya berfungsi suntuk menunjukkan arah, berfungsi untuk menyatakan setuju, menyatakan ingin sesuatu, ingin bertanya, ingin menyampaikan pendapat dan juga untuk memberikan komando.
5.       Adapun ibu jari berfungsi sebagai pernyataan salut, memberikan pujian, menyatakan setuju,  membenarkan.
Khusus mengenai komando, kadang juga dapat dilakukan oleh telunjuk dan kadang dilakukan dengan ibu jari.  Ada yang memberikan makna, kalau orang memberikan komando atau menunjuk arah dengan menggunakan telunjuk, otomatis  ibu jarinya juga ikut mengarah kedepan. Dengan demikian orang ini punya kepribadian, bahwa 40% suka mengoreksi orang lain, sementara 60 % mengoreksi diri sendiri. Dua jari kedepan/kearah luar, tiga jari mengarah kedirinya. Sementara bila orang sering memberikan petunjuk atau komando dengan ibu jarinya, orang ini dalam hidup, dianya mengoreksi orang lain 20% dan 80% intstropeksi diri, karena empat jarinya menghadap ke dirinya hanya satu yang kedepan/kearah luar. Bagaimana pula kalau menunjukkan arah atau mempersilahkan dengan semua jari, kalau begitu 100% mengoreksi orang sementara tak ada yang mengoreksi dirinya, sementara itu ada yang mengatakan bahwa itu tanda ketulusan, karena semua yang ada padanya diberikan. Kalau begitu bila orang menunjukkan arah atau mengomando dengan mengepalkan seluruh jarinya, artinya 100% mengoreksi dirinya namun ada berpendapat bahwa itu tandanya penuh kesungguhan dan bersemangat. Silahkan berpendapat, sebelum berpendapat itu dilarang.
Begitu lah makna dari jemari, yang saya dapat ketengahkan semoga para pembaca dapat memberikan pemaknaan yang lebih baik. Terimkasih bagi anda yang meluangkan waktu untuk membaca tulisan ini sejenak, ditengah-tengah anda membaca bacaan yang berat-berat berseleweran di dunia maya sekarang ini. Semoga tulisan ini tidak mengusik kenyamanan pembaca dan menjadi bacaan yang menyenangkan. Selanjutnya semoga dapat menjadi bahan renungan betapa hebatnya penciptaan diri kita ini oleh Yang Maha Pencipta. Wallahu ‘alam bishawab Barakullahu Fikum.



No comments:

Post a Comment