Tuesday, 31 December 2024

BERIMAJINASI

Oleh: M. Syarif Arbi No: 1.291.12.7-2024 Tiba lagi hari terakhir suatu tahun, tahun 2024 bagi bangsa Indonesia ditandai suatu peristiwa yang cukup penting, yaitu pergantian kepemimpinan bangsa. Setiap anak bangsa halal2 saja untuk berimajinasi. Imajinasi adalah kemampuan untuk membayangkan, menciptakan, atau memvisualisasikan sesuatu yang tidak ada dalam kenyataan, yang muncul di dalam otak. Imajinasi dapat saja untuk keadaan perekoniman, politik dan keamanan yang berjalan nanti dari tahun ke tahun yang akan datang, sehubungan dengan pergantian kepemimpinan bangsa. Pun tidak diharamkan bila berimajinasi tentang nanti terjadi sesuatu yang kurang mengenakkan, atau sebaliknya menggembirakan bagi warganegara dibawah pemimpin yang baru. Juga tak akan ada yang melarang berimajinasi tentang kemungkinan akan lebih bahagia, atau lebih susah bila pemilu yang baru lalu yang menang adalah nomor sekian atau nomor sekian. Berbicara soal berimajinasi memang dimungkinkan untuk tentang masa yang akan datang, dan tentang masa lalu, untuk apa saja. Akan tetapi di artikel singkat ini, berimajinasi difokuskan hanya buat individu kita masing2, sebab terlalu berat jika berimajinasi tentang keadaan perekonomian, perpolitikan dan keamanan terkait dengan peristiwa yang terjadi dipenghujung tahun 2024. Berimajinasi untuk masing2 diri, dapat berwujud imajinasi masa depan dan masa yang lalu. Kadang berimajinasi mempunyai nilai positif, namun tak kurang berimajinasi berdampak negatif. BERIMAJINASI UNTUK MASA DEPAN. Berimajinasi tentang masa depan, menyangkut cita-cita......... Halal2 saja diimajinasikan saat sekarang untuk sesuatu esok, pekan depan, bulan depan, tahun depan dstnya. Justru bercita-cita itu penting agar semangat hidup tinggi. Perkara berhasil atau gagal itu adalah urusan Allah. Bagi setiap orang terbentang kemungkinan imajinasi buat hari esok untuk kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Berimajinasi ke depan yang maha penting bagi orang beriman adalah hari depan akhirat, sebab akhirat lebih abadi. Tak seorang yang tidak datang ke akhirat, baik yang percaya ataupun yang tidak percaya, pasti akan ke akhirat. Makanya khusus mengenai, berimajinasi ke depan dalam pengertian dunia maupun akhirat ini Allah perintahkan: يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَـنْظُرْ نَـفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۚ وَا تَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ بِۢمَا تَعْمَلُوْنَ "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Hasyr ayat 18) Ber-imajinasi yang positif justru إِن شَآءَ ٱللَّهُ berpahala, misalnya berimajinasi tentang masa depan anak2 keturunan kita” وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَا فُوْا عَلَيْهِمْ ۖ فَلْيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلْيَقُوْلُوا قَوْلًا سَدِيْدًا "Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar."(QS. An-Nisa' 4: Ayat 9) BERIMAJINASI MASA YANG LALU. Namun banyak juga orang yang suka nyesali masa yang sudah lewat. Nyesali kejadian yang telah lalu atau sudah di belakang. Mengenang masa lalu, perlu memang, untuk sebagai pelajaran agar tak mengulangi kekeliruan yang sama. Tapi hati2 ada berimajinasi ke belakang, nanti malah berdosa; يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَكُوْنُوْا كَا لَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَقَا لُوْا لِاِ خْوَا نِهِمْ اِذَا ضَرَبُوْا فِى الْاَ رْضِ اَوْ كَا نُوْا غُزًّى لَّوْ كَا نُوْا عِنْدَنَا مَا مَا تُوْا وَمَا قُتِلُوْا ۚ لِيَجْعَلَ اللّٰهُ ذٰلِكَ حَسْرَةً فِيْ قُلُوْبِهِمْ ۗ وَا للّٰهُ يُحْيٖ وَيُمِيْتُ ۗ وَ اللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu seperti orang-orang kafir yang mengatakan kepada saudara-saudaranya apabila mereka mengadakan perjalanan di bumi atau berperang, Sekiranya mereka tetap bersama kita, tentulah mereka tidak mati dan tidak terbunuh. (Dengan perkataan) yang demikian itu, karena Allah hendak menimbulkan rasa penyesalan di hati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan, dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan."(QS. Ali 'Imran ayat 156). Jadi jangan menyesali, misalnya salah ambil keputusan. Biarpun karena keputusan itu jadinya pahit, apaboleh buat, sudah terlanjur. Tak mungkin jarum masa diputar mundur. Jika keputusan itu berupa dosa, bertaubat. Jika keputusan itu salah membuat rugi, evaluasi jangan terulang. Demikian juga umpama kata “salah pilih”, yang akan datang usah dipilih lagi, seraya tetap dido’akan senantiasa dapat perlindungan Allah. Andaikan “pilihan sudah benar” bersyukur, agar nikmat ditambahkan Allah berlipat-lipat. Rasulullah Muhammad ﷺ memberikan sebuah konsep dalam menghadapi masa lalu dan masa depan. Hal ini tergambar jelas dalam sebuah sabda beliau: عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ; قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ : “الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلَا تَعْجَزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ” Diriwayatkan dari Abu Hurairah raberkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada orang mukmin yang lemah, dan dalam keduanya ada kebaikan. Semangatlah untuk melakukan hal yang bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah, dan jangan lemah. Dan ketika sesuatu menimpamu maka janganlah kamu katakan: “Seandainya dahulu aku melakukan hal yang ini maka akan terjadi seperti ini dan itu” tapi katakanlah: “Ini adalah takdir Allah dan apapun yang Dia kehendaki pasti akan terjadi” karena kata-kata “Seandainya (Lau)” akan membuka amalan setan.” (HR. Muslim 4186, Ibnu Majah 76). Hujan panas selalu bergilir. Kadang panas kadang hujan. Sudah lepas jangan dipikir. Baiklah fokus kemasa depan. Semoga, masa depan kita penuh terisi dengan kebaikan, masa lalu; umpamanya dosa Allah ampunkan, umpamanya merugikan kedepan Allah ganti dengan keuntungan. آمِيّنْ ….آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ مِيّنْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم Jakarta, 31 Desember 2024 29 Jumadil Akhir 1446H

No comments:

Post a Comment