Saturday, 7 December 2024
BEROBAT
Rangkuman: M. Syarif Arbi
No: 1.287.12.3-2024
Melanjutkan tulisanku tentang langkah “manula atau lansia” berkenaan dengan menjaga Kesehatan. Dimana telah di publish lima langkah yaitu: makan bergizi, olahraga teratur terukur, minum sebanding, tidur yang cukup dan kelola stress. Artikel sekarang adalah langkah: KE ENAM; BEROBAT BILA SAKIT.
Kebanyakan ada bedanya sakit lansia dan sakit orang masih muda, beda pula sakit ketika masih anak2. Sudah lama dikenal adanya dokter spesialis anak, belakangan tersedia pula “Geriatri” adalah cabang ilmu kedokteran yang mempelajari kesehatan dan penyakit lansia. Dokter spesialis geriatri menangani berbagai keluhan kesehatan lansia, seperti diagnosis, pengobatan, dan pencegahan penyakit.
Semua lansia pernah mengalami masa muda, tidak ujuk2 manjelma jadi lansia. Ketika muda dulu, meriang dikit2, tidak dirasakan, tidak perlu diobati, masih tetap saja bekerja, kemudian meriangnya hilang. Beda dengan kini setelah lansia, fisik ini tak mau lagi di gagah2-kan, penyakit tak mau lagi dicuekkan, harus dilakukan segera pengobatan, jika gejala penyakit dibiarkan akan berkelanjutan. Satu dan lain “onderdil-2” tubuh lansia sudah banyak yang soak. Fisik tak sanggup lagi membentengi cuaca buruk, perobahan iklim dan bahkan kadang mendengar kabar kurang menyenangkan saja, si lansia jatuh sakit. Oleh karena itu ada kelaziman suatu rumpun keluarga, bila ada anak2 berlain kota dengan Ortu mereka yang sudah lansia, jika mereka sakit sampai di opname di rumah-sakit misalnya; ortu mereka tidak di kabari. Alasannya: ortu mereka yang sudah renta itu, sangat rapuh, kalau menerima kabar salah seorang anaknya sakit, akan berpengaruh kepada kesehatan Ortu mereka, malah akan sakit.
Adalah langkah yang tepat, bagi lansia yang punya kesempatan, untuk mengontrol kesehatannya rutin secara preodik, misalnya sebulan sekali atau tiga bulan sekali. Pengecekan kesehatan rutin secara preodik bagi lansia, guna memantau secara dini progress dari penyakit2nya, sebab sudah umum bahwa setiap lansia mengidap penyakit2 kronis.
Dunia ini tercipta berpasang-pasangan, sakit merupakan pasangan dari sehat, sehingga hampir tidak ada manusia sejak lahir sampai wafat tidak pernah mengalami sakit. Walau mungkin memang ada kasus khusus lansia yang tak pernah sakit sampai maut datang menjemput. Justru sakit kadang adalah anugerah Allah buat manusia untuk dapat mensyukuri akan kesehatan, serta pengguguran sebagian dosa.
Bagi orang yang sakit Allah Ta’ala akan menghapuskan dosa-dosanya sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya. Hal ini telah dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مَرَضٌ فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا“
“Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya.” (HR. Al-Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571)
Ada beberapa hadits yang menjadi dalil bahwa tiap penyakit tersedia obatnya. Oleh karena itu, berobat adalah semestinya dilakukan bilamana sakit. Bila memungkinkan dilaksanakan upaya pencegahan penyakit.
إن الله تعالى أَنْزَلَ الدَّاءَ وَالدَّوَاءَ وَجَعَلَ لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءً فتداووا ولا تداووا بالحرام
“Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obatnya dan menjadikan bagi setiap penyakit ada obatnya. Maka berobatlah kalian, dan jangan kalian berobat dengan yang haram.” (HR. Abu Dawud dari Abu Darda)
يَا رَسُولَ الله أَنْتَدَاوَى ؟ فقال : تَدَاوُوا فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلَّا وَضَعَ لَهُ دَوَاء غَيْرَ دَاءِ وَاحِدٍ : الْهَرْمُ
“Orang-orang bertanya, "Ya Rasulullah, bolehkah kita berobat?". Beliau SAW menjawab, "Berobatlah, karena sungguh Allah SWT tidak menurunkan penyakit kecuali juga menurunkan obatnya, kecuali satu penyakit yaitu tua. (HR. Abu Daud, At-Tirmizy dan An-Nasai).
Perlu diperhatikan dari kalimat terakhir hadits di atas,……… bahwa ada satu penyakit yang tidak ada obatnya, atau tidak dapat diobati yaitu “PENYAKIT TUA”. Agaknya kita para lansia harus ikhlas menerima sejumlah penyakit yang merupakan penyakit tua itu.
Beberapa nabi dikisahkan di dalam al-Qur’an pernah mengalami sakit, dipetik beberapa diantaranya.
Nabi Ibrahim pernah sakit, buktinya nabi Ibrahim pernah berdo’a termuat dalam Surat Asy Syuara ayat 80:
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
“Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku”,
Nabi Ayub pernah menderita suatu penyakit selama 18 tahun. Nabi Ayub tidak putus asa dan terus berdoa kepada Allah, kisahnya termuat dalam surat Al-Anbiya ayat 83:
وَاَيُّوۡبَ اِذۡ نَادٰى رَبَّهٗۤ اَنِّىۡ مَسَّنِىَ الضُّرُّ وَاَنۡتَ اَرۡحَمُ الرّٰحِمِيۡنَ
“Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.”
Mari kita berdo’a untuk diri masing2:
اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي، اَللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالفَقْرِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابٍ الْقَبْرِ. لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
“Ya Allah, berilah kesehatan pada badanku. Ya Allah, berilah kesehatan pada pendengaranku. Ya Allah, berilah kesehatan pada penglihatanku. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur. Tidak ada Tuhan yang pantas disembah kecuali Engkau”
آمِيّنْ ….آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ مِيّنْ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
بارك الله فيكم
Jakarta, 7 Desember 2024
6 Jumadil Akhir 1446H
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment