Wednesday, 11 December 2024

TAUBAT terhadap KESEHATAN

Dirangkai: M. Syarif Arbi No: 1.288.12.4-2024 Meneruskan tulisanku tentang upaya lansia memelihara kesehatan dimana telah kutulis enam ikhtiar: 1. Makan bergizi, 2. Olahraga teratur dan terukur, 3. Minum sebanding, 4. Tidur yang cukup 5. Mengelola stress 6. Berobat. Sekarang langkah ke TUJUH ialah “Bertaubat”. Taubat berpengaruh terhadap kesehatan mental, seperti telah dikemukakan pada artikelku No: 1.286.12.2-2024 dibawah judul “Kelola Stress” bahwa kesehatan mental besar sekali pengaruhnya terhadap kesehatan phisik. Dengan bertaubat akan mencegah: gangguan mental, perasaan jadi lega, membebaskan diri dari beban emosional, sanggup mengendalikan emosi, bathin menjadi tentram, selalu dekat kepada Allah. Bertaubat ialah menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan, berjanji untuk tidak mengulanginya kembali. Menghindari hal2 yang memicu untuk berbuat dosa, Mengendalikan diri, Meningkatkan peribadatan. Tak seorangpun terbebas dari dosa, karena manusia selain Nabi sangat banyak berbuat kesalahan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ “Setiap anak Adam banyak melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang banyak melakukan kesalahan adalah mereka yang banyak bertaubat”. [HR. Ibnu Mâjah, dari Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu ; dihasankan oleh Syaikh al-Albâni dalam al Misykah dan Shahîh Sunan Ibni Mâjah] Bagi yang telah terlanjur banyak berbuat dosa, berapapun banyak dosa yang dibuat, bertaubatlah karena Allah akan mengampuni berapapun banyaknya dosa yang telah diperbuat. عَنْ أَنَسِ بنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ، قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم يَقُوْلُ : قَالَ اللهُ تَبَارَكَ وَ تَعَالَـى : يَا ابْنَ آدَمَ ، إنَّكَ مَا دَعَوْتَنِيْ وَرَجَوْتَنِيْ غَفَرْتُ لَكَ عَلَى مَا كَانَ فِيْكَ وَلَا أُبَالِيْ ، يَا ابْنَ آدَمَ لَوْ بَلَغَتْ ذُنُوبُكَ عَنَانَ السَّمَاءِ ، ثُمَّ اسْتَغفَرْتَنِيْ ، غَفَرْتُ لَكَ وَلَا أُبَالِيْ ، يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِيْ بِقُرَابِ الْأَرْضِ خَطَايَا ، ثُمَّ لَقِيتَنيْ لَا تُشْرِكُ بِيْ شَيْئًا ، لَأَتَيْتُكَ بِقُرَابهَا مَغْفِرَةً Dari Anas bin Mâlik Radhiyallahu anhu ia berkata, “Aku mendengar Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Allâh Azza wa Jalla berfirman, ‘Hai anak Adam! Sesungguhnya selama engkau berdo’a dan berharap hanya kepada-Ku, niscaya Aku mengampuni dosa-dosa yang telah engkau lakukan dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam ! Seandainya dosa-dosamu setinggi langit, kemudian engkau minta ampunan kepada-Ku, niscaya Aku mengampunimu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam ! Jika engkau datang kepadaku dengan membawa dosa-dosa yang hampir memenuhi bumi kemudian engkau bertemu dengan-Ku dalam keadaan tidak mempersekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku datang kepadamu dengan memberikan ampunan sepenuh bumi.” [HR. at-Tirmidzi, dan beliau berkata: Hadits ini hasan shahih]. Kita2 yang sudah lansia ini, kadang bila me-review perjalan hidup yang telah dilalui, ada diantara kita “mungkin”, sekali lagi “mungkin” suka ngeri apakah dosa2 yang telah terlanjur dilakukan akan diampuni Allah??? …. Sebagai acuan tentang bertaubat, boleh kiranya kita simak Kisah Wahsyi bin Harb “Dari Abbas ra. Berikut ini: “Wahsyi, pembunuh Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Rasulullah SAW. Wahsyi Menulis surat kepada Rasulullah SAW dari Mekkah, yang menyebutkan bahwa sesungguhnya dianya ingin masuk Islam, namun katanya: “yang menjadi penghalangku untuk masuk Islam adalah ayat Al-Qur’an yang turun kepada Anda”, yaitu: وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلٰهًا ءَاخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِى حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذٰلِكَ يَلْقَ أَثَامًا "dan orang-orang yang tidak menyekutukan Allah dengan sembahan lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina; dan barang siapa melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat hukuman yang berat,"(Al-Furqan ayat 68). “Aku telah melakukan tiga perkara itu, sekarang apakah aku berpeluang untuk bertaubat” ?. …... (kata Wahsyi dalam suratnya). Kemudian turun firman Allah SWT. Dijadikan balasan surat kepada Wahsyi: إِلَّا مَنْ تَابَ وَءَامَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صٰلِحًا فَأُولٰٓئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنٰتٍ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا "kecuali orang-orang yang bertaubat dan beriman dan mengerjakan kebajikan; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebaikan. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (Al-Furqan ayat 70) Wahsyi menulis surat lagi yang isinya menyebutkan tentang syarat taubat, yaitu beramal saleh, dalam surat itu Wahsyi menulis “aku tidak tahu apakah aku dapat melakukan amal saleh atau tidak” ?. kemudian turun firman Allah SWT. إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَشَآءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًۢا بَعِيدًا "Allah tidak akan mengampuni dosa syirik (mempersekutukan Allah dengan sesuatu) dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh, dia telah tersesat jauh sekali." (An-Nisa' ayat 116). Rasulullah SAW pun membalas surat Wahsyi dengan ayat 116 surat An-Nisa. Wahsyi menulis surat lagi yang isinya menyebutkan tentang syarat taubat yang juga terdapat dalam ayat tersebut, dan “aku tidak tahu apakah aku mendapatkan ampunan atau tidak ?”. Turun firman Allah SWT. قُلْ يٰعِبَادِىَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلٰىٓ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُۥ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ "Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang." (Az-Zumar yat 53). Rasulullah SAW pun membalas surat Wahsyi dengan ayat 53 surat Az-Zumar itu. Wahsyi tidak lagi melihat ada syarat taubat yang berat baginya dalam ayat tersebut, maka dia pun bertolak menuju Madinah dan masuk Islam. Naah pembaca, kisah di atas baik kiranya untuk bahan banding buat diri masing2, kuat dugaan, dosa kita semua, belum seberat dosanya Wahsyi. Sedangkan Wahsyi saja diampuni Allah, dengan demikian, insya Allah bila kita bertaubat dengan sungguh2 Allah akan bersihkan diri kita dari dosa kepada Allah. Bahwa setiap bani Adam berdosa, sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW. Dengan bertaubat menyehatkan jiwa. Kesehatan jiwa berdampak signifikan bagi Kesehatan jasmani. Semoga Taubat kita semua diterima Allah s.w.t. اللّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآاِلهَ اِلَّااَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَناَ عَبْدُكَ وَأَناَ عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ من شَرِّمَاصَنَعْتَ. اَبُوْءُلَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَي وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْلِي فَإِنَّهُ لاَيَغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلاَّ اَنْتَ آمِيّنْ ….آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ مِيّنْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم Jakarta, 12 Desember 2024 11 Jumadil Akhir 1446H

No comments:

Post a Comment