Thursday 29 December 2016

RAHASIA sabagian MANULA



Baik dibaca oleh para “manula”
Boleh juga dibaca calon “Lansia”
Tidak dilarang membacanya “para pemuda”
Seorang temanku limabelasan tahun lalu, kini sudah tiada, sering mengeluhkan, kalau malam sekitar pukul dua atau tiga dini hari terbangun dan tak dapat tidur kembali. Keluhan temanku yang usianya 10 tahunan lebih tua dariku itu kukomentari “abang patut bersyukur berarti Allah memberi kesempatan abang untuk lebih banyak shalat malam, agar abang banyak berzikir”. Jawabanku itu dijawab senyum serta mengatakan: “mulai,……., mulai masuk sindirannya”. Memang sobatku ini kurang aktif shalat, namun do’aku semoga Allah mengampuni segala dosanya, menerima amal kebaikannya yang lain. Banyak kebaikan lainnya dalam hubungan kemasyarakatan dan persahabatan, utamanya dengan ku. Allah tentu akan memperhitungkan semuanya dengan baik, sebab Allah akan memperhitungkan segala kebaikan kendati hanya sebesar atom sekalipun.
Orang dengan usia manula, sebagian besar telah berkurang kelelapannya tidur di malam hari, ku tak punya data konkrit, berapa persen manula sering terbangun malam seperti sohibku itu. Tetapi banyak cerita rekan-rekan di usia enampuluhan mempunyai kebiasaan terbangun tinggal sepertiga malam terakhir itu, termasuk tetanggaku yang kebetulan bukan seagama. Ada juga temanku (enampuluhan-manula), dengan bangga menceritakan, bahwa dianya memanfaatkan terbangunnya tengah malam, membaca buku-buku dan juga menyusun tulisan buku.
Banyak sudah karya tulis temanku itu terpublikasi, berkat sering terbangun diujung malam. Sayangnya itu teman tidak menggunakan untuk shalat malam dan berzikir seperti saranku buat salah seorang sahabatku. Namun tentu saja apapun kegiatan yang dilakukan seperti menulis buku layaknya temanku yang satu ini, semoga bila diniatkan untuk ibadah, Insya Allah mendapatkan nilai kebaikan dari Allah s.w.t. Aamien. Walaupun belasan judul buku temanku ini bukan buku-buku agama seperti karya Imam Ghazali.
Andaikanlah buku-buku agama, tentu merupakan amalan jariah yang manfaatnya dinikmati penulis terus menerus walau telah berpulang kerahmatullah. Lagi pula buku-buku ilmu pengetahuan duniawi, menurut teman-teman yang sedang nyusun Skripsi, Tesis dan Disertasi, buku-buku yang dapat diajadikan acuan harus terbaru, sekurangnya terbit 5 tahun sebelum tanggal karya ilmiah yang akan disusun. Jadi besar kemungkinan buku-buku temanku itu tak lama lagi tak akan ikut dalam pusaran buku beredar di khasanah perbukuan. Sementara temanku itu tak mungkin merevisinya karena telah lama wafat. Beda dengan buku-buku agama, setua apapun buku itu akan masih relevan untuk dijadikan referensi.
Satu lagi rahasia manula ialah soal penyakit.  Hampir setiap manula punya penyakit kronis, ada yang sekaligus empat penyakit, misalnya buat kaum lelaki, terkena Diebates, Prostat, Darah tinggi, gangguan pencernaan. Begitu pula kaum nenek-nenek, kena penyakit persendian, kolesterol, migrain, pencernaan dan macam-macam lagi penyakit kronis lainnya. Walau tak sedikit juga manula berusia di atas 70, di atas 80 masih sanggup nyetir mobil sendiri, sehat afiat. Tapi ini hanya sebagian kecil.
Ternyata bagi yang berpenyakit kronis itu ada rahasia hikmah yang terkandung di dalamnya. Karena selalu dirundung sakit, dirinya tak henti-hentinya berzikir, tak henti hentinya mengingat Allah siang dan malam. Tentu hal itu akan membawa kebaikan bagi kehidupan akhirat yang bersangkutan. Sedangkan manusia mau tidak mau, suka tidak suka, pasti akan memasuki kehidupan akhirat melalui pintu gerbang maut, baik yang sakit-sakitan akhirnya juga meninggal, juga yang sehat-sehat dapat saja langsung tiba-tiba meninggal.  Ada teman yang sering sakit-sakitan, lantas dianya sebagai manusia juga, kadang mempertanyakan, kenapa do’anya untuk minta kesembuhan belum juga terijabah.
Guna menjawab pertanyaan teman di atas, bagus dijadikan acuan contoh cerita seorang yang sadang makan di sebuah rumah makan ketamuan pengamen. Sedang asik, menikmanti makanan yang dipesan, apalagi dengan pasangan, datang seorang pengamen membawa alat pengiring nyanyian ala kadarnya berupa botol Aqua diisi pasir. Meluncurlah dari mulutnya tembang yang tak tentu karuan bait dan syairnya dibalut oleh suara yang sember/sumbang tak enak mendarat di telinga. Mungkin bila seorang itu adalah anda, anda akan segera merogoh kantong mengambil recehan ala kadarnya, agar si pengamen lekas pergi, atau berguman “maaf-maaf”, supaya pengamen cepat berlalu. Bagaimana kalau yang datang ngamen, seorang lelaki tampan berpakaian sopan di dampingi pula seorang perempuan cantik berpakaian rapi. Si lelaki memain kan alat musik yang  enak didengar suaranya, sementara pengamen putri menembangkan lagu, kebetulan lagu nostalgia anda yang sangat anda gandrungi. Tentu anda tidak segera merogoh kantong untuk mengabulkan tujuan dari si pengamen untuk mendapatkan upah atas jasanya yang tak dipesan itu. Anda mungkin akan menunggu sampai lagu itu sampai syair terakhir. Dapat juga terjadi jika benar-benar anda menikmati lantunan suara dan iringan musiknya, anda akan pesan lagi satu lagu lain yang juga nostalgia anda. Itulah perumpaan bagi do’a seorang manula yang mungkin belum dikabulkan dengan kesembuhan. Allah yang mempunyai hak mutlak mengabulkan do’a, menyenangi do’a anda yang sakit-sakitan itu. Allah yang mempuyai kuasa mutlak mengijabah do’a menyenangi zikir-zikir anda setiap saat menjelang berakhirnya usia anda, agar nanti terkumpul do’a anda itu untuk dikabulkan nanti di akhirat kelak.
Bukankah ada hadits nabi “tidak seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daunnya” (HR Bukhari No.5660 dan Muslim No.2571).
Tidaklah sesorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah-gulanaan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapus sebagian dari kesalahan-kesalahannya” (HR Bukhari No. 5641)
Tidaklah menimpa seorang mukmin rasa sakit yang terus menerus, kepayahan, penyakit, dan juga kesedihan, bahkan sampai kesusahan yang menyusahkannya, melainkan akan dihapuskan dengan dosa-dosanya (HR Muslim No, 2573)

Dengan diketahuinya RAHASIA sebagian MANULA seperti sedikit dikemukakan di atas, kiranya menjadikan semangat kesabaran kita para manula yang mungkin tengah mengalami sakit-sakitan. Ketahuilah bahwa bagaimana juga semuanya akan berakhir, yang penting berakhir dengan keadaan baik, bahasa agama “khusnul khatimah”. Semoga manula yang diberikan kesempatan terbangun sepertiga ujung malam, tidak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan Allah tersebut untuk shalat malam dan berzikir. Semoga diberikan usia yang berkah. Aamien. Barakallahu fikum.

No comments:

Post a Comment