Monday, 18 November 2024
TUJUH langkah memelihara KESEHATAN Publish Pertama (1/7) “MAKANAN BERGIZI”
Disajikan: M. Syarif Arbi
No: No. 1.280.11.4-2024
Kesehatan adalah salah satu nikmat yang diberikan Allah, dari sekian banyak nikmat diberikan kepada manusia. Segala kenikmatan lainnya akan berkurang artinya bila diri dalam kedaan tidak sehat. Oleh karena itu kesehatan harus dipelihara, jangan sampai diri melakukan sesuatu tindakan sehingga diri menjadi sakit atau tidak sehat.
وَلَا تُلْقُوْا بِاَيْدِيْكُمْ اِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَاَحْسِنُوْا ۛ
“dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan dengan tangan sendiri, dan berbuatbaiklah”. (Al-Baqarah 195)
Agar tidak menjatuhkan diri ke dalam kebinasaan, diantaranya ialah harus memelihara diri supaya tetap sehat. Banyak orang; terutama yang bergelut menangani kesehatan berpendapat, ada beberapa langkah menjaga kesehatan. Di rinci saja langkah2 tersebut berupa TUJUH langkah. Terbatas ruang tulis, TUJUH langkah itu insya Allah akan dipublish bertahap.
PERTAMA; MAKAN MAKANAN YANG BERGIZI,
Tiga konsep makan yang diarahkan Allah adalah:
1. Halalan. Halal baik zatnya sesuai tuntunan agama. Halal cara mengolahnya; hewan hidup harus disembelih dengan cara islami, kecuali ikan dan belalang, diolah dengan cara yang baik, dengan aneka bumbu yang halal secara syar’ie. Cara memperoleh makanan bukan hasil pekerjaan yang diharamkan agama, misalnya: hasil curian, hasil penipuan, hasil korupsi.
2. Taiyiban. Sesuatu makanan yang halalan dimaksud butir 1.a. belum tentu baik untuk setiap orang. Adakalanya suatu jenis makanan baik untuk kesehatan dimakan seseorang, tetapi tidak cocok bahkan menjadikan penyakit buat orang lain. Misalnya: orang berpenyakit tertentu, tidak cocok makanan yang manis2. Ada pula orang tidak cocok makan jenis ikan terntu. Tidak cocok makan daging, dll. Taiyiban juga dimaksudkan bergizi untuk mendukung kesehatan. Dapat terjadi ayah-ibu-anak, makan semeja, si ayah sudah tidak taiyib makan yang manis2, si ibu tidak boleh lagi mengkonsumsi kuning telor, malah diberikan kepada si ayah, sementara buat si anak makanan apa saja di meja yang sedang mereka akan santap semuanya taiyib.
Mengenai halalan dan taiyiban, jelas sekali perintah Allah di dalam surat Al-Baqarah 168 berikut:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًاۖ
Juga (Al-Maidah 88)
وَكُلُوْا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللّٰهُ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْٓ اَنْتُمْ بِهٖ مُؤْمِنُوْنَ
"Dan makanlah dari apa yang telah diberikan Allah kepadamu sebagai rezeki yang halal dan baik, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya."
3. Tidak berlebihan. Makanan yang halalan dan taiyiban, jika dimakan berlebihan maka jatuhnya akan haram, tidak baik buat Kesehatan, malah jadi penyakit. Sehingga Allah mengingatkan dalam surat Al-A’raf 31:
وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ ࣖ
“makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai
orang yang berlebih-lebihan”.
Kosekwensi memakan makanan yang tidak memenuhi syarat tersebut diatas adalah: berdosa, tidak berkah dan menimbulkan penyakit, atau akan tidak sehat. Khusus memakan makanan yang sudah jelas haramnya berisiko tidak terkabulnya do’a.
ثم ذكر الرجل يطيل السفر أشعث أغبر يمد يديه إلى السماء : يارب يا رب, ومطعمه حرام ومشربه حرام وملبسه حرام, وغذي بالحرام فأنى يستجاله لذلك
“… lalu Nabi Shallallahu ’alaihi wasallam menyebutkan seorang yang safar (bepergian) jauh, baju compang-camping dan berdebu. Ia menengadahkan tangan ke langit seraya berdoa, ‘Ya Tuhanku … ya Tuhanku …’ Padahal makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, ia tumbuh dari harta yang haram. Lantas bagaimana mungkin doanya dikabulkan?!” (HR. Muslim)
Langkah KEDUA memelihara kesehatan; OLAH RAGA RUTIN (Insya Allah di publish ke Dua……)
Semoga Allah mengkondisikan kehidupan kita dapat memperoleh rezeki dengan mudah, berlimpah, hahal, dinafkahkan untuk diri dan keluarga, dipergunakan dengan tidak berlebih-lebihan dan membawa kebaikan untuk kehidupan dunia dan akhirat.
آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
بارك الله فيكم
وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Jakarta, 18 November 2024
16 Jumadil Awal 1446H
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment