Wednesday, 6 November 2024

DELAPAN LANGKAH LANSIA (bagian Kedua)

Oleh: M. Syarif Arbi No. 1.279.11.3-2024 Melanjutkan artikel lalu tentang Usia di atas 60-70 tahun lazim diistilahkan LANSIA atau MANULA. Agar keberkahan, kebijaksanaan, pengalaman para LANSIA lebih bermanfaat untuk orang banyak maka ada delapan langkah yang patut diperhatikan: 1. Menjaga Kesehatan. 2. Meningkatkan Ibadah. 3. Pelihara Silaturahim. 4. Terus belajar dan mengajar. 5. Banyak membantu orang lain. 6. Banyak bersyukur. 7. Tak putus berdo’a. 8. Mengingat kematian. Empat langkah, yaitu langkah ke 1 sampai ke empat; telah dipublish ke ruang baca anda di artikel no 1.278……… kemarin, kini dilanjutkan langkah ke lima sampai ke delapan. LANGKAH KE LIMA, LANSIA; Berusaha banyak membantu orang lain: Terlibat dalam kegiatan amal dan membantu orang lain dapat memberikan kebahagiaan dan kepuasan tersendiri. Orang2 yang pernah kita bantu, manakala dianya sukses, maka kebaikan yang dia lakukan, awak yang pernah membantunya Insya Allah kecipratan manfaatnya walau diri sudah terbaring di alam kubur, untuk saudaraku yang muslim dalilnya lihat surat Yasin ayat 12: اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْٓ اِمَامٍ مُّبِيْنٍࣖ ۝١٢ Sesungguhnya Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati dan Kami (pulalah) yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan DAN BEKAS-BEKAS YANG MEREKA (TINGGALKAN). Segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab induk yang nyata (Lauh Mahfuz). Begitu kita meninggalkan dunia ini, sebagian orang kebanyakan sedikit atau banyak ada yang kita tinggalkan berupa: 1. Harta berwujud, seperti rumah, kebun, sawah dan ladang, emas, perhiasan, perternakan, simpanan uang (tabungan deposito rekening bank, saham). 2. Harta tak berwujud; berupa: penemuan, ilmu yang bermanfaat yang pernah dibagikan. 3. Juriat, anak2 keturunan. Harta point “1”, setelah kita meninggal dunia, bukan milik kita lagi. Sudah menjadi milik akhli waris. Kemanfaat buat di alam kubur, tergantung pemanfaatan harta itu. Kalau dibuat kebaikan, untuk beramal shaleh insya Allah mudah2an, masih didapat imbasnya buat almarhum/almarhumah. Itu tentu tergantung, apakah selama awak masih hidup para akhliwaris telah dibimbing menjadi hamba2 Allah yag taqwa. Jika pewaris memanfaatkan harta butir “1” itu untuk maksiat, misalnya “judi online”, mabok2 dan poya2 alangkah sia2nya upaya diri menggumpulkan harta selama hidup. Harta butir “2”, insya Allah akan mengalir terus diterima manfaatnya walaupun kita telah tiada. Harta yang ditinggalkan point “3”, selama ybs ketika kita masih hidup sudah dibekali dengan pengetahuan agama, sehingga mereka menjadi anak2 yang shaleh, insya Allah do’anya untuk kita diterima Allah. Seluruh amal kebaikan yang mereka perbuat selama hidup masing2, Ortu di alam barzah mendapat manfaat. LANGKAH KE ENAM, untuk manula; banyak Bersyukur: Selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan, termasuk waktu, kesehatan, dan orang-orang terkasih. وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ “ Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". (Ibrahim ayat 7) LANGKAH KE TUJUH, buat lansia; Banyak Berdoa: Perbanyak doa untuk kesehatan, kebahagiaan, dan keberkahan dalam hidup. Kita merencanakan Allah yang menentukan, karenanya senantiasalah berdo’a. Kita diajarkan menyerahkan diri kepada kuasa Allah sampai2 ketika dipanggil adzan ……. وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖ “Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.” LANGKAH KEDELAPAN; Selalu mengingat Mati. Memang benar mati itu datang tidak pandang usia, namun secara logikanya yang berusia lanjutlah yang lebih dekat dengan kematian. كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. (Ali Imran 185) Mengingat mati adalah ibadah yang sangat dianjurkan. عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ ». يَعْنِى الْمَوْتَ. “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan”, yaitu kematian”. (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Tirmidzi). Orang yang selalu mengingat kematian, akan senantiasa ber-hati2 dalam bertindak, akan giat dalam berbuat kebaikan dan tekun dalam beribadah. Demikian, empat langkah lagi dari delapan langkah lansia, semoga bermanfaat adanya. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه 7 November 2024 M, 5 Jumadil Awal 1446 H

No comments:

Post a Comment