Wednesday 14 August 2024

OLI-GARKI

Dirangkai: M. Syarif Arbi No: 1.263.08-3.2024. Sambil mondar mandir melompat dari satu kursi ke kursi lain yang berdekatan, cucuku (masih TK) bercerita “lebaran nanti kami ke Solo”. Kutanyakan, “berangkatnya naik apa”, “Naik kereta api datuk” jawab cucuku. “Pulangnya naik apa”, kutanya lebih lanjut. “kata ayah, liat situasi dan kondisi datuk, mungkin naik pesawat terbang”. Oohh komentarku singkat. Rupanya cucuku belum selesai, lantas dia bertanya lagi “kondisi itu apa sih datuk”. Ternyata cucuku mengutip informasi dari ORTUNYA tentang rencana perjalanan mereka tanpa memahami lebih lanjut …………….., agaknya dia sudah mengerti arti “situasi”, namun belum paham arti “kondisi”. Belakangan cucuku silaturahim lagi kekediaman kami bersama ORTU nya, kali ini topik pertanyaannya istilah yang sering mucul di TV yaitu “OLIGARKI”. “OLI Garki itu bagusnya untuk apa datuk, untuk sepeda motor atau untuk mobil”. Nalar cucuku nampaknya mulai jalan, dianya pernah ikut ayahnya ganti oli mobil, maklum space memorinya masih luas, ingat betul dianya nama oli yang digunakan mobil ayahnya, tapi bukan “Oli Garki”. Makanya ketika kerumah kami, disempatkannya menanyakannya kepada datuk, buat kendaraan apa “oli garki” itu. Sulit juga menjelaskannya buat cucuku yang masih BALITA, kalaulah dia bertanya setelah es em pe an gitu, maka kira2 dapat dijelaskan sbb: Secara sederhana oligarki adalah struktur pemerintahan atau kekuasaan yang dipegang oleh sekelompok orang yang selalu mengendalikan kekuasaan untuk mewujudkan keinginan mereka sendiri. Oligarki sudah ada sejak ribuan tahun lalu, buktinya sekitar 600-an Sebelum Masehi, Sparta dan Athena dipimpin oleh kelompok elit bangsawan pendidikan sehingga membuat pemerintah oligarki berjaya. Aristoteles menjelaskan oligarki sebagai kekuasaan yang dipegang oleh segelintir orang dan menganggapnya sebagai manifestasi dari pemerintahan yang buruk. Alasannya karena oligarki cenderung bersifat elitis, eksklusif, beranggotakan kaum kaya, dan tidak memperdulikan kebutuhan masyarakat. Seiring berjalannya waktu, definisi oligarki dari Aristoteles dianggap terlalu sederhana dan ambigu sehingga banyak yang membuat argumen untuk menuduh seseorang atau sekelompok orang sebagai oligarki. Di sisi lain, pihak yang dituduh pun bisa mengelak dengan mudah. Oligarki berasal dari bahasa Yunani, yakni "oligarkhes" yang berarti sedikit yang memerintah. Maksudnya, oligarki adalah bentuk pemerintahan yang politik kekuasaannya berada di tangan sekelompok orang. Plato menyebutkan bahwa oligarki merupakan bentuk pemerosotan dari pemerintahan aristokrasi. Pemerintahan oligarki dipimpin dengan cerdik dan pandai oleh segolongan kecil elite demi kepentingan mereka sendiri. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa oligarki adalah sistem kekuasaan yang tidak mementingkan rakyat, tapi mementingkan kekuasaan golongan elitis. Perlu diketahui bahwa oligarki berbeda dengan kaum elite. Golongan elite belum tentu oligarki, namun kelompok oligarki biasanya merupakan sekelompok orang elite. “Oligarki” ternyata bukan oli buat kendaraan bermotor, tetapi Oli yang digunakan untuk mengokohkan kekuasaan. Berbicara soal kekuasaan, bagi kita warga yang sudah berusia lanjut, sempat mendengar kisah Ortu2 kita tentang masa pemerintahan penjajahan Belanda selama 3 setengah abad. Penjajahan Jepang 3 setengah tahun. Masa kemerdekaan dikuasai pemerintahan bangsa sendiri, yang sempat diberi kuasa memerintah seumur hidup. Lalu berganti dengan pemerintahan yang pemimpinnya dari pemilu ke pemilu terus diangkat lagi. Dilanjutkan dengan era reformasi, silih berganti yang berkuasa. Dari sudut pandang agama bahwa memang kekuasaan itu tetap dipergilirkan. Kendatipun sudah pakai “Oli” – “Garki”. Untuk itu baik dikutip ayat 26 surat Ali-Imran: قُلِ اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُ ۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ “Katakanlah (Muhammad), “Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa pun yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu”. Semoga Allah senantiasa memelihara bangsa kita, walau silih berganti pihak yang berkuasa, namun bangsa ini tetap terpelihara keutuhannya dan segera lekas tercapai masyarakat adil makmur dan sejahtera dibawah lindungan Allah. بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَّرَبٌّ غَفُوْرٌ آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه 15 Agustus 2024 M, 9 Safar 1446 H

No comments:

Post a Comment