Saturday 17 August 2024

DIRGAHAYU RI KE 79

Disuguhkan: M. Syarif Arbi No: 1.264.08-4.2024. Hari ini 17 Agustus 2024, 79 tahun yang lalu Indonesia diproklamirkan sebagai bangsa merdeka oleh Soekarno-Hatta. Berabad perjuangan anak bangsa untuk kembali merdeka, sebelumnya bangsa mendiami nusantara adalah merdeka. Sungguh waktu yang dipilih oleh pendiri bangsa tanggal 17, bertepatan sesuai dengan bilangan 17 adalah sama dengan jumlah rakaat shalat kaum muslim dalam sehari semalam. Sebagaimana terukir dalam sejarah, bahwa kemerdekaan yang diploklamirkan 17 Agustus 1945 itu, tidak langsung para pejuang waktu itu menikmati bangsa berdaulat. Penjajah belum terima, mereka dengan bantuan sekutu ingin menancapkan kuku penjajahan kembali. Kemerdekaan harus dipertahankan, tak terelakkan terjadilah peperangan. Ummat Islam yang ketika itu berjuang mengambil semangat perang Badr. Dimana di perang Badr, berhadapan dengan kekuatan pasukan besar (1.000. orang) bersenjata canggih (pada zamannya), sedangkan ummat Islam hanya sedikit (313 orang). Perang Badr terjadi tgl 17 Ramadhan; tahun ke 2 Hijriah bertepatan tgl 13 Maret 624 Masehi. Momentum ini diambil sebagai simbol para pejuang kala itu guna memicu semangat sekaligus meraih ridha Allah. Disinilah mungkin hikmah semangat perang Badr buat anak bangsa pejuang waktu itu, hanya bermodalkan BAMBU RUNCING dan pekikan Allahu Akbar, dapat mempertahankan kemerdekaan. Dengan perjuangan yang gigih di medan perang dan diplomasi, bangsa ini pun di tahun 1950 berdaulat penuh. Betul2 menikmati kemerdekaan yang diperoleh "ATAS BERKAT RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA". Sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yang disahkan sehari sesudah proklamasi, "Atas berkat rahmad Allah yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya". Para pejuang pendiri bangsa ini insyaf dan sadar betul bahwa kemerdekaan bangsa ini, bukan se-mata2 hasil perjuangan mereka, tetapi ATAS KARUNIA ALLAH SWT. Sebagai anak bangsa yang kini sudah berusia di atas 70 tahun, merasakan betapa nikmat kemerdekaan ini telah dirasakan, bila dibandingkan kisah dari nenek-kakek tentang bagaimana kesulitan ketika terjajah. Berbagai aspek kehidupan sebagai bangsa terjajah serba termarginalkan. Kini kita nikmati kemerdekaan, telah dilalui keadaan yang relatif stabil, keamanan, ketertiban dan perekonomian. Juga pernah pula bangsa ini alami masa sulit sandang dan pangan serta perekonomian susah (ingat zaman BULGUR), berpuncak tahun 1965 dengan peristiwa pemberontakan PKI. Pasang surut dan pasang naik silih berganti. Terjadi lagi kesulitan perekonomian, agaknya harga2 kebutuhan hidup senantiasa naik dan naik. Sementara sebagian terbesar rakyat sulit memperoleh penghasilan. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah pengangguran di Indonesia per Februari 2024 mencapai 7,2 juta orang. Persentase penduduk Indonesia miskin ekstrem pada Maret 2024 sebesar 0,83 persen. Hari ulang tahun kemerdekaan ke 79 berbeda dengan tahun sebelumnya, dimana Presiden lama tinggal bilangan bulan menyerahkankan estafet kepemimpinan bangsa ini kepada Presiden baru. Harapan kita semua akan mulai tertata kembali masyarakat aman tata tentram adil Makmur, dengan para pemimpin yang jujur, dibawah ridha Allah. Sebab bila para pemimpin tidak amanah, penduduknya mengingkari nilmat-nikmat Allah, maka yang akan terjadi seperti warning Allah di surat An-Nahl 112. وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَا نَتْ اٰمِنَةً مُّطْمَئِنَّةً يَّأْتِيْهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّنْ كُلِّ مَكَا نٍ فَكَفَرَتْ بِاَ نْعُمِ اللّٰهِ فَاَذَا قَهَا اللّٰهُ لِبَاسَ الْجُـوْعِ وَا لْخَـوْفِ بِمَا كَا نُوْا يَصْنَعُوْنَ "Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat." Seluruh anak bangsa, baik yang memimpin maupun yang dipimpin, harus berhati-hati jangan sampai mengingkari nikmat2 Allah. Agar tidak tertimpa seperti diingatkan Allah di ujung ayat dikutip di atas. Sebab negeri kita persis benar seperti dikemukakan diawal ayat di atas. Tanahnya subur, apa saja ditanam tumbuh. Hutannya lebat dengan hasil melimpah. Buminya dipenuhi segala macam tambang. Lautnya luas dan kaya dengan hasil laut. Iklimnya tidak tidak pernah ekstrim. Perwujudan tidak mengingkari nikmat Allah adalah setiap anak bangsa harus taat menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya. Tidak ada lagi korupsi, memumpungkan jabatan. Perilaku taqwa harus dimiliki pejabat dan rakyat. DIRGAHAYU Republik Indonesia di kemerdekaan ke tujuh puluh sembilan. Semoga kemerdekaan Indonesia dapat dipertahankan sampai kiamat. Indonesia secara kesuluruhan tetap berdaulat. Tidak terjajah oleh bangsa lain dalam bentuk apapun yang mereka buat. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه 17 Agustus 2024 M, 11 Safar 1446 H

No comments:

Post a Comment