Wednesday 6 December 2023

SANJUNGLAH DIRI tanpa buka AIB PESAING

Susunan: M. Syarif Arbi No. 1.207.12.23. Pemilu 5 tahun sekali, saat tulisan ini kususun para kontestan pemilu, yaitu orang2 yang ikutan berpartai, kini sedang sibuk mempropagandakan partainya. Para caleg, para calon pemimpin, CAPRES dan CAWAPRES sibuk mempromosikan dirinya agar dapat menghimpun suara yang cukup. Bagus dicontoh promosi jamu, dipropagandakan bahwa jamunya begitu berkhasiat, menyembuhkan seribu satu macam penyakit, tetapi tidak sama sekali menjelekkan jamu merk lain. Memang ada iklan jamu yang berslogan “orang pintar” minum jamu tersebut. Tetapi pengiklan produk tersebut sama sekali tidak menyebut bahwa orang yang tak minum jamunya adalah orang bloon. Sebagai manusia adalah wajar punya kelebihan dan punya kekurangan. Kalau boleh dikatakan setiap orang “setidaknya punya sedikit kelebihan dari orang lain”, tetapi yakinlah “sangat banyak kekurangan dari orang lain”. Apalagi kalau berbicara soal “aib”, setiap orang punya rahasia pribadi berupa “aib” kadang sedikit ada diketahui kawan maupun lawan. Didalam kesempatan bersaing antar kontestan dalam rangka memperebutkan suara rakyat, tak jarang terjadi aib saingan dibuka. Sebagai manusia tak kan suka kalau rahasia pribadi berupa aib yang ditutupinya, diketahui orang, dibukakan orang. Rahasia pribadi itu meliputi semua keadaan, termasuk keburukan yang tidak tampak oleh orang lain. Dalam pada itu mana pula ada manusia yang tak punya sisi jelek atau aib atau kekurangan. Sadar bahwa tiap diri punya aib tak mau terbuka, ditutup rapat agar ndak ada orang yang tau. Di agama Islam setiap kali shalat ber do'a ketika duduk di antara 2 sujud, dari 8 butir do'a, butir ke tiga do'a tsb: "WAJJBURNI" (artinya: "cukupkanlah segala kekurangan ku") dalam hal ini termasuk minta ditutupi segala kekurangan dalam pengertian kejelekan, perbuatan tak baik pernah kita lakukan merupakan aib kita. Mungkin diantara kita ada yang jika aib kita terbuka, orang tak akan lagi menghargai. Selanjutnya akan merasa tidak berarti di hadapan masyarakat. Berujung orang yang tadinya yakin akan kejujuran kita, niscaya beralih pilihan. Mungkin ada diantara kontestan yang aibnya sudah diketahui secara gamblang oleh masyarakat dari yang intelek sampai yang awam, sehingga dengan tidak dibukakan oleh orang lainpun aibnya sudah diketahui umum. Berbicara soal AIB, bukan saja aib diri yang harus ditutup rapat, tetapi aib teman, aib orang lain wajib kita tutupi setidaknya jangan malah membukakan, mengumbar aib orang lain. Makanya dalam kesempatan persaingan memperebutkan hati rakyat di era pemilu ini, hendaklah para kontestan tidak membuka aib pesaingnya. Biarkanlah rakyat yang menilai, karena kalau aib yang sudah diketahui umum, tak lagi perlu diumbarkan, rakyat sudah tau semua. Rasulullah ﷺ pernah bersabda perihal aib: مَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ Siapa yang menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat (HR. Muslperlu lagi diim no. 2580) Adapun aib diri sendiri secara tegas dilarang membukanya seperti hadits Muttafakun alaih dari Abu Hurairah r.a. setiap ummatku dimaafkan, kecuali orang-orang yang al Mujaahiriin. Pengertian MUJAAHIRIIN adalah pamer dan bangga melakukan maksiat dan perbuatan dosa yang dilakukan tak diketahui orang tetapi diceritakan kepada orang lain. Diantara kedzaliman dan kebodohan manusia terhadap dirinya sendiri adalah ia membuka aibnya padahal sebelumnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menutupnya. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam yang diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah. كُلُّ أُمَّتِيْ مُعَافًى إِلَّا الْمُجَاهِرِيْنَ وَإِنَّ مِنَ الْمُجَاهِرِةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِالْلَيْلِ عَمَلًا ثُمَّ يُصْبِحُ وَقَدْ سَتَرَهَ اللهُ فَيَقُوْلُ يَا فُلَانُ عَمِلْتُ البَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وُيُصْبِحُ يَكْشِفُ سَتَرَ اللهُ عَنْهُ “Setiap ummatku akan mendapatkan ampunan dari Allah Azza wa Jalla kecuali al Mujaahiriin yaitu semisal ada seorang laki-laki yang mengerjakan sebuah perbuatan pada malam hari kemudian ia menjumpai waktu subuh dan Allah telah menutupi aibnya. Lalu laki-laki tersebut mengatakan, “Wahai Fulan, aku telah mengerjakan sebuah perbuatan buruk/jelek ini dan itu”. “Maka itulah orang yang malamnya Allah telah menutup aibnya lalu ia membuka aibnya sendiri di waktu subuh. Jelaslah sdh ajaran agama, bahwa AIB diri sendiri dan AIB orang lain WAJIB ditutupi. Kalau membuka AIB orang (misalnyapun itu benar) saja dilarang, apalagi membuat berita tak benar tentang AIB orang, tentu sangat2 dilarang dan jelas itu bukan tuntunan agama. Persoalannya bagaimana menetralkan aib pesaing bila pesaing ketika berkampanye menampakkan ketidak pahamannya akan sesutu, salah menyebut sesuatu yang justru misalnya berlawanan arti. Adalah bijak, menutupi aib pesaing tersebut, misalnya mengatakan “mungkin yang dimaksudnya adalah (berikan kata yang sebenarnya), tetapi dia slip of the tongue” Harapan kita agar para kontestan pemilu ini saling dapat menutupi aib pesaingnya, karena yakinlah bahwa kemenangan yang diperoleh dengan tidak jujur, di dunia ini akan tidak mujur, diakhirat nanti akan lebih hancur. Semoga Allah mengampuni segala dosa kita baik yang sengaja maupun tidak disengaja. Semoga sahabat yang mengetahui aib kita turut menutupi aib kita dan semoga kita tidak termasuk orang MUJAAHIRIIN. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن بارك الله فيكم Jakarta, 24 Jumadil Awal 1445 H. 7 Desember 2023.

No comments:

Post a Comment