Thursday 14 December 2023

DEBAT

Oleh : M. Syarif Arbi No: 1.209.12.23. Cukup menarik perhatian sebagian besar penduduk Indonesia perdebatan calon Presiden 2024 berlangsung 12 Desember 2023. Banyak komentar di medsos diantaranya ada yang memberikan peringkat. Tulisan ini tidak ikutan memberikan penilaian siapa diantaranya yang menang dalam debat tersebut. Karena ternyata semua mereka adalah pemenang debat menurut pendukung masing2. Bukan saja debat Capres dan Cawapres, perilaku berdebat utamanya terdapat di negara demokrasi. Perdebatan seperti sudah jadi kebiasan sehari-hari. Di layar TV, sering ditayangkan orang saling berdebat dan adu argumen untuk menentukan siapa yang paling benar di antara mereka. Berdebat dibolehkan dalam agama Islam, selama kedua belah pihak sama-sama punya dalil yang kuat dan mengedepankan logika, serta sanggup mengendalikan emosi. Pernah terjadi perdebatan penceramah, dengan jamaah di suatu majelis taklim. Saking serunya perdebatan sampai nyinggung pribadi (pendidikan masing2 dalam bidang agama), salain itu masing2 minta disebutkan buku2 rujukan yang pernah dibaca, akhirnya terpancing emosi. Debat seperti ini tercela, walaupun kedua belah pihak memakai dasar ilmu, dilengkapi dalil. Allah memberi petunjuk dalam berdebat: “ ………….. وَجَٰدِلۡهُم بِٱلَّتِي هِيَ أَحۡسَنُۚ. ………………..” “…………..Berdebatlah dengan cara yang baik ………………..” (An-Nahl 125) Debat penceramah dengan jamaah dicontohkan di atas menghilangkan keberkahan dari ilmu yang sedang dikaji. Allah sendiri pun sangat membenci orang yang paling keras dalam berdebat atau merasa diri paling benar. Orang seperti ini hanya ingin dirinya menang, oleh karena itulah Allah sangat tidak menyukainya. إن أبغض الرجال إلى الله الألد الخصم . متفق عليه “Sesungguhnya orang yang paling dimurkai oleh Allah adalah orang yang selalu mendebat.” (HR. Bukhari No 2457, Muslim No 2668). Di dalam masyarakat ini, memang ada orang yang selalu ingin tampil beda, tidak sepaham dengan orang lain, boleh dikata dianya ini “pribadi pencela”. Setiap penjelasan orang ada aja salahnya. Tak sampai hanya soal pembicaraan yang sering disalahkan, orang yang “berpribadi pencela” ini; lihat orang berpakaian, lihat cara orang berjalan, apa saja dari orang lain ada saja cacatnya menurutnya. Sampai2 kalau ke kondangan ada saja cacat bumbu hidangan, ada saja orang yang hadir yang menurut si “pribadi pencela”, kurang mengena. Mengenai kemampuan berbicara merupakan karunia Allah yang luar biasa. Di satu sisi bisa menjadi sumber kebaikan, misalnya dipergunakan untuk mengajak berbuat kebajikan dan mengajak mencegah kemungkaran. Allah menghendaki agar ada sekelompok orang yang mengambil peran mengajak orang sebagai berikut: وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ "Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (Ali 'Imran ayat 104) Namun di saat yang sama, kemampuan berbicara bisa menjadi sumber keburukan, jika dipergunakan untuk; menghasut, memfitnah, sehingga menjadikan perpecahan ummat. وَقُل لِّعِبَادِى يَقُولُوا الَّتِى هِىَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ الشَّيْطٰنَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْ ۚ إِنَّ الشَّيْطٰنَ كَانَ لِلْإِنْسٰنِ عَدُوًّا مُّبِينًا "Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sungguh, setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh, setan adalah musuh yang nyata bagi manusia." (Al-Isra' ayat 53) Di era debat, berbicara dalam rangka kampanye untuk merebut hati rakyat, adalah wajar. Masing2 pihak mengemukakan gagasan2 yang terbaik yang akan dilakukan untuk rakyat, untuk bangsa bila diberi amanah memimpin, dalam hal ini Allah ingatkan: كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ "(Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan." (As-Saff ayat 3). Debat dan kampanye dalam rangka pemilu 2024, kini tengah/akan berlangsung beberapa waktu mendatang. Semoga seluruh pihak terus dapat menjaga diri, sehingga tetap dalam koridor debat dan kampanye yang telah ditetapkan oleh negara dan kaidah agama. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن بارك الله فيكم Jakarta, 1 Jumadil Akhir 1445 H. 14 Desember 2023.

No comments:

Post a Comment