Saturday 14 October 2023

Matching

Oleh: M. Syarif Arbi. No. 1.195.10.23. Seorang karyawan ngedumel usai ngantongi uang rapel jasa produksi: "paling istriku beli tas lagi". Lanjutnya: "yg namanya tas pak, ndak cukup satu rak lemari pakaian, cocoknya dibuat satu lemari khusus TAS JINJING". Tas Jinjing yaitu tas yang selalu menyertai bila ibu2, kaum perempuan; ke pertemuan, arisan, kondangan, pergi ke tempat kerja, juga ke pengajian. Termasuk travelling. Kolektor tas jinjing, memilih tas jinjing yang dibawanya dipatut dari gaun yang dikenakan, sepatu bahkan kadang lipstik dan asesoris lengan dan asesoris telinga. Cukup repot, pematutan mungkin harus dirancang beberapa waktu sebelum berangkat. Karena gonta ganti tas, bukan mustahil ada identitas, kartu2 yang lupa terbawa. Begitulah hobby mungkin juga mode bagi pihak yang agak berkecukupan. Sepertinya hobby dan mode yang demikian ini tak ada yang salah, sah2 saja, dia tidak merugikan orang lain. Bahkan di satu sisi menggerakkan perekonomian, memperlaris penjualan tas. Tas, pakaian, asesoris diri, sangat rentan dengan trend mode. Dulu ada musim celana cutbray. Soal tas, jadinya ingat waktu SMA dulu (sebelum tahun 1970), kepala sekolah kami ke sekolah tasnya pakai "tas Ganefo", top zaman itu, tas berupa anyaman plastik. Kini kalaupun itu masih ada, mungkin sudah malu membawa "tas Ganefo" ke kantor. Akan bermasalah jika penampilan "si matching" dengan tas, gaun, asesoris bermaksud pamer, berbangga bahwa dianya punya banyak tas jinjing, tas selalu serasi. Lebih bermasalah lagi bila "si matching", mencela orang lain yg lantaran tak punya banyak tas, tampil di aneka kesempatan tas jinjingnya itu2 saja. "Bu itu tasnya itu melulu". Jangan sampai kaum ibu dan kaum bapak termasuk kelompok orang ber-megah2 seperti diingatkan Allah; (QS. At-Takatsur ayat 1 dan 8). اَلْهٰٮكُمُ التَّكَا ثُرُ ۙ "Bermegah-megahan telah melalaikan kamu," ثُمَّ لَـتُسْئَـلُنَّ يَوْمَئِذٍ عَنِ النَّعِيْمِ "kemudian kamu benar-benar akan ditanya pada hari itu tentang kenikmatan (yang megah di dunia itu)." Juga jangan sampai perilaku menyediakan barang2 keperluan menjurus kepada mubadzir/pemborosan. Sebab mubadzir/pemborosan adalah اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَا نُوْۤا اِخْوَا نَ الشَّيٰطِيْنِ ۗ وَكَا نَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا "Sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan dan setan itu sangat ingkar kepada Tuhannya."(QS. Al-Isra' ayat 27) Semoga kita semua tidak termasuk orang yang suka ber-megah2 dan melakukan perbuatan mubadzir. ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالمِيّنْ وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ Jakarta, 14 Oktober 2023 29 Rabiul Awal 1445 H.

No comments:

Post a Comment