Monday 4 July 2022

Nilai suatu Tour

Tour ibadah tentu beda nilai dengan tour biasa, namun tour biasapun juga dapat bernilai ibadah. Sebaliknya tour ibadahpun dapat saja tidak bernilai ibadah. Kok bisa............ Iyaa berpangkal dari niat. Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ و إِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى ……………." “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. ………………..” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907] Demkian adanya perjalanan kami niat utama terpasang sudah bertahun-tahun ingin memenuhi anjuran Rasulullah mengunjungi 3 Masjid. Sebagian besar anggota rombongan kami, 2 masjid (Masjidil Haram dan Masjid Nabawi) sudah didatangi bahkan ada yang berulang. Jadi tujuan utamanya shalat di masjidil Aqsha. Sedangkan kunjungan ke berbagai tempat bersejarah adalah merupakan kembang2 penghias perjalanan. Dua orang pria anggota rombongan kami, tanpa alasan yang jelas oleh Israel ditolak untuk masuk Palestina. Hal seperti ini telahpun diinformasikan oleh penyelenggara tour sebelumnya (di tanah air). Sebagai konpensasinya kedua pemuda ini tour di Jordania, menunggu kami keluar dari Palestina, masuk ke negara Jordania. Insya Allah niat kedua pemuda ini, walau tidak sampai shalat/datang ke masjidil Aqsha telah disampaikan Allah. Kembali kepada ungkapan diatas, tentang nilai tour walau bukan untuk ibadah dalam artian shalat, dapat bernilai ibadah, seperti kunjungan kami ke berbagai tempat di Cairo hari pertama kedua dan ketiga adalah bernilai ibadah bila diniatkan untuk memenuhi seruan Allah dalam surat Al-An’am 11, An-Naml 69, Al Ankabut 20 dan Ar-Rum 42. قُلْ سِيرُ وا۟ فِى ٱلْأَرْضِ ثُمَّ ٱنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَـٰقِبَةُ ٱلْمُكَذِّبِينَ Katakanlah: "Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu". Disetiap ayat2 yang dipetik diatas itu berbeda tujuan mengadakan perjalanan di muka bumi itu, namun pada pokoknya untuk membuktikan kekuasaan Allah. Naah bila niat kita terpasang untuk menyaksikan, membuktikan kebesaran Allah, Insya Allah perjalanan kita, sebagai kembang-kembang, accessories tersebut bermakna ibadah, mengiringi perjalanan menuju tujuan utama shalat di Masjidil Aqsha. Rombongan kami di Cairo dipandu oleh guide yang kelihatan/kedengarannya syarat pengalaman dan ilmu yaitu Mr. Hamdi juga diikuti oleh Mr. Bandara yang menyambut kami dengan membagikan Visa sebelum masuk ke Imigrasi Mesir. Hari Pertama tgl 19 Juni 2022, bis kami meluncur di kota Cairo menuju restoran untuk makan siang. Di kiri jalan penuh dengan bangunan berkubah laksana masjid-mssjid (bila di Indonesia), rupanya itu adalah kuburan keluarga, sepanjang ber kilometer. Setidaknya mengingatkan kita sejak berzaman manusia itu sadar bahwa kematian adalah pasti, bangsa Mesir kunopun yakin bahwa hidup sesudah mati itu lebih penting ketimbang hidup di dunia fana ini. Bagi Raja-Raja dan keluarganya kuburan diutamakan dengan megah dalam bentuk pyramid, yang akan dikunjungi di hari kedua di Cairo tgl 20 Juni 2022. Sebelum masuk restoran telah diumumkan bahwa restoran yang akan disinggahi hanya menyediakan makanan, tidak menyediakan air minum. Menikmati makanan di restoran tersebut merupakan paket tanggungan penyelenggara tour. Ada juga anggota rombongan yang memesan minuman yang ditawarkan pramusaji restoran, misalnya aneka juice. Usai makan yang pesan minuman itu harus membayar sendiri, tentu harganya bila dirupiahkan akan mahal sekali contoh juice strawberry segelas kecil USD 3. Sekali lagi diniatkan ibadah tak masalah, perjalanan untuk mengetahui aneka ragam kelebihan dan kekurangan antar negara. Masalah yang cukup menarik; adalah WC di restoran untuk BAB tidak tersedia kran mengeluarkan air di ember dan gayung maupun shower untuk cebok. Setelah beberapa hari dipahami bahwa ada toilet yang cebok lansung memutar kran air menyemprot ke anus, tapi tidak sedikit toilet seperti di pesawat terbang yang hanya menggunakan tissue. Adalah bijak menurut saya, jika ketika Technical Meeting; hal2 kecil seperti ini diinformasikan, maklum para jamaah terdiri dari kumpulan yang heterogen. Usai makan di restoran dihari pertama itu kami menuju Museum tempat disemayamkan jasad Fir’aun. Diuraikan jelas tentang peninggalan2 kejayaan Fir’aun berupa barang2 peninggalan mereka di lantai satu, selanjutnya masuk ke dalam lantai dibawah tanah dengan suasana redup disitulah nampak jasad2 para Fir’aun sama sekali tidak diperkenankan memfoto. Ketika di lantai satu semua anggota rombongan mengenakan headset, untuk mendengarkan penjelasan guide. Agaknya dilokasi itu tidak boleh bersuara nyaring, konon katanya frekwensi suara akan mempengaruhi keawetan barang2 yang dipamerkan, termasuk roti Fir’aun yang sudah ribuan tahun itu. Apalagi ketika masuk ke lantai dibawah tanah tempat berbaring para Fir’aun sama sekali tidak boleh berbicara keras, ada peserta yang menempelkan tangannya di kaca pelindung jasad mummi segera ditegor pengawas. Secara berseloroh kutulis dalam perjalanan di share di anggota rombongan alasan menggunakan headset dan tak boleh berisik, khawatir para Fir’aun itu terusik dan bangun, tentu membuat repot semua pengunjung dan juga pemerintah Mesir. Kesan ku; bahwa ternyata Fir’aun itu secara phisik tidaklah besar tinggi seperti yang kubayangkan semula. Badannya rendah saja, rata2 mungkin sama dengan perawakan orang Indonesia. Akan tetapi meskipun kecil, karena memegang kekuasaan begitu besar pengaruh kekuasaannya, sanggup memperbudak bangsa Israel. Dianya dapat menghukum potong kaki dan tangan bersilang terhadap ahli sihir yang beriman kepada Tuhan Musa dan Harun, tanpa ada yang sanggup membantahnya. Seperti yang diabadikan dalam Al-Qur’an: قَالَ فِرْعَوْنُ ءَامَنْتُمْ بِهِۦ قَبْلَ أَنْ ءَاذَنَ لَكُمْ  ۖ إِنَّ هٰذَا لَمَكْرٌ مَّكَرْتُمُوهُ فِى الْمَدِينَةِ لِتُخْرِجُوا مِنْهَآ أَهْلَهَا  ۖ فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ "Fir'aun berkata, "Mengapa kamu beriman kepadanya sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya ini benar-benar tipu muslihat yang telah kamu rencanakan di kota ini, untuk mengusir penduduknya. Kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu ini)." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 123) لَأُقَطِّعَنَّ أَيْدِيَكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ مِّنْ خِلٰفٍ ثُمَّ لَأُصَلِّبَنَّكُمْ أَجْمَعِينَ "Pasti akan aku potong tangan dan kakimu dengan bersilang (tangan kanan dan kaki kiri atau sebaliknya), kemudian aku akan menyalib kamu semua."" (QS. Al-A'raf 7: Ayat 124) قَالُوٓا إِنَّآ إِلٰى رَبِّنَا مُنْقَلِبُونَ "Mereka (para pesihir) menjawab, "Sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami," (QS. Al-A'raf 7: Ayat 125). Dianya memerintahkan membunuh semua anak lelaki yang lahir bareng dengan Nabi Musa, tanpa satu kekuatanpun yang dapat merintanginya. Sampai diabadikan di surat Al-Baqarah 49, Al-A’raf 141 dan Ibrahim ayat 6: Dikutipkan Surat Al-A'raf (7) Ayat 141 وَإِذْ أَنجَيْنَـٰكُم مِّنْ ءَالِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوٓءَ ٱلْعَذَابِ ۖ يُقَتِّلُونَ أَبْنَآءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَآءَكُمْ ۚ وَفِى ذَٰلِكُم بَلَآءٌۭ مِّن رَّبِّكُمْ عَظِيمٌۭ Dan (ingatlah hai Bani Israil), ketika Kami menyelamatkan kamu dari (Fir'aun) dan kaumnya, yang mengazab kamu dengan azab yang sangat jahat, yaitu mereka membunuh anak-anak lelakimu dan membiarkan hidup wanita-wanitamu. Dan pada yang demikian itu cobaan yang besar dari Tuhanmu" Sebelum menuju hotel kami shalat jama’ qashar di Masjid yang terdapat makam Imam Syafi’e. Sesudah itu diantar makan malam (meskipun belum benar-benar malam, sebab di Cairo pkl 19 masih terang). Restoran “Soiree” kondisinya agak berbeda dari restoran pertama, disediakan prasmanan. Kemudian kami check in di Hotal Hilton, istirahat. Kuburan Imam Syafi’e, banyak diantara kami sangat menyayangkan. Seorang Imam besar yang dipanuti banyak negara ajarannya, tetapi kuburannya tidak terawat, begitu pula masjidnya, untuk berwudhu saja cukup sulit mencari kran air. Semoga dengan mengamalkan perintah Allah untuk berjalan di muka bumi, kita semakin yakin akan kebenaran dan kebesaran Allah, memperkuat iman dan taqwa. ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta 1 Dzulhijah 1443 H 1 Juli 2022 (981.07.22).

No comments:

Post a Comment