Monday 4 July 2022

Awal Hari kedua di kota Cairo

Perjalanan kami untuk menuju Masjidil Aqsha melalui jalur Cairo di hari ke dua tanggal 20 Juni 2022 demikian padat terdapat 10 point kunjungan yaitu: 1. Pyramid-Spinx di kompleks Giza. 2. Ke toko tekstil, cotton dikabarkan dari kapas kualaitas terbaik. 3. Ketoko Parfum. 4. Ke toko kertas Papyrus, teknik membuat kertas tertua di dunia. 5. Masjid Ali, Rumah ibadah ini mengambil nama dari sosok Muhammad Ali Pasha al-Mas'ud ibn Agha (1769-1849), seorang perintis Mesir modern. 6. Benteng Al-Ayubi, dibangun pada 1183 Masehi itu berfungsi untuk melindungi Kota Cairo Mesir dari serangan Tentara Salib 7. Masjid Husein, dimana terdapat makam cucu Rasulullah Husein 8. Masjid Al-Azhar 9. Pasar Khalili. 10. Makan malam di tepian sungai Nil. Agar artikel tidak terlalu panjang akan ditampilkan secara bertahap. Kumulai tour di awal hari ke dua, di kota Cairo. Diawali kunjungan ke Pyramid dan Spinx di kompleks Giza. Perjalanan ke Kompleks Pyramid dan Spinx menumpang Bis tidak terlalu lama, hanya bilangan menit. Dalam perjalanan, di pembatas pinggir jalan terlihat parit lebih kecil dari ukuran selokan di Jakarta letaknya diatas tembok pembatas jalan dengan bangunan2, bersambung panjang sekali dan di sana-sini kini kelihatan terputus oleh dibukanya jalan ke bangunan. Guide menjelaskan bahwa dahulu parit kecil itu adalah saluran air dari sungai Nil ke kota, semacam saluran PDAM lah. Teknologi pada zaman itu saluran belum berupa lingkaran tertutup, apa lagi berbentuk pipa paralon seperti sekarang. Hal ini menunjukkan sudah tingginya peradaban bangsa Mesir waktu itu. Apalagi bila kita saksikan betapa uniknya pembangunan Pyramid. Teknologi parit saluran air ini ditemukan juga di sepanjang pinggir jalan di PERTRA Jordan yang juga telah kami kunjungi. Saya tidak ingin menanyakan ke guide di Mesir, kenapa air sungai Nil tidak dimanfaatkan ke masjid, semisal masjid di makam imam Syafi’e yang terkesan sulit air, ada sebagian restoran tidak menyediakan air minum buat tamunya. Pertanyaan ini saya pendam, karena setelah di hotel, kamar mandinya begitu mewah air, begitu juga ketika shalat di masjid Al-Azhar, perkara toilet dan berwudhu tidak bermasalah. Bayanganku tentang Pyramid sebelum melihat dari dekat, persis seperti gambar yang kulihat di tanah air, Pyramid dinding2mya berupa bidang datar. Setelah melihat Pyramid dari dekat, sedikit masuk akalku manusia sanggup membangun Pyramid tersebut, karena persegi empat dasar Pyramid lebih besar dari persegi empat bangunan diatasnya. Beda persegi empat atar lantai kurang lebih setengah potongan batu tumpukan bangunan di atasnya, begitu selanjutnya sampai ke puncak mengecil-mengecil dengan pola yang sama. Namun tetap saja merupakan karya manusia yang menakjubkan, sebab konon di tengahnya berongga untuk disemayamkan jasad Fir’aun. Selain itu yang menakjubkan sebongkah batu yang disusun, besar dan beratnya kata guide sama dengan seekor gajah dewasa. Ketika itu belum tersedia alat berat “Crane”, jadi secara manual. Okelah menyusun lantai dasar, bagaimana mengangkatnya dan menyusunnya dengan rapi dan teratur ke lantai2 berikutnya. Terdapat tiga Pyramid besar di lokasi Giza yaitu: Pyramida Menkaure, Pyramida Khafre dan Pyramida Khufu. Dari Pyramid terbesar kami dapat melihat pintu masuk ke Pyramid. Menurut guide ada pintu asli dan pintu palsu yang dibuat oleh pencuri harta yang ada dalam Pyramid. Sebelum makan siang di restoran, rombongan kami di arahkan ke toko penjual tekstil terbuat dari cotton asli kapas kualitas terbaik di Mesir dan juga dimampirkan ke perusahaan yang membuat parfum ramuan suku Badui Mesir. Di toko tekstil banyak juga diantara rombongan membeli aneka kaos beridentitas Mesir, mungkin untuk kenang2an. Adapun parfum, konon menurut presenter yang mempromosikan bahwa parfun itu non alkohol dan zat kimia. Parfum, diantaranya ada yang berfungsi sebagai pengobatan tradisional Badui, dikatakan antara lain dapat menyembuhkan asma, reumatik dan penyakit kulit. Dibandrol dengan harga enam digit atas sampai tujuh digit, menurut ukuran rupiah. Selanjutnya perjalanan di hari kedua di Cairo akan dilanjutkan lagi setelah makan siang, nanti akan mampir di lokasi pembuatan kertas Papyrus, dengan bahan baku tumbuhan Papyrus yang tumbuh subur di Sungai Nil. Insya Allah dilanjutkan di tulisan berikutnya. Semoga apa yang dilihat apa yang didengar, semuanya merupakan sarana menambah iman dan taqwa kepada Allah, karena maha besar Allah menjadikan aneka bangsa di dunia ini, aneka iklim, aneka peradaban untuk saling berhubungan baik. يٰٓأَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَأُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا  ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقٰىكُمْ  ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ "Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti." (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 13) آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 2 Dzulhijah 1443 2 Juli 2022 (982.07.22).

No comments:

Post a Comment