Monday 4 July 2022

Hampir Gagal Lagi ke Aqsha.

18 Juni 2022, suatu hari yg sangat2 kami tunggu selama lbh dari dua tahun. Karena dua tahun yg lalu diusiaku lbh muda dari sekarang kami sdh mendaftar ke "Hudaya Safari" tour and travel. Untuk perjalanan ke Aqsha...... Lantaran pandemi covid tertunda perjalanan tsb. Bagusnya pihak "Hudaya Safari" ketika tak jelas Covid kapan berakhir, setoran kami dikembalikan 100%. Namun kami tetap mantap berniat, bila covid berakhir dan ada umur tetap ikut. Benar sekali, bulan Maret tgl 16 2022, kami daftar ulang, nyetor lagi ongkos perjalanan ke 3 negara tsb yaitu "Mesir, Palestina dan Jordan". seiring dg melandainya covid. Pada technical meeting (T.M.) tgl 1 Juni 2022, kuluncurkan 15 butir pertanyaan kepada calon tour leader (T.L.) perjalanan kami ke Aqsha dengan nama sandi "JEJAK RASUL" itu. Pertanyaan2ku itu terinspirasi atas pengalaman berhaji dan berumrah bbrp kali, setiap kali sll saja terdpt hal2 yang .................makanya perlu ditanyakan. Pada kalimat terakhir perpisahan stlh ambil bagasi di bandara "SOETA", tour leader kami katakan: "Saya sudah mapping biasanya anggota rombongan yg banyak bertanya di TM, dalam perjalanan nanti akan jadi sumber masalah, ternyata Bapak tidak". Ternyata permasalahan sblm dapat boarding pass (B.P.) berangkat ke Mesir jauh lbh berat dari pada untaian pertanyaan saya. Hampir saja malam tgl 18 Juni itu kami "balik kecangkang" alias batal berangkat. Penyebabnya secara singkat dpt saya tulis di artikel ini, pihak penerbangan tdk bersedia memberikan boarding pass (B.P.) karena rombongan kami blm memiliki visa negara tujuan. Keadaan memang dmkn, visa baru kami terima di bandara tujuan, di ruang sblm masuk imigrasi Egypt. Bgmn sampai tour leader menyakinkan pihak petinggi penerbangan, hingga bersedia bbrp menit sblm waktu boarding berakhir menerbitkan B.P. Kamipun tergesa-gesa masuk pesawat hampir tak duduk di ruang tunggu. Kronologis langkah jitu dari T.L. kami itu saya buat melalui "audio", wawancara sy dg T.L. Namun T.L. hanya izinkan saya publish audio itu di group rombongan dan perusahan tour travel ybs. Ahamdulillah kami sukses berangkat dan kini sudah pulang ke tanah air. Hampir saja perjalanan kami "gagal lagi". Antara "Jadi berangkat" dan "gagal berangkat", ditentukan di detik2 terakhir, berkat kepiawaian negosiasi T.L. kami. Juga tentunya atas do'a dari semua aggota rombongan, dan sanak keluarga yg ditinggalkan. Satu hal yg saya saluut thdp T.L. kami itu. Berita kemungkinan gagal itu, tidak diceritakannya ke satupun anggota rombongan ketika itu ter-ngantuk2 nunggu di Bandara. Sementara begitu mata dimelekkan; lihat jam dan koper blm bergerak numpuk di depan counter check in. Jika diceritakan bahwa akan gagal tsb, dpt dibayangkan kepanikan sejumlah 51 orang dlm rombongan. Baru disampaikan peristiwa tsb melalui wawancaraku kpdnya di Jordan, atas pertanyaanku kenapa kami baru masuk imigrasi Indonesia di bandara Soeta sdh detik2 terakhir akan boarding. Semoga perjalanan yg penuh dg perjuangan harap2 cemas ini, hikmahnya tersimpan kekal dihati masing2 rombongan untuk tambah mantab iman dan tinggi ketaqwaan kpd Allah. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta 30 Dzulkaidah 1443 H 30 Juni 2022 (980.06.22).

No comments:

Post a Comment