Saturday 28 August 2021

SERBA-SERBI LANSIA.

Salah satu tanda menua adalah "pelupa". Dari ruang tengah ke kamar, sesampainya di kamar lupa, ke kamar tadi mau ambil apa. Kadang menceritakan suatu topik ber-ulang2 kpd orang yg sama. Menua, usia lanjut, proses alami, tak dapat di cegah. Kadang kurang disadari merasa diri masih seperti dulu. Padahal daya ingat, phisik dan indera mulai menurun. Kalau ketika muda pernah mencapai kejayaan. Tak jarang ada lansia merasa bahwa dirinya masih jaya, masih harus dihormati seperti dulu. Padahal zaman sudah berubah, orang yang harus dihormati sudah berganti. Ada lagi figur yang masa mudanya pernah mencapai tingkat pendidikan tinggi. Ia selalu merasa ilmunya masih valid. Padahal ilmu berkembang berubah secara dinamis. Makanya terutama bagi siapa saja yg ber profesi transfer ilmu, harus terus menerus meng upgrade diri supaya ilmu yang disampaikannya masih up to date. Bagi sarjana2 masa lalu yang tidak ikuti dinamika ilmu pengetahuan dengan meng upgrade diri, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, tak sedikit ilmu lama sudah ketinggalan. Sehubungan dengan itu, dalam hal berhadapan dengan ilmuwan lansia yg tidak meng update diri, bila ada dilingkungan kita, sikap kita harus menggunakan kepintaran lebih, bukan hanya sekedar pintar biasa. Jadi harus PINTAR-PINTAR-PINTAR atau Pandai-pandai, pandai.(se-kurang2nya Pintar 3 x dan pandai 3 x). Jika tidak demikian akan selalu terjadi salah paham. Salah satu yang harus dijadikan pemahaman "Lansia tak selalu harus dituruti, tetapi tetap harus dihormati". Ingat!!!,.......jika anda dipanjangkan usia, anda juga akan sampai di Lansia seperti mereka. Hendaklah digunakan teknik berkomunikasi dengan Ilmuwan yang telah lanjut usia, dapat dipetik pedoman seperti terdapat pada QS: Al-Isra 23 yakni harus dengan: قَوْلًا كَرِيْمًا (perkataan yg mulia), tidak menyinggung perasaan. Misalpun sampai berbeda pendapat jangan sampai membantahnya. اُفٍّ gunakan kata2 yang mulia tadi, jangan sampai bersuara tinggi, jangan membentak وَّلَا تَنْهَرْهُمَا "........... فَلَا تَقُلْ لَّهُمَاۤ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا ".....................maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik." (QS. 17 Al-Isra' ayat 23). Dalam pada itu, apa yang dikemukakan lansia ilmuwan yang dulunya berilmu tersebut sudah tidak sesuai lagi dengan ilmu pengetahuan kekinian, mungkin lantaran yang bersangkutan tidak meng update ilmunya "telah kadaluarsa" atau "sudah jadul". Dalam hal demikian ada pedoman Al- Qur'an yang dapat di rujuk sebagai acuan yg mirip*) yaitu di surat Al-Ankabut ayat 8 dan surat Luqman ayat 15. وَوَصَّيْنَا الْاِ نْسَا نَ بِوَا لِدَيْهِ حُسْنًا ۗ وَاِ نْ جَاهَدٰكَ لِتُشْرِكَ بِيْ مَا لَـيْسَ لَـكَ بِهٖ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۗ اِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَاُ نَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ "Dan Kami wajibkan kepada manusia agar (berbuat) kebaikan kepada kedua orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk menyekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau patuhi keduanya. Hanya kepada-Ku tempat kembalimu, dan akan Aku beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. 29 = Al-'Ankabut ayat 8) وَاِ نْ جَاهَدٰكَ عَلٰۤى اَنْ تُشْرِكَ بِيْ مَا لَيْسَ لَكَ بِهٖ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَا حِبْهُمَا فِى الدُّنْيَا مَعْرُوْفًا ۖ وَّا تَّبِعْ سَبِيْلَ مَنْ اَنَا بَ اِلَيَّ ۚ ثُمَّ اِلَيَّ مَرْجِعُكُمْ فَاُ نَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ "Dan jika keduanya memaksamu untuk menyekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beri tahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. 31 = Luqman ayat 15) *) "Mirip", dalam ayat ditegaskan "bila dipaksa menyekutukan Allah dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, hal yang demikian jangan ditaati". Nah ...... dalam hal ini, dianalogkan, kita diperkenankan untuk tidak menggunakan apa yang diarahkan oleh mereka, apa bila sudah tidak bersesuaian dengan sikon dan ilmu terkini, namun tetap harus وَصَا حِبْهُمَا فِى الدُّنْيَا مَعْرُوْفًا berkomunikasi, berhubungan dalam pergaulan dunia dg baik. Semoga kita dapat menjadi manusia yang hormat dan berbuat baik kepada yang tua. Mengayomi yang muda, mendengarkan dan menerima masukan dari mereka. Menghargai rekan sebaya bersedia saling koreksi dalam bertolong-tolongan berbuat kebaikan. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْنَنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 19 Muharram 1443 H. 28 Agustus 2021. (837.08.21).

No comments:

Post a Comment