Thursday 15 March 2018

PUBLISH ke 4 MEMBENTENGI generasi penerus dari dampak negatif kemajuan teknologi informasi,

Eman langkah kutawarkan, tlh ku publish 1. Perencanaan (23-02-2018) 2.Penyeleksian informasi (26-02-2018). Langkah ke 3 Pengarahan (terpublish 03-03-2018). Seperti dikemukakan di publish 1, 2, dan 3 bahwa tulisan ini penayangannya bertahap, maka langkah-langkah ke 4 (ditayangkan sekarang). Pendampingan, ke
5. Pembagian waktu dan ke 6. Pemberian alternatif. Insya Allah menyusul. PENDAMPINGAN
Selagi putra/putri anda balita sampai masuk ke remaja pendampingan atas mereka dlm berbagai hal amat penting tidak saja untuk kesuksesan mereka dibidang study, tetapi juga pertumbuhan jiwa/mental/karakter mereka.
Seorang anak bawah 4 th. Hari itu tak sabar menantikan ayahnya pulang kerja. Bolak- balik tanya ke bundanya. Bgt ayah tiba, stlh ayah isterahat sejenak langsung tangan si ayah digandeng di bawa ke ruang tengah. Rupanya tlh tersedia beberapa lembar kertas dan gunting. Selembar kertas diguntingnya kecil-kecil, dihadapan ayahnnya. Maksudnya menggunting potongan kertas segi empat, tapi maklum anak masih kecil tak rapi. Lantas kertas tersebut ditulis si bocah dg angka "1", kertas yg bertulis angka 1 diolesinya lem, ditempelkannya ke kertas yg masih utuh. Begitu seterusnya, bbrp kertas kecil lainnya juga ditulis angka "1" kmdn ditempelkan ke kertas yg selembar tadi sampai kertas itu penuh tempelan kertas kecil bertuliskan angka "1", dg bangga dia memamerkan kemampuannya menulis anggka 1 yg baru diajarkan guru paud, kepada ayahnya.
Disini Ortu hrs meng apresiai si anak, memberikan perhatian, ini salah satu wujud dari pendampingan. Jangan sampai Ortu menunjukkan wajah, ekspresi bahwa kemampuan anak itu spele; kecil. Acuh tak acuh juga tak boleh, hrs tunjukkan kekaguman anda. Kalau anda acuh tak acuh dia jadi kapok menunjukkan kebolehannya, dan memori itu membenam dlm di ingatan si anak.
Berikutnya si anak akan berkembang terus kecerdasannya, mainannya, tontonannya juga berubah dari usia ke usia, ortu harus memantau dan mendampingi si anak ketika bermain dan melihat tontonan di TV dan juga nanti bila ybs sdh dipercayakan menggunakan HP. Secara diam- diam tak salah sesekali dicari tau apa yg dimuat dlm HP si anak utamanya pada usia pertumbuhan menuju dewasa.
Ketahuilah bahwa secara kodrati kecerdasan anak manusia bertahap seperti di informasikan Allah:
وَاللّٰهُ اَخْرَجَكُمْ مِّنْۢ بُطُوْنِ اُمَّهٰتِكُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ شَيْــئًا ۙ وَّ جَعَلَ لَـكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصٰرَ وَالْاَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur."
(QS. An-Nahl 16: Ayat 78)
وَالْاَفْئِدَةَ
Wal afidatan=hati nurani (termasuk ilmu pengetahuan) diberikan Allah berangsur-angsur dari bayi, usia dini, balita, remaja dan dewasa. Ortu harus cerdas mendampingi putra/putri mereka, karena Allah menentukan proses kedewasaan manusia dng:
" ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْۤا اَشُدَّكُمْ ۚ وَمِنْكُمْ ............."
"Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan diantara kamu........"
(QS. Al-Hajj 22: Ayat 5)
Sbg i'tibar bgmn nabi Ya'cob memberikan nasihatnya kpd nabi Yusuf ketika nabi Yusuf melihat dlm mimpi (ternukil dlm Al-Qur'an surat yusuf ayat 4 dan 5). Pendampingan Ortu nabi Yusuf sama sama menterjemahkan apa yg tertayang di film mimpi dari Allah. Nabi Yacob mencegah menceritakan mimpi itu kpd Saudara-saudaranya, khawatir berakibat mencelakan nabi Yusuf. Namun kehendak Allah terlaksana juga, dlm hal ini nabi Yacob tlh ikhtiar. Alhamdulillah cerita nabi Yusuf berakhir dlm suka cita dan bahagia.
Dmkn penting pendampingan putra/putri kita dlm merakit kedewasaan mereka. Kita hrs peduli atas persoalan mereka, kita harus tau apa yg sdh mulai cocok untuk informasi yg pantas di terima dari tayangan TV, dari FB, serta kitapun hrs memantau kelompok W.A. mereka. Sudah bgt banyak kita mendengar remaja putri tertipu berkenalan melaui dunia maya. Terakhir ini perlu perhatian kita untuk mencegah putra/putri kita dari keterlibatan melangsir berita bohong, ujaran kebencian dlsb yg berakibat berususan dg penegak hukum.
Wain yakun shawaban faminallah. Wa in yakun khathaan faminni waminanassyaitan,. Wallahu warasuluhu bari ani minhu. (Dan sekiranya benar, maka itu datang dari Allah. Dan sekiranya salah, maka berarti datangnya dariku sendiri dan dari syaitan. Allah serta RasulNya berlepas diri daripadanya). Untuk itu mhn dimaklumi sekaligus dimaafkan, satu dan lain karena kekurangan pengalaman dan ilmu ku. Barakallhu fikum. Wallahu 'alam bishawab
Wasslm M. Syarif Arbi

No comments:

Post a Comment