Thursday 15 March 2018

PUBLISH ke 3 MEMBENTENGI generasi penerus dari dampak negatif kemajuan teknologi informasi,

Eman langkah kutawarkan, tlh ku publish 1. Perencanaan (23-02-2018) 2.Penyeleksian informasi (26-02-2018). Langkah ke 3 Pengarahan (akan disajikan dikesempatan ini). Seperti dikemukakan di publish 1 dan 2, bahwa tulisan ini penayangannya bertahap, maka langkah-langkah ke 4. Pendampingan, ke
5. Pembagian waktu dan ke 6. Pemberian alternatif. Insya Allah menyusul.
PENGARAHAN.
Pengarahan; besarannya ada dua y.i. untuk dunia dan untuk akhirat.
Generasi penerus yg menentukan mereka akan menjadi apa stlh dewasa nanti, akan bgmn kehidupan akhirat mrk kelak; peran Ortu bgt dominan. Sifat dan karakter si anak tak jauh-jauh amat dari nyak babenye "buah jatuh ndak jauh dari pohonnya". Dmkn pepatah lama nan blm usang, namun seiring dg kemajuan dunia pendidikan, perubahan lingkungan dan kecanggihan teknologi informasi, bila Ortu kurang mengambil peran, maka warna si anak jangan kaget, beda dari Ortunya, bagaikan "ayam beranak bebek".
Sbg bangsa yg relegi tentu arahan anda untuk generasi penerus tidak hanya mengharapkan sukses dunia saja tetapi juga sukses di akhirat kelak.
Arahan untuk dunia
Menjalani pendidikan formal dari paud sampai pendidikan tinggi. Gantungan cita-cita anda dan putra/putri anda ideal bila selaras. Penting diberikan pertimbangan kpd mereka sepantasnya anak anda ybs menjadi apa. Penentuan pilihan itu sedpt mungkin disepati Ortu dan anak. Pemaksaan kehendak cita-cita anda untuk dicapai anak anda, kadang berujung kekecewaan setidaknya kurang membahagiakan, kedua pihak.
Seorang anak kbtln ber AQ tinggi Ortunyapun "berkocek tebal". Ortu ingin anaknya meneruskan profesi dirinya sbg dokter. Anak tersebut menuruti kehendak ayahnya, singkat kisah stlh wisuda dokter izajah dipersembahkannya kpd ayahnya, diapun melanjutkan ke cita-citanya mendaftar di sekolah teknik, kini dia menjadi seorang sarjana teknik. Dia punya dua keserjanaan dan menekuni pekerjaan bidang teknik. Tak ada yg kurang baik disini, ttp setidaknya tlh menyita waktu, padahal kesempatan hidup manusia ini terbatas.
Arahan ttg dunia, juga untuk menyusun hidup berumah tangga, pola hidup dlm rangka kesehatan, memilih pergaulan dll. Mengingat sempitnya ruang ini tak dibahas detail.
Semuanya sangat dominan pengaruh Ortu; mengarahkan informasi yg bgmn harus/boleh masuk ke sarana informasi canggih di kediaman mrk dan/atau di alat komunikasi mobil yg dimiliki sianak.
Arahan berikutnya untuk akhirat.
Bgmnpun suksesnya kehidupan didunia ini, bagi insan relegi, yakin dunia ini akan ditinggalkan. Diakhirat nanti hrs dipertanggungjawabkan usia kita untuk apa digunakan, ilmu kita untuk apa diamalkan, harta kita dari mana diperoleh dan kemana dibelanjakan. Yg juga tak kalah mengerikan bila anak salah arah, dimana kita dihadapan mahkamah yaumil qiamah akan diminta penjelasan, sdh seberapa jauh ihtiar kita memberikan arahan dibidang agama. Kerena Allah sdh wanti-wanti:
يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْۤا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَاۤ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."
(QS. At-Tahrim 66: Ayat 6)
Tergelincirnya anak, cucu, cicit kita ke neraka bukan mustahil berawal dari kealpaan kita dlm MENGARAHKAN generasi penurus kita sehingga ybs terkena imbas dari dampak negatif canggihnya kemajuan teknologi informasi.
Smg kiranya Allah memberikan petunjuk kpd kita semua sidang pembaca, dlm mengarahkan generasi penerus kita. Baik sidang pembaca yg komentar atau hanya membaca saja sdh alhamdulillah. Barakallahu fikum. Wslm M. Syatrf Arbi.

No comments:

Post a Comment