Saturday 1 February 2014

BENCANA ALAM DI INDONESIA, SIKSAAN ATAU UJIAN???



Banjir melanda Jakarta dan beberapa kota di tanah air pertengahan Januari 2014, menelan kerugian bernol sembilan, juga sudah menelan korban jiwa. Penduduk yang tak terkena banjir juga mengalami imbasnya dengan harga segala macam kebutuhan menjadi meroket, sebab terputus jalur distribusi. Sementara di daerah lain, selain banjir bandang ada Gunung bererupsi, tanah longsor gempa menggoyang bumi.
Giliran para ustadz bertanya fenomena ini siksaan atau ujian. Parameter untuk mendiagnose apakah ini siksaan atau ujian mungkin dapat dilakukan dari dua pendekatan yaitu “agama” dan “logika”.
Pendekatan agama.
Agama memandang bahwa setiap individu, setiap keluarga, setiap kota dan bahkan setiap negara senantiasa mengalami musibah. Adakalanya musibah itu adalah merupakan ujian dan tak kurang pula musibah itu merupakan siksaan.
Agamaku menuntun bahwa semua musibah dan anugerah bersumber dari yang Esa yaitu Allah yang mengatur semesta alam ini. Wujudnya dapat berupa cobaan/ujian agar ummatnya menjadi tambah beriman, atau siksaan atau azab sebagai ganjaran atas kemungkuran/kejahatan yang diperbuat. Tegasnya musibah dapat berupa ujian atau siksaan demikian juga anugerahpun kadang merupakan ujian atau pangkalan menerima azab/siksaan.
Untuk menguji apakah musibah tersebut merupakan ujian atau siksaan, di bawah ini kita kaji dengan parameter yang disusun logika di bawah ini yaitu:
Perilaku para penguasa terdapat dua penilaian yaitu ada penguasa yang jujur dan adil, sebaliknya tidak kurang banyaknya penguasa yang zalim, korup dan mementingkan diri sendri dan golongan. Kepada dua sifat kelompok pemimpin yang berlawanan ini diberikan score, sesuai dengan keadaan yang terjadi di suatu negeri.
Perlakuan yang sama untuk sifat orang kaya, sifat ummat, perilaku masyarakat seperti tersusun dalam table berikut.



No.
Parameter
Score kesalahan
Score
Kebaikan
(1)
(2)
(3)
(4)
1.
Penguasa zalim/tidak adil
80


Penguasa berlaku adil

20
2.
Orang kaya kikir
65


Orang kaya dharmawan

35
3.
Ummat cuek terhadap pemuka agama
85


Ummat sangat gandrung kepada pemuka agama

15
4.
Masyarakat suka melakukan maksiat
80


Masyarakat taat menjalankan agama

20
5.
Perilaku seksual masyarakat sudah banyak menyimpang
10


Perilaku seksual masyarakat sesuai dengan tuntunan agama

90
6.
Sebagain besar masyarakat menganjurkan dan melaksanakan perbuatan baik dan mencegah dan tidak melaksanaan kemungkaran
55


Sebagian besar masyarakat menganjurkan dan melaksanakan perbuatan kemungkaran dan mencegah dan tidak melaksanakan kebaikan

45
7.
Masyarakat melakukan perusakan alam, merusak hutan mengambil tambang diperut bumi berlebihan
70


Masyarakat  memanfaatkan kekayaan alam sekedar untuk kebutuhan hidup

30
8.
Masyarakat hidup jorok, tidak teratur suka melanggar peraturan kemasyarakatan
90


Msyarakat hidup bersih, teratur, taat peraturan kemasyarakatan

10

Total
535
265

Jumlah score di atas dicantumkan  dengan asumsi tingkat kesalahan dan kebaikan yang dilakukan misalnya diperkirakan nomor 1 bahwa penguasa yang tidak adil jumlahnya diperkirakan 80% dibanding yang adil hanya 20%. Nomor 2, Orang kaya yang kikir di negeri ini populasinya pantas kalau dicantumkan angka 65% sedangkan orang kaya yang dermawan ditaksir sekitar 35%. Selanjutnya nomor 3 sampai nomor 8 analog dengan teknik nomor 1 dan nomor 2.
Dari angka-angka nomor 1 sampai dengan 8 ternyata score kesalahan yang dilakukan berjumlah 535;  lebih besar dari kebaikan yang dilakukan hanya berjumlah 265. Kalau begitu musibah yang melanda tanah air ini condong untuk disimpulkan bukan COBAAN atau UJIAN, tetapi adalah SIKSAAN atau AZAB.
Agar siksaan ini berkurang dan bahkan hilang dimasa yang akan datang, maka mari kita bersama, baik penguasa maupun ummat yang bernaung dikolong langit dengan bumi bernama nusantara ini, untuk memperbaiki score kebaikan dan memperkecil score kejahatan di atas.
Bila nanti kita bersama berhasil mengkondisikan kolom (4) lebih besar dari kolom (3), maka kalaupun masih juga terjadi bencana atau musibah, barulah kita dapat mengatakan bahwa bencana atau musibah itu adalah ujian atau cobaan.
Bahwa bencana di darat maupun dilaut adalah merupakan hasil akumulasi perbuatan tangan manusia. Tabel di atas sebagai buktinya bahwa ulah tangan manusia sebagai penguasa, sebagai orang kaya, sebagai masyarakat umum biasa merekalah yang menentukan score kolom (3) dan kolom (4).
Al-Qur’an ayat 41.

41. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusi, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

No comments:

Post a Comment