Tuesday, 8 July 2025

TERBUKA luka LAMA

No: 1.334.03.07-2025 Disusun: M. Syarif Arbi. Emosi dimungkinkan dua pengertian yaitu: emosi dalam pengertian positif dan emosi dalam pengertian negative. Emosi positif ialah: keadaan seseorang menerima kabar yang sangat membahagiakan sekaligus membangggakan contoh ketika lulus ujian sekolah, ketika berhasil mendapatkan hal yang sangat di idam2kan, ketika selamat dari suatu musibah, ketika diterima lamaran dll. Orang yang sedang emosi positif kadang seyum, tertawa terbahak-bahak tak sedikit ada yang menangis. Dikesempatan ini, dibatasi hanya mengetengahkan “Emosi dalam pengertian negative”. Orang yang sedang emosi dalam pengertian negatif, kadang tak berpikir panjang ketika terserang emosi, lalu ybs sulit mengontrol jiwaannya, sehingga meluncurlah kata-kata yang tidak baik, tak enak didengar. Seorang sedang dilanda emosi negatif, tidak dapat mengendalikan raganya, misalnya detak jantungnya meningkat, tangan dan kaki bergerak tak terkendali, terjadilah “piring terbang”, menbanting barang2 tak jarang pula menangis, sumpah serapah, ngedumel, dll. Seseorang yang sedang emosi, tidaklah berlangsung lama, tak mungkin seseorang emosian sampai berminggu-minggu, berbulan-bulan. Emosi baik yang positif maupun yang negative timbul karena adanya kejadian tertentu yang tidak biasanya terjadi. Emosi mempengaruhi pikiran dan memunculkan tindakan2 yang tidak terkontrol. Emosi mempengaruhi jiwa dan raga, seseorang yang sedang emosi negative misalnya; berkeringat, detak jantung naik, gigi mengkeret dengan kaki dan tangan dikencangkan, kaki di hentak-hentakkan, tangan dikepalkan, dll. Pemicu seseorang menjadi emosional yang bersifat negative, sangat beragam, tergantung pada latar belakang pribadi, pengalaman masa lalu, dan keadaan saat ini. Dapat di inventarisir ada 7 penyebab seseorang emosional yaitu: 1. Luka lama terusik., 2. Kena Kritik atau Penolakan., 3. Merasakan ketidak Adilan., 4. Merasa bersalah dan malu., 5. Ketika kondisi Kesehatan Labil., 6. Kebutuhan tidak terpenuhi., 7. Lingkungan yang tidak mengenakkan. Tak mungkin semua ke 7 penyebab itu dapat disajikan dalam satu nomor artikel, sebab space tersedia yang terbatas, selain itu juga membuat sebagian pembaca kurang tertarik dengan artikel yang panjang. Oleh karena itu dalam kesempatan ini hanya kubahas penyebab “Pertama”. LUKA LAMA TERUSIK. Terulang kembali keadaan serupa yang tidak mengenakkan. Misalnya dikhianati, ditolak, diungkit masa lalu diri yang kelam. Seorang adik curhat kepada kakaknya yang dianggapnya sebagai ganti Ortu mereka yang sudah tiada. Si adik curhat; bahwa anak2nya sering melawan dirinya bila di nasihati-nya….. Lantas si kakak yang menerima curhatan itu menjawab, dengan mengungkit “luka lama”. Si kakak bilang: “kamu dulu juga sering melawan bila mendiang ortu kita menasihati, ini akibatkannya, ibarat dagang kamu sekarang menerima keuntungan, anakmu membalaskan”. ……….. Betapa emosinya si adik lantas pergi meninggalkan rumah kakaknya tanpa pamit, perwujutan emosinya berupa; berbilang bulan si adik tidak bersilaturahim kerumah kakaknya yang sudah tergolong manula itu. Kakaknya pun kapok, sesudah itu tidak mau lagi mengungkit luka lama. Kasus ini menjadi pelajaran buat kita semua, bahwa tidak semestinya anak2 melawan ORTU, berkata-kata tidak mengenakkan kepada orang tua mereka. Bila kita bersikap tidak baik kepada orang tua kita, maka pada umumnya anak2 kita nanti juga akan tidak bhakti dan membantah bila kita beri nasihat. Si kakak teringat akan hadist: Balasan orang yang durhaka kepada orang tua disegerakan di dunia sebelum kematiannya. Termuat dalam hadits Rasulullah saw.: كُلُّ الذُّنُوبِ يُؤَخِّرُ اللَّهُ مِنْهَا مَا شَاءَ إِلَّا الْبَغْيَ وَقَطِيعَةَ الرَّحِمِ يُعَجِّلُهُ اللَّهُ لِصَاحِبِهِ قَبْلَ الْمَمَاتِ “Semua dosa diakhirkan balasannya oleh Allah sesuai kehendak-Nya kecuali dosa durhaka kepada orang tua. Dia akan menyegerakan balasan tersebut kepada pelakunya di dunia sebelum kematiannya, (HR Al-Hakim). Demikian banyak perintah Allah agar anak berbuat baik kepada ayah bundanya. 1. Surat Al Baqarah ayat 83: “……….……”وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَانًا …………………..” “……….dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapak, …………..” 2. Surat Al Ahqaf ayat 15: “…… وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْس “ “Kami wasiatkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya …………” 3. Surat Al Anam ayat 151: “………….. وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ إِحْسَٰنًا. …………….” “………… berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa…….” 4. Surat Al Isra ayat 23: وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا ۝٢٣ “Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, serta ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik”. 5. Surat Al Isra ayat 24: وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ “Rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua (menyayangiku ketika) mendidik aku pada waktu kecil." 6. Surat Luqman ayat 14: وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Ku-lah kembalimu." Semoga, bagi kita yang masih mempunyai orang tua, dapat berbhakti kepada mereka dengan penuh hidmad dan hormat. Kalau ORTU sudah tiada dapat kita do’akan mereka, sesuai tuntunan agama. Mudah2an anak2 kita menjadi hamba Allah yang taqwa, menjadi anak shaleh dan shalihah, serta berbhakti kepada ORTU mereka. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن , وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِين , اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن Jakarta, 9 Juli 2025, 13 Muharram 1447H.

No comments:

Post a Comment