Thursday, 16 January 2025
MEMORI
Disusun: M. Syarif Arbi
No: 1.294.03.1-2025
Manusia dan hewan, dilengkapi dengan memori, yaitu kemampuan otak untuk menyimpan, mengingat, dan mengakses informasi atau pengalaman masa lalu. Memori ini bagi manusia sangat kompleks dan melibatkan berbagai proses kognitif yang bekerja sama, serta berhubungan dengan berbagai area otak, seperti:
• Hipokampus (bagian otak yang berperan dalam menyimpan memori, terutama memori jangka panjang, juga berperan dalam menghubungkan emosi dengan ingatan.
• Korteks prefrontal (bagian otak yang terletak di bagian depan, tepatnya di belakang dahi, berfungsi untuk mengatur fungsi eksekutif, seperti perencanaan, pengambilan keputusan, mengendalikan terhadap hasyrat yang mendadak.
• Amigdala adalah organ di dalam otak yang berfungsi mengatur emosi, perilaku, dan ingatan terletak di bagian tengah otak.
Atas anugerah Yang Maha Kuasa terhadap otak manusia, maka manusia memiliki memori. Berdasarkan waktu penyimpanan dan jenis informasi yang disimpan, dapat dikelompokkan setidaknya 5 jenis memori:
Pertama; Memori Jangka Pendek (Short-term Memory); menyimpan informasi sangat singkat, beberapa detik hingga beberapa menit; disebut “digit span”, misalnya mengingat nomor telepon, kalau tidak segera ditulis kebanyakan orang lantas akan lupa.
Kedua; Memori Jangka Panjang (Long-term Memory): menyimpan informasi jangka panjang bahkan seumur hidup, seperti mengingat nama-nama keluarga utama, keluarga dekat. Di banyak etnis mereka ingat nama2 kakek-nenek sampai beberapa keturunan ke atas. Juga memori lokasi tempat yang pernah dikunjungi, pernah tinggal di suatu daerah pada masa kecil.
Ketiga; Memori Sensorik: adalah bentuk memori yang berfungsi untuk menyimpan informasi dari indera kita (penglihatan, pendengaran, peraba, dll) dalam waktu yang sangat singkat, biasanya hanya dalam hitungan milidetik hingga beberapa detik. Seperti mengingat gambaran cepat tentang suatu pemandangan yang baru saja dilihat, atau suara yang baru saja didengar.
Keempat; Memori Kerja (Working Memory): adalah kemampuan untuk memproses dan menyimpan informasi sementara dalam konteks tugas yang sedang dikerjakan. Misalnya mengingat langkah-langkah dalam perhitungan matematika atau mengikuti instruksi yang diberikan dalam percakapan.
Kelima; Memori Emosional: Terkait dengan perasaan dan emosi yang terkait dengan pengalaman masa lalu. Memori ini seringkali lebih kuat dan lebih tahan lama, terutama jika peristiwa tersebut memiliki dampak emosional yang kuat. Contoh; mengingat perasaan bahagia saat menikah, merayakan ulang tahun bersama keluarga atau rasa cemas ketika menghadapi ujian penting. Antri ketika mau disunat ketika masih kecil dulu.
Sabahat medsos mengirimkan vidio tentang dua orang anak tergolong masih bocah yang demikian kuat ingatannya menghafalkan Al-Qur’an. Di coba diantaranya ditanyakan mulai dari menyambung ayat, membaca ayat keberapa dari suatu surat, sanggup menyebutkan di halaman berapa keberadaan suatu ayat. Lebih jauh sahabat medsos tersebut berkomentar: “kok bisa begitunya kedua anak ini”.
Kemampuan kedua anak tersebut, merupakan memori yang istimewa dianugrahkan Allah, tentunya sebagai hasil ikhtiar yang bersangkutan untuk menghafalkan Al-Qur’an, yang disertai pertolongan Allah.
Ketahuilah bahwa bagi manusia, bukan mustahil suatu ketika akan kehilangan kemampuannya untuk mengingat kembali apa yang pernah diingatnya bilamana terserang “Amnesia” yaitu: kehilangan sebagian atau seluruh kemampuan untuk mengingat informasi yang pernah ada dalam memorinya.
Kemampuan mengingat menyimpan memori adalah anugerah Allah demikianpun Allah berkuasa untuk menghilangkan memori yang sudah dikuasai oleh seseorang. Di dalam Al-Qur’an ayat 86 surat Al-Asyra’ Allah berfirman:
وَلَئِن شِئْنَا لَنَذْهَبَنَّ بِٱلَّذِىٓ أَوْحَيْنَآ إِلَيْكَ ثُمَّ لَا تَجِدُ لَكَ بِهِۦ عَلَيْنَا وَكِيلًا
“Dan sesungguhnya jika Kami menghendaki, niscaya Kami lenyapkan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu, dan dengan pelenyapan itu, kamu tidak akan mendapatkan seorang pembelapun terhadap Kami”.
Mengacu kepada ayat di atas, jelaslah bahwa bila Allah menghendaki, kepada Nabi Muhammad saja sebagai “penerima wahyu” ayat2 Al-Qur’an, Allah berkuasa untuk melenyapkan ayat yang telah diingat dengan baik oleh Rasulullah. Apalagi buat para penghafal Al-Qur’an. Tegasnya kemampuan para penghafal Al-Qur’an sanggup menghafal dan mempertahankan hafalan mereka adalah berkat pertolongan Allah.
Seorang teman sebagai “tenaga pengajar”, sangat disuka oleh para mahasiswanya, karena sangat menguasai materi perkuliahan, begitu lihai transfer knowledge, demikian banyak karya ilmiahnya yang sempat dipublikasi. Suatu ketika beliau terserang penyakit. Sembuh dari penyakit, yang bersangkutan cukup bugar secara phisik, tetapi memorinya terhapus semua, dianya sama sekali tidak ingat anak2 dan keluarganya, sampai2 dia tak sanggup mengingat namanya sendiri, apalagi menulis dan membaca. Hilanglah semua keahlian teman saya tersebut. Demikianlah bahwa Allah berkuasa melenyapkan memori manusia.
Semoga Allah melindungi kita semua terhindar dari hilangnya “Memori”, agar sampai menghembuskan nafas terakhir tetap mengingat Allah.
آمِيّنْ ….آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ مِيّنْ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
بارك الله فيكم
Jakarta, 16 Januari 2025
16 Rajab 1446H
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment