Sunday, 12 January 2025

INSYAF setelah ORTU TIADA

Disusun: M. Syarif Arbi No: 1.293.02.1-2025 Di suatu masjid di kala subuh, seorang gadis remaja putri, setelah memberi salam kekiri dan kekanan usai shalat berjamaah, tiba-tiba menangis sampai cegugukan di dekat seorang ibu sama berjamaah subuh itu. Ibu disebelahnya agak terheran dengan kejadian yang baru ditemuinya subuh itu. Si Ibu meringankan hatinya untuk menanyakan ke remaja putri yang berparas cantik itu. Penjelasannya sangat mengagetkan. Singkat cerita bahwa rupanya dianya yang kediamannya tak jauh dari masjid itu, baru subuh itu shalat subuh dan shalatnya ke masjid pula. Remaja putri itu teringat akan almarhumah ibunya, ketika masih hidup selalu menyuruh dia shalat. Suruhan ibunya itu belum dia sambut sebagaimana mestinya selama mendiang masih hidup. Kalaupun shalat, masih belang kambing, shalat sesempatnya. Dianya termasuk tak taat kepada almarhumah ibunya. Itulah sebab dianya menangis mengenang ibunya yang selalu menasehati untuk shalat. Nasehat ibu itu terasa menyentuh perasaan setelah ibu tiada. “Hati saya merasa terpanggil dan termotivasi untuk melaksanakan shalat dengan sebaik-baiknya sesuai pesan Ibu”. Begitulah setelah hari itu setiap kali ibu itu ke masjid selalu ketemu dengan gadis tersebut (kecuali mungkin dia sedang "halangan"), dapat dikatakan dia telah menjadi jamaah tetap. Berbicara soal kebaikan/beribadah kadang si anak tidak memahami keinginan ORTU yang sebaik itu. Nasihat bertalu-talu tak kunjung jemu disampaikan Ortu. Tak jarang anak berkilah, bertingkah dan bahkan membantah bila diajak ibadah. Walau Ortu bukan sekedar menyuruh tapi sudah sampai tingkat mengajak. Artinya sudah dengan memberi contoh, misalnya subuh2 mengetuk pintu untuk ngajak bersama ke masjid. "Bangun sayang, sebentar lagi adzan,...........,mari kita sama2 ke masjid". Terjawab dari dalam kamar bahwa si anak telah mendengar "ya sebentar". Adzan sudah sampai "haiya 'alas shalah". Ortu tak mau risiko ndak kebagian shalat sunnah tahyatul masjid dan sunnatul fajri, langsung berangkat ke masjid sambil berdo'a menuju masjid, disisipkan dalam do'a; semoga si anak nyusul shalat berjamaah. Kadang do'a “sisipan” makbul kadang tidak. sampai dirumah Ortu tanya, "sudah shalat", kadang dijawab "sudah,...... kan tadi saya ke masjid". Tak jarang jawaban "sudah tapi di rumah aja, tadi saya mau ke mesjid sudah terlambat". Sesekali ada jawaban "belum". rupanya ni anak melanjutkan mimpi setelah menjawab panggilan Ortunya, ketiduran lagi. Dari contoh di atas dapat difahamkan bahwa nasihat Ortu kepada anak2nya tak akan sia2. Makanya lakukanlah, baik kepada anak putri maupun putra. Ayah bunda selama anak2 mereka tinggal seatap, merupakan kewajiban “menguber” anak2 mereka shalat. Anak2 saban subuh kalau belum terbiasa bangun untuk bersiap ke masjid, ayah-ibu harus proaktif membangunkan mereka, mengetuk pintunya. Perlakuan demikian setelah Ortu meninggal dunia, insya Allah terngiang di telinga si anak, sampaipun ia dewasa panggilan Ortunya. "Bangun sayang......., sebentar lagi adzan subuh". Kata2 tesebut akan merasuk dalam qalbu ybs dan selanjutnya memotivasi dirinya. Tidak sekedar itu, diapun nanti akan meneruskan pola didik ini kepada anak2nya nanti. Cucu2nyapun demikian meneruskan ke cicit kita dengan pola didik sesuai dengan jaman mereka nanti. Maka insya Allah dikabulkan do'a kita sebagai orang2 tua: رَبَّنَا وَا جْعَلْنَا مُسْلِمَيْنِ لَـكَ وَ مِنْ ذُرِّيَّتِنَاۤ اُمَّةً مُّسْلِمَةً لَّكَ Ya Tuhan kami, jadikanlah kami orang yang berserah diri kepada-Mu, dan anak-cucu kami (juga) umat yang berserah diri kepada-Mu. QS. surat 2:128. رَبَّنَا هَبْ لَـنَا مِنْ اَزْوَا جِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّا جْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَا مًا "Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa." QS. surat 25:74. ;رَبِّ اَوْزِعْنِيْۤ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْۤ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَا لِدَيَّ وَاَ نْ اَعْمَلَ صَا لِحًا تَرْضٰٮهُ وَاَ صْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْ Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau limpahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan agar aku dapat berbuat kebajikan yang Engkau ridhai; dan berilah aku kebaikan yang akan mengalir sampai kepada anak cucuku. QS. surat 46:15 Oleh sebab itu para Ortu jangan bosan jangan jemu ajak putra putri anda untuk ibadah. Kalau tak berhasil ketika anda masih hidup insya Allah manakala anda telah tiada NASEHAT ANDA AKAN MERASUK DI QALBU MEREKA. Semoga kebaikan, amal, do'a mereka membantu anda di alam kubur nanti. آمِيّنْ ….آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ مِيّنْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم Jakarta, 13 Januari 2025 13 Rajab 1446H

No comments:

Post a Comment