Sunday 22 October 2017

Gagak dan Merpati

Stlh 150 hari berlayar bahtera Nabi Nuh; hujanpun mulai reda dan berangsur airpun surut diserap bumi. Menurut tafsir Ikrimah yg diterimanya dari Ibn Abbas. Nabi Nuh memerintahkan burung Gagak untuk memantau dibumi mana yg sudah ada daratan tempat berlabuh. Gagak pun meluncur terbang membawa misi mencari tempat pendaratan. Benar tak berapa lama berselang terbang terlihat sdh ada daratan, diatasnya bergelimpangan mayat yg sudah membusuk demikian banyaknya. Gagak terlena; langsung menyantap bangkai kedoyanannya itu sampai kenyang dan akhirnya enggan pulang ke bahtera dimana Nabi Nuh sdg menunggu. Slanjtnya Nabi Nuh mengutus burung Merpati. Tak lama berselang Merpati pulang, di kakinya terjepit ranting pohon Zaitun dan menempel bekas tanah. Nabi Nuh pun paham bahwa sdh ada daratan untuk bertambat. Al hasil dg panduan Merpati haluan diarahkan kedaratan, turunlah para penumpang kapal untuk meneruskan kehidupan.
Kiranya boleh diambil i'tibar perilaku Gagak dan Merpati dlm case diatas.
Sepertinya ada sebagian qt bgkan Gagak, lupa bahwa qt diperintahkan Allah ke Bumi ini untuk mengemban perintah Allah. Mengabdi kpd Allah. Diantara wujud pengabdian itu untuk berbuat baik bagi kemaslahatan ummat. Gagak diharapkan dpt memandu kapal untuk mendarat stlh 150 hari terkatung dilaut tak bertepi. Tapi apa yg dilakukannya, bgt terlihat tumpukan kesempatan makanan (seumpama kenewahan/harta) lupalah janji dg Nabi Nuh sgr pulang ke bahtera bgt melihat daratan. Bukankah Nabi Nuh serta seluruh penghuni kapal mempercayakan ikhtiar kelangsungan hidup mrk kpd Gagak. Tapi Gagak lupa janjinya stlh menemukan kenikmatan. Apakah tamsil ini agak mengena buat wakil qt, pemimpin qt yg qt beri mandat untuk mencari daratan untuk berlabuh bahtera bangsa ini ke pantai bahagia, namun ada yg berprilaku seperti burung Gagak.
Lain lagi dg burung Merpati, dia tak mengingkari janji. Bgt dijumpai daratan lalu dipetiknya ranting pohon Zaitun untuk isyarat disana sdh tumbuh tumbuhan lambang adanya kehidupan, sambil sblmnya hinggap ditanah guna membuktikan sdh mengeringnya bumi. Merpati melaksanakan tugas dg amanah dn tulus, sesuai dg apa yg diperintahkan. Dia mungkin sempat juga mengenyangkan perutnya dg buah Zaitun namun tak lupa tugas pokok mengemban amanah. Agaknya inipun cocok buat tamsil bagi wakil qt, pemimpin yg qt beri mandat mencarikan pantai berlabuh bangsa ini yg amanah yg hanya menikmati kekayaan sewajarnya untuk hidup tetapi tak lupa amanah yg diembankan kepundaknya.

Rupanya oleh Allah di kedua burung ini dijadikan media buat kehidupan manusia terukir dlm sejarah ummat manusia. Akan hal Gagak perhatikan Allah SWT berfirman:
فَبَـعَثَ اللّٰهُ غُرَابًا يَّبْحَثُ فِيْ الْاَرْضِ لِيُرِيَهٗ كَيْفَ يُوَارِيْ سَوْءَةَ اَخِيْهِ ۗ قَالَ يَاوَيْلَتٰٓى اَعَجَزْتُ اَنْ اَكُوْنَ مِثْلَ هٰذَا الْغُرَابِ فَاُوَارِيَ سَوْءَةَ اَخِيْ ۚ فَاَصْبَحَ مِنَ النّٰدِمِيْنَ
"Kemudian Allah mengutus seekor burung gagak menggali tanah untuk diperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana dia seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Qabil berkata, Oh, celaka aku! Mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini sehingga aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini? Maka, jadilah dia termasuk orang yang menyesal."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 31)
Pembunuhan pertama kali dilakukan manusia adalah oleh Qabil dan korban manusia mati yg pertama adalah Habil. Pembunuh tak paham bgm caranya menguburkan mayat. Allah mengutus burung Gagak, menjadi inspirator Qabil mengubur Habil. Kalau qt mau ber-andai, umpamanyalah si Gagak bukan karena perintah Allah dan kbtlan Gagaknya, Gagak zaman kini. Tentu dia biarkan Qabil kebingungan untuk menguburkan mayat saudaranya. Sebab si Gagak kan doyan bangkai. Nanti stlh mayat ditinggalkan, jadi bangkai membusuk, akan jadi santapan lezat bagi Gagak, mungkin dpt membawa sanak klg nyantap lezatnya daging manusia. Konon daging manusia terlezat dari semua daging, lantaran manusia pemakan segala; ya makan daging hewan, ya makan sayur2an, ya makan buah2an. Tentu sblmnya Gagak hanya makan bangkai binatang yg tlh hidup dan mati dizaman itu, sdgkan manusia baru satu mayat Habil. Jangan pula qt salahkan Gagak memakan bangkai, dia sdh taqdir demikian dan jelas ada manfaatnya untuk kelangsungan kehidupan di dunia ini.
Lain lagi dg Merpati, selain ktk di era Nabi Nuh tlh qt baca ceritanya. Juga burung ini pernah di perankan menyelamatkan Nabi Muhammad dn Abubakar tatkala sembunyi di gua Tsur di gunung Nur. Allah perintahkan Merpati bersarang di depan Gua sekaligus mengerami telurnya. Ini tak mungkin terjadi dlm waktu kurang dari 24 jam proses bersarang dan bertelur dan mengeram, kalau bukan perintah Allah.
Bila di tulisan yg lalu dpt qt petik pelajaran tentang amanah dan tepat janji. Tetutama bagi daerah yg ikut milih pemimpin serentak. Tentu tak akan milih pemimpin berpotensi seperti burung Gagak. Tentu akan memilih pemimpin berpotensi bertabiat seperti burung Merpati.
Dlm tulisan kali ini mungkin yg dpt qt petik pelajaran adlh bagaimanapun jeleknya prilaku Gagak, tidak amanah, kalau ada kenikmatan lupa janji. Namun tetap saja ada sisi positipnya dpt sbg inspirator setidaknya menguburkan jenazah.
Dari Merpati dpt dipetik pelajaran, dari kondisi yg lemah yg "jinak2 Merpati". Sanggup mengukir prestasi luar biasa; menyelamatkan Pemimpin ummat sejagat.

No comments:

Post a Comment