Wednesday 20 May 2015

BACAAN SETELAH SHALAT SUBUH



 “Barang siapa yang shalat subuh berjama’ah, dan duduk di tempat shalatnya, dan membaca tiga ayat di awal surat al An’am, maka Allah akan mengutus 70 malaikat untuk bertasbih kepada Allah, dan memintakan ampunan baginya sampai hari kiamat”, Demikian;  Ibnu Mas’ud berkata: Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda.       .
Imam Suyuthi menyebutkan dalam “ad Durrul Mantsur” 3/246, ad Dailami dan al Ghofiqi dalam “Lamahatul Anwar” 935 juga menisbahkan kepadanya, dengan redaksi yang mirip dengan hadits Ibnu ‘Abbas.
Imam Al Alusy dalam “Ruuhul Ma’ani” 7/76, setelah menyebutkan beberapa hadits dan atsar tentang surat al An’am, diantaranya adalah hadits Ibnu ‘Abbas dan Ibnu Mas’ud dan yang lainnya, namun hampir semua riwayat di atas adalah dha’if, dan sebagian yang lain maudhu’ (palsu).
Tidak ada satu pun hadits yang kuat yang menjelaskan tentang fadhilah surat al An’am. seperti dipetik di awal di atas.  Meskipun demikian juga ada baiknya jika dikaji bahwa tiga ayat awal surat al An’am tersebut mengandung setidaknya beberapa butiran makna yang bila direnungkan mendalam akan meningkatkan pemahaman dan keinsafan kita akan hakikat diri dan akan kebesaran Allah maha pencipta. Dengan pemahaman dan keinsafan itu maka perjalan hidup kita setiap hari Insya Allah selalu dalam kendali dan koridor kehendak Allah.
Butiran tersebut antara lain adalah:
1.       Pengakuan bahwa Allah menciptakan langit dan Bumi, serta mengkondisikan bumi ini gelap dan terang. serta menegaskan bahwa keingkaran terhadap penciptaan itu adalah sifat orang kafir.
2.       Pengakuan bahwa manusia diciptakan dari tanah, ditentukan ajal kematian serta demikian juga alam ini telah ditentukan akan berakhirnya. Tetapi manusia tetap saja ragu-ragu.
3.       Bahwa Allah mengetahui apa yang kita nyatakan dan apa yang kita sembunyikan serta apa pula yang telah kita lakukan.
Itulah mungkin, maka malaikat diustus Allah sebanyak 70 untuk memintakan ampunan untuk siapa yg mengamalkan membaca ayat tersebut setelah shalat subuh berjamaah di masjid. Tentu saja membaca dengan merenungkan makna yang terkandung di dalam ayat tersebut. Dengan renungan yang mendalam.
Bila dilakukan dengan penuh kesadaran dan renungan mendalam akan makna ayat itu, maka diri ini disadari adalah kecil semata, dibandingkan dengan ciptaan Allah menciptakan langit dan bumi. Diri ini tak berkuasa tak ada daya upaya atas kekuasan Allah menjadikan bumi ini terang, menjadi kan bumi ini gelap, dengan siang dan malam. Renungan dilanjutkan dengan ayat berikutnya bahwa Allah lah yang menciptakan diri ini dari tanah, Allah menentukan ajal diri ini kapan akan berakhir dan pasti akan berakhir siapapun dia. Jangankan diri ini, sedangkan alam semesta yang diciptakan yang sangat luas dan besar dari diri ini akan menemukan ajalnya dan ditentukan oleh Allah. tetapi manusia masih saja ragu-ragu. Dengan merenung ini pembaca ayat memposisikan diri untuk tidak ragu sedikitpin akan ajal itu. Senantiasa mempersiapkan diri untuk menghadapi ajal itu, dengan terus menerus berhati hati yaitu menjalankan seluruh perintah Allah dan sedapat dan sekuat tenaga menghindari larangan Allah.
Ayat ketiga menyadarkan diri pembacanya bahwa Allah mengetahui benar apa pun yang disembunyikan dan yang dinyatakan, serta apapun yang kita lakukan. Dengan demikian maka setiap saat berhati-hati dalam hidup untuk tidak berbuat maksiat, baik yang diniatkan didalam hati maupun dilaksanakan dengan perbuatan. Sehingga setelah shalat subuh dan memahami akan makana dari ayat-ayat itu, maka lapanglah dada yang bersangkutan dan kemudian keluar dari masjid memulai kehidupan dengan selalu menebar kebaikan; insya Allah.  
70 malaikat bertasbih memohonkan ampunan kepada pembaca surat tersebut dengan syarat: Shalat subuhnya  shalat berjamaah, shalat berjamaahnya di masjid, setelah shalat duduk ditempat shalatnya itu, belum beranjak sebelum selesai membaca dan merenungkan secara mendalam kandungan ayat-ayat tersebut. 70 malaikat yang memintakan kita ampun, logikanya akan dikabulkan Allah, justru yang menyuruh malaikat berbuat demikian adalah Allah. Mahluk yang mendo’akan adalah mahluk Allah yang suci yaitu para malaikat. Apabalagi malaikat, sedang manusia yang baik-baik, manusia yang beramal shalih do’anya saja diijabah Allah.
Semoga pembaca senantiasa diberi kekuatan oleh Allah, untuk selalu shalat berjamaah terutama shalat Subuh dan Shalat Isya. Karena shalat Isya berjamaah akan diganjar Allah, seolah-olah shalat setengah malam, sedangkan shalat subuh berjamaah memperoleh pahala setara dengan shalat sepanjang malam. Begitulah salah satu anugrah Allah untuk kita ummat diakhir zaman ini yang hidupnya tidak berusia panjang, tetapi dikaruniai oleh Allah efisien dalam beribadah dengan dilipat gandakan ganjaran, dari durasi ibadah yang singkat diperoleh hasil yang berlipat-lipat.
















No comments:

Post a Comment