Saturday, 14 June 2025
ENAM manfaat SHALAT
Oleh : M. Syarif Arbi.
No: 1.326.01.06-2025
Shalat; sekurang-kurangnya mempunyai enam manfaat bagi pengamalnya yaitu:
1. Menjadi sarana untuk memohon Pertolongan Allah.
2. Mendekatkan diri kepada Allah.
3. Mendapatkan ketenangan Jiwa.
4. Mencegah perbuatan keji dan mungkar.
5. Menghapus dosa.
6. Merupakan Indentitas pemeluk Islam.
Sebagai referensi sehingga dapat di susun enam manfaat tersebut, adalah sebagai berikut:
Pertama: Menjadi sarana untuk memohon pertolongan kepada allah.
وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَٰشِعِينَ
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (Surat Al-Baqarah Ayat 45)
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلصَّٰبِرِينَ
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Surat Al-Baqarah Ayat 153)
Perbuatan yang harus dilakukan untuk mendapatkan pertolongan Allah kuncinya adalah “shalat yang khusyu’, dan sabar”
Kedua; Mendekatkan diri kepada allah (taqarrub ilallah)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
أَقْرَبُ مَا يَكُوْنُ العَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ فَأَكْثِرُوا الدُعَاءَ
“Keadaan seorang hamba paling dekat dengan rabbnya adalah ketika ia sedang bersujud, maka perbanyaklah berdoa saat itu.” (HR. Muslim no. 482)
Oleh karena itu, adalah sangat dianjurkan bila shalat sendiri, misalnya shalat sunat tahajud, ketika sujud banyaklah berdo’a.
Tetapi jika menjadi imam pada shalat berjamaah, hendaknya sujud yang wajar2 saja, karena diantara makmum ada yang ingin segera selesai, lantaran ada keperluan. Ada juga makmum yang bila sujud berlama-lama akan meluap isi lambungnya, apalagi di subuh hari senin dan kamis, banyak orang yang berpuasa. Ketika Sahur dianya mengakhirkan sahur (ambil pahala sunat), lantas perutnya sedang penuh; diajak sujud berlama-lama akan terdorong keluar isi sahurnya.
Ketiga: Mendapatkan ketenangan jiwa
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُۗ ٢٨
(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram. Al-Qur’an: (QS. Ar-Ra’d: 28)
Shalat adalah bentuk dzikir (mengingat Allah) paling sempurna. Rutin melakukannya membantu mengurangi kecemasan, stres, dan memberikan ketenangan jiwa.
Keempat: Mencegah Perbuatan Keji dan Munkar.
اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِۗ وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ ٤٥
Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut: 45)
Dua hal yang diperintahkan dalam surat Al-Ankabut 45 di atas; Membaca Al-Qur’an dan Shalat; itulah kunci mencegah perbuatan keji dan mungkar.
Kelima: Menghapus dosa
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَرَأَيْتُمْ لَوْ أَنَّ نَهَرًا بِبَابِ أَحَدِكُمْ ، يَغْتَسِلُ فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسًا ، مَا تَقُولُ ذَلِكَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ » . قَالُوا لاَ يُبْقِى مِنْ دَرَنِهِ شَيْئًا . قَالَ « فَذَلِكَ مِثْلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ ، يَمْحُو اللَّهُ بِهَا الْخَطَايَا »
“Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan tersisa kotorannya walau sedikit?” Para sahabat menjawab, “Tidak akan tersisa sedikit pun kotorannya.” Beliau berkata, “Maka begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa.” (HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667)
Keenam: Merupakan Identitas muslim.
Meninggalkan shalat telah Nabi namakan dengan kesyirikan.
بَيْنَ العَبْدِ وَبَيْنَ الكُفْرِ وَالإِيْمَانِ الصَّلَاةُ فَإِذَا تَرَكَهَا فَقَدْ أَشْرَكَ
“Pemisah Antara seorang hamba dengan kekufuran dan keimanan adalah shalat. Apabila dia meninggalkannya, maka dia melakukan kesyirikan.” (HR. Ath Thobariy dengan sanad shohih. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shohih. Lihat Shohih At Targib wa At Tarhib no. 566).
Semoga kita semua menjadi orang yang melaksanakan shalat dengan istiqamah, dalam keadaan apapun juga, sehingga memperoleh enam manfaat tersebut di atas.
آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن , وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِين , اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن
Jakarta, 14 Juni 2025
19 Dzulhijjah 1446H
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment