Monday 22 July 2024

Ranjau Kehidupan

Disusun: M. Syarif Arbi No: 1.260.07-4.2024 Ukuran kesenangan, tiap orang tidak sama. Ada seseorang menyenangi sesuatu sementara orang lain tidak menyenanginya. Contoh konkrit ambil saja salah satu kesenangan; misal seseorang menyenangi memelihara burung, untuk dikagumi kicauannya, sementara itu sesama penyenang burung ada yang berbeda hal yg dikaguminya dari burung; yaitu keindahan bulunya. Banyak lagi keberagaman kesenangan manusia yang ber-beda2 itu. Begitu banyak contoh dapat diambil dari kesenangan yang beragam setiap individu, akan cukup panjang untuk diinventarisir. Namun ada 7 kesenangan boleh dikata seragam dari manusia yang normal: 1. Senang kepada pasangan lawan jenis hidup (Istri – Suami). 2. Mempunyai anak-anak penyambung keturunan. 3. Mempunyai banyak harta kekayaan. 4. Mempunyai saving, deposito, tabungan, saham, emas dan perak. 5. Memiliki kendaraan2 mewah. 6. Memiliki banyak hewan2 ternak. 7. Memiliki sawah ladang dan perkebunan. Kesenangan manusia secara umum ini, dapat disetarakan dengan makna ayat 14 dari surat Ali Imran: زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوٰتِ مِنَ النِّسَاۤءِ وَالْبَنِيْنَ وَالْقَنَاطِيْرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْاَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا ۗوَاللّٰهُ عِنْدَهٗ حُسْنُ الْمَاٰبِ “Dijadikan terasa indah dalam pandangan manusia cinta terhadap apa yang diinginkan, berupa perempuan-perempuan, anak-anak, harta benda yang bertumpuk dalam bentuk emas dan perak, kuda pilihan, hewan ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik”. Kesenangan hidup di dunia disebutkan di ayat 14 Ali Imran diatas berpotensi menjauhkan manusia dari taqwa kepada Allah dan bahkan tidak sedikit manusia yang terjerembab ke lembah nista di dunia ini. Dengan demikian kesenangan hidup di dunia ini seringkali menjadi “Ranjau” buat kehidupan manusia. KESENANGAN AKAN LAWAN JENIS PASANGAN HIDUP. Tidak sedikit kejadian, seorang yang mempunyai kedudukan tinggi terpelanting dari jabatannya disebabkan mengumbar nafsu dengan lawan jenis yang tidak sah. Bukan kaum pria saja yang sering terlibat masalah hubungan laki2 dan perempuan tidak sah ini, kaum wanita juga sering terdengar terpeleset berselingkuh ketangkap basah oleh suaminya. Kejadian ekstrim apabila si istri berselingkuh ketangkap tangan, suami nekat membunuh istri dan pasangan selingkuh istrinya. Hancur berantakan rumah tangga dan trauma buat juriat keturunan. ANAK PENYAMBUNG KETURUNAN. Anak diharapkan oleh setiap pasangan suami-istri, tak jarang bagi suami-istri sudah menikah berbilang tahun belum memperoleh anak harus berobat kemana-mana demi mendapatkan anak keturunan. Namun anak2 bukan sedikit menjadi “Ranjau” juga bagi ayah bunda, bila salah mendidiknya. Hal ini diperingatkan Allah: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِنَّ مِنْ اَزْوَاجِكُمْ وَاَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوْهُمْۚ …………………”….۝” “Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka, berhati-hatilah kamu terhadap mereka. ………………..” (At-Taghabun ayat 14). Ranjau2 kehidupan yang sanggup menggelincirkan manusia ke lembah nista, menjauhkan manusia dari taqwa kepada Allah berikutnya, seperti termuat di urutan 3 sampai 7 di atas (terbatas ruang tidak dibahas rinci). Tak jarang manusia menghalalkan segala cara untuk memperolehnya, berusaha sekuat tenaga kadang tak kenal waktu, menomor duakan ibadah kepada Allah, demi mendapatkannya. Oleh karena itulah Allah mengingatkan bahwa kesemuanya itu hanyalah permainan dunia; اِعْلَمُوْٓا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰىهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطَامًاۗ وَفِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٌۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ ۝٢٠ “Ketahuilah bahwa kehidupan dunia itu hanyalah permainan, kelengahan, perhiasan, dan saling bermegah-megahan di antara kamu serta berlomba-lomba dalam banyaknya harta dan anak keturunan. (Perumpamaannya adalah) seperti hujan yang tanamannya mengagumkan para petani, lalu mengering dan kamu lihat menguning, kemudian hancur. Di akhirat ada azab yang keras serta ampunan dari Allah dan keridaan-Nya. Kehidupan dunia (bagi orang-orang yang lengah) hanyalah kesenangan yang memperdaya”. (Al-Hadid ayat 20) Semoga Allah mengkondisikan kita semua sanggup mencapai kesenangan di dunia karena hidup kita di dunia, namun tidak melupakan kehidupan akhirat karena ke sanalah kita akan kembali. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه 23 Juli 2024 M, 17 Muharram 1446 H

No comments:

Post a Comment