Wednesday 20 March 2013

RAHASIA PEMANGKAS RAMBUT KERAJAAN


Seorang pemangkas rambut Raja di suatu kerajaan semenjak menjadi pemangkas rambut Raja tidak diperkenankan lagi memanfaatkan keahliannya untuk memangkas rambut rakyat umum, kecuali anak-anak raja langsung. Sebagai imbalannya, ahli tata rambut itu dijamin semua keperluan hidupnya, mulai dari sandang papan dan pangan serta kebutuhan kesehatan dirinya dan keluarga, termasuk pendidikan anak-anaknya.
Larangan berhubungan dengan masyarakat umum, khususnya dalam berinteraksi ketika memangkas rambut itu, demikian kerasnya, dengan sanksi akan dihukum mati bila berani melanggar larangan tersebut. Rupanya larangan itu  bukan tidak beralasan, karena Raja khawatir andaikata aib dirinya diketahui rakyatnya.  Sedangkan aib itu hanya mungkin diketahui oleh orang dalam posisi sedekat pemangkas rambut.
Tidak banyak orang yang sanggup menahan rahasia sampai mati, termasuk si pemangkas rambut Raja tadi. Itu nampaknya sifat dasar manusia bahwa, menyimpan rahasia adalah suatu beban yang berat. Jikalau ada sesuatu rahasia akan merasa terkurangi beban, bila rahasia tersebut sudah disampaikan atau diinformasikan kepada orang lain. Walau ketika menyampaikan rahasia itu dengan pesan “ini rahasia lho!!!”.
Akan hal pemangkas rambut sang Raja tadi, lain halnya kalau dianya diculik musuh kerajaan, misalnya oleh musuh kerajaan dia diminta membocorkan rahasia, apalagi dengan ancaman siksaan dan intimidasi, tentu akan sedikit demi sedikit walau terpaksa atau sukarela dengan harapan dilindungi musuh, rahasia sang Raja akan dibongkar.
Di dalam kisah kita ini pemangkas rambut tidak diculik musuh kerajaan, namun tetap saja dia tidak sanggup memikul beban rahasia itu, dia akan katakan juga rahasia itu agar tidak menyiksa bathinnya. Diam-diam diwaktu senggang dia pergi ke hutan lebat, di mana di dalam hutan itu terdapat sebuah gua. Mulut gua begitu kecil hanya dapat dimasuki oleh seorang dengan merangkak, setelah masuk beberapa meter ruangan di dalam gua menjadi luas walau tentunya hanya kemasukkan sinar matahari ketika menjelang tengah hari, kemudian berangsur gelap lagi bila matahari sudah bergeser ke barat. Waktu senggang dipilih si pemangkas rambut Raja adalah ketika ruangan di dalam gua kemasukkan sinar matahari, untuk meyakini bahwa tidak ada sesosok manusiapun di dalam gua.
Kedatangan ke gua tidak pula setiap hari, kadang seminggu atau dua minggu sekali. Setelah diyakini tidak ada orang di dalam gua si pemangkas rambut itupun di depan mulut gua membuka rahasia sang Raja. Rahasia itu sebenarnya sepele saja bahwa diliang telinga kanan Raja terdapat bulu yang panjang. Anehnya bulu panjang itu melingkar-lingkar di liang telinga, tugas si pemangkas rambut mengaturnya supaya tidak menutupi lobang telinga, disamping itu tidak tampak keluar telinga. Raja tidak memperkenankan memotong bulu panjang tersebut, sebab disitulah letak kesaktian beliau. Bila bulu itu terpotong maka kedigdayaan/kesaktian si Raja hilang bersama bulu itu, selain itu kesaktian akan pudar bila diketahui oleh empat puluh orang lelaki rakyat biasa. Sebab itulah si Raja wanti-wanti jangan menceritakan perihal “bulu telinga” itu kepada siapapun, termasuk kepada anak dan isteri pemangkas rambut, dikhawatirkan diketahui orang yang tidak suka kepada Raja atau dapat saja rahasia itu diketahui musuh kerajaan dari negeri lain.
Cara yang ditempuh si pemangkas rambut Raja adalah dengan cara berbisik di mulut gua “Kuping Raja Berbulu Panjang, tidak boleh dipotong karena disitulah kesaktiannya”. Setelah mengemukakan beberapa kali kalimat tersebut secukupnya, rasanya beban bathin kepercayaan Raja ini menjadi hilang buat sementara. Begitulah terus berulang dilakukan bila tekanan bathin mulai terasa lagi.
Begitulah Raja-Raja dalam dongeng  sedang berkuasa mempertahankan kekuasaan mereka, dengan segala cara. Diusahakan sampai sekecil apapun rahasia yang memungkinkan untuk mendongkel kedudukannya diantisipasi walau dengan biaya yang tinggi.
Bagaimanapun sesuatu yang disembunyikan lama kelamaan ada saja jalannya akan terbuka. Entah bagaimana suatu hari dua orang pemburu lantaran hujan gerimis sebelum tengah hari, masuk ke dalam gua, untuk berteduh. Itu mulai petaka bagi kekuasaan sang Raja, tidak diketahui oleh pemangkas rambut ketika tengah hari, ia tidak menyangka ada orang yang sedang mendengar bisikan di mulut gua.  Bermula dari dua mulut pemburu berteduh dihujan gerimis itu berita itu dari mulut ke mulut diketahui oleh rakyat, dengan cepat mencapai jumlah empat puluh orang lelaki. Kesaktian Rajapun serta merta menurun, wibawanya jatuh, instruksi-instruksinya kepada para menteri mulai tidak dipatuhi. Banyak menteri mulai berlomba-lomba korupsi. Disana sini rakyat dan kelompok perguruan dan buruh demontrasi minta penggantian Raja baru.
Keadaan pertanian dan perekonomianpun menjadi serba salah, bawang merah dan bawang putih yang mestinya tumbuh subur di negeri kerajaan itu, menjadi langka. Daging sapi menjadi termahal dibanding dengan kerajaan-kerajaan  tetangga. Rakyat di kerajaan itu banyak yang harus cari nafkah ke kerajaan lain, walau sebetulnya lahan pertanian dan hutan di kerajaan itu demikian luasnya. Lautnya luas dan banyak ikan dan hasil laut ikutan, tetapi tidak dapat dijaga dari masuknya nelayan kerajaan lain mencuri hasil lautnya. Buminya penuh dengan aneka tambang, sayangnya tidak sepenuhnya dapat dipergunakan untuk kemakmuran kerajaan.
Begitulah sekedar dongeng ”rahasia kuping Raja berbulu”, di suatu kerajaan di zaman dahulu, kini kesaktian seorang raja bukan lagi karena bulu, tetapi banyak ditentukan doku.

1 comment:

  1. MEMANG SULIT MENJAGA RAHASIA
    APALAGI RAHASIA SEORANG RAJA
    MUSUH DILUAR SANA PASTI AKAN SELALU MENCARI - CARI RAHASIA RAJA UNTUK MENJATUHKAN
    KARENA MUSUH INGIN MENJADI RAJA
    KEBENARAN PASTI AKAN MENANG

    TETAP SEMANGAT POSTINGAN HEBAT MEMANG SEDANG HANGAT TERJADI DI KERAJAAN KITA TERCINTA

    ReplyDelete