Monday 1 July 2024

Bersyukur HATI dan LIDAH

Rangkuman: M. Syarif Arbi No: 1.257.07-1.2024. Secara sederhana “Syukur”; diartikan sebagai ungkapan terimakasih atas anugerah yang diterima, atas pemberian yang diterima, dari mana saja datangnya pemberian/anugerah tersebut. Jika pemberian itu datang dari seseorang, begitu kita terima, kita tidak menunjukkan ungkapan terimakasih baik lisan maupun sikap, tentu orang yang memberi akan merasa kecewa. Bersyukur; kepada Allah berbeda dengan sesama manusia, bila kita tak bersyukurpun tidak masalah bagi Allah karena Allah tidak berharap kebersyukuran makhluk ciptaan-Nya. Sejumlah ayat mengungkap hal tsb diantaranya surat Fatir 15. يٰٓأَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَآءُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِىُّ الْحَمِيدُ "Wahai manusia! Kamulah yang memerlukan Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu), Maha Terpuji." Bagi manusia yang bersyukur, Allah menjanjikan akan menambah kenikmatan yang diberikan-Nya (Surat Ibrahim Ayat 7) وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌۭ Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih". Untuk bersyukur, dapat dilakukan melalui 4 (empat) cara yaitu: 1. Bersyukur dengan hati 2. Bersyukur dengan lidah 3. Bersyukur dengan perbuatan dan 4. Bersyukur dengan menjaga nikmat. BERSYUKUR DENGAN HATI. Setiap menerima anugerah Allah, di dalam hati menyadari bahwa apapun nikmat semua datangnya dari Allah. Besar atau kecil suatu nikmat disyukuri sekurangnya di dalam hati. Tidak merasa kecewa betapapun kecilnya suatu nikmat, tetap disyukuri tanpa menganggap tak ada gunanya. Betapapun besar kerugian/bencana, selalu diiringi sabar dan syukur, yakin tersembunyi maksud baik Allah di setiap peristiwa. BERSYUKUR DENGAN LIDAH. Dengan penuh kesadaran mengucapkan "Alhamdulillah" ini sudah termasuk bersyukur dengan lisan. Dalam kenyataan ada juga lisan "bersyukur", lisan berucap tapi tak sampai ke hati. Bila seseorang mendapat kerugian, kesusahan, kekecewaan, penderitaan; tetap bersabar dan dihatinya tetap terselip rasa syukur, inilah model pribadi muslim sejati. Pribadi model ini yakin ketidak beruntungan apapun yang terjadi atas dirinya setelah menjalani ikhtiar sebagai manusia, adalah kehendak Allah. Segala sesuatu yang terjadi atas kehendak Allah, tak ada yang sia2. رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًا Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. (QS: Ali 'Imran ayat 191) Orang yang tetap besabar dan hatinya selalu bersyukur ini, dia berprasangka baik kepada Allah. Pernah seorang pemuda gagal test masuk di suatu instansi, setelah tua dia baru paham ternyata Allah punya rencana lebih baik buat dirinya menjadikan ybs. pengusaha besar menghidupi ribuan karyawan. Kalaulah Nabi Yusuf ketika masih bocah tidak dimasukkan saudara2nya ke dalam sumur mungkin tak ditemukan musafir pengambil air. Kalaulah Nabi Yusuf tak dijual di pasar budak oleh musafir di Mesir, tak ada jalannya dia dibeli oleh pejabat kerajaan. Kalaulah Nabi Yusuf tak masuk penjara, keahliannya mentakwil mimpi ndak kan mungkin diketahui Raja. Akhirnya Nabi Yusuf setelah melalui rangkaian ketidak nyamanan, ketidak beruntungan ternyata ada rencana Allah untuk menjadikan makna mimpinya bahwa seluruh saudaranya menghormatinya. Lantaran akhirnya Nabi Yusuf menjadi penguasa/pejabat penting di Mesir seperti dikisahkan Allah; اِذْ قَالَ يُوْسُفُ لِاَبِيْهِ يٰۤاَبَتِ اِنِّيْ رَاَيْتُ اَحَدَ  عَشَرَ كَوْكَبًا وَّالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَاَيْتُهُمْ لِيْ سٰجِدِيْنَ "(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, Wahai Ayahku! Sungguh, aku (bermimpi) melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan; kulihat semuanya sujud kepadaku." (QS. Yusuf ayat 4) Syukur dan sabar menghiasi kehidupan Nabi Yusuf dan ayahnya Nabi Yacob. Ternyata rentetan peristiwa yang tidak begitu menyenangkan itu adalah suatu proses untuk rencana Allah yang lebih baik, begitu juga contoh pemuda yang tak lulus test di atas.’ Dari kejadian2 ini, mestinya sadarlah kita bahwa hidup ini harus dijalani dengan syukur dan sabar. Allah senantiasa memberikan peran yang terbaik untuk setiap orang. Yang penting ikuti petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Maaf; ulasan bersyukur dengan PERBUATAN dan bersyukur dengan MENJAGA nikmat, karena terbatasnya ruang tulis, tidak ditulis di artikel ini. Semoga bilalah dalam hidup ini mengalami kegagalan di awal, merupakan awal dari proses kesuksesan di akhir. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه 2 Juli 2024 M, 25 DzulHijjah 1445 H