Sunday 26 November 2017

ENTAH KAPAN ???

Sahabat nabi Muhammad saw, Ali bin Abi Thalib katakan bahwa salah satu kunci dari 4 kunci taqwa ialah "isti' dadu liyaumil rahil" (terjemahan bebas: sll ingat hari kematian).
Sdgkan hari kematian itu tak seorangpun yg tau ENTAH KAPAN dtgnya. Allah ingatkan:
وَيَسْــئَلُوْنَكَ عَنِ الرُّوْحِ ۗ قُلِ الرُّوْحُ مِنْ اَمْرِ رَبِّيْ وَمَاۤ اُوْتِيْتُمْ مِّنَ الْعِلْمِ اِلَّا قَلِيْلًا
"Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh, katakanlah, Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 85)
Karena tak tau kapan maut dtg menjemput, orang bijak setiap saat bersiap diri akan tibanya saat itu. Apapun agamanya siapapun dianya jika adalah terselip sedikit saja iman didadanya; sdh dpt dipastikan ybs. kelak di alam sana hendak mendptkan tempat yg layak disisiNya.
Bagi kaum muslimin dan muslimat, menggantungkan cita, ingin tutup usia dlm keadaan "husnul hatimah" (akhir yg baik). Indikasi akhir yg baik itu adlh pabila ktk detik maut tiba, ybs sanggup melafazkan "la ilaha illallah". Sebab Rasulullah informasikan "man akhirul qalami la ilaha ilallah dhakharal zannah" (siapapun orangnya yg di akhir kalimatnya "la ilaha ilallah" berhak akan surga).
Ktk saat ruh kan berpisah dg jasad, kondisi jasad kala itu sdh tak mampu berbuat apapun. Anggota tubuh tak sanggup digerakkan lagi, bahkan orang dlm menghadapi maut sekedar mengerdipkan kelopak matanyapun dia tak sanggup termasuk membuka dan menutup kedua belahan bibirnya. Begitu juga suara tak kan dpt dikeluarkan lagi didetik detik terakhir itu.
Namun Allah sungguh sangat/maha pengasih dan peyayang, sampai di saat terakhir yg menegangkan itupun qt masih diberikan curahan kasih sayang shg dimungkinkan untuk meraih "husnul hatimah" yaitu tlh dirancang Allah untuk sanggup di akhir kalimat mengucapkan kalimat TAUHID itu. Mari qt coba mempraktekkan ucapan "la ila ha ilallah". Ternyata ucapan kalimat Tauhid itu, tidak perlu dg membuka dan menutup bibir, cukup hanya dg menggerakkan lidah dg getaran sangat minimal. Dgn bgt terbuka kesempatan untuk setiap orang melakukannya kendati dlm keadaan yg sdh tak berdaya menjelang tutup usia.
Persoalannya apakah setiap orang akan memilih ucapan "la ilaha ilallah" sbg ucapan terakhirnya sblm ruh lepas dari jasmani???
Ini akan tergantung kebiasaan sepanjang hidup.Bagi seorang ahli shalat setidaknya tlh tebiasa dlm hidupnya sekurang kurangnya 9 x bersyahdat setiap hari, belum lagi ditambah dg shalat sunat dan zikir-zikir. Lidah ybs. sdh terlatih. Dng dmk dlm keadaan yg kritis bgmnpun lidah akan otomatis bergetar dg kalimat yg biasa ia lantunkan.
Sbg contoh satu kebiasaan, ibu-ibu rumah tangga yg dlm keseharian ucapan yg keluar dari mulutnya adlh kalimat "lailaha ilallah", "astaghfitullah", "alhamdulillah". "Masha Allah". Suatu ktk, ktk mengiris bahan masakan, pisau terpeleset mengenai ujung jari, spontan tu ibu mengucapkan kata yg biasa dia ucapkan misalnya "astaghfirullah". Tapi kalau tu ibu biasa ngucapkan kata-kata maaf; "jiamput" atau "ya ampiun" atau "ya amplop". Niscaya dlm keadaan mendadak menghendaki ucapan spontan niscaya ucapan itulah yg kan meluncur dari ibu yg kaget terkena pisau kepleset itu.
Bgt lah keadaan menjelang nafas terhenti tersebut maka ucapan yg sdh terlatih dan sdh menyatu dg lidahlah yg kan teringat.
Jadi jng terlalu berharap kalau seseorang bukan ahli shalat, bukan ahli zikir, bukan ahli ibadah, ktk akhir hayat kan sanggup menggerakkan lidah untuk "la ilaha ilallah". Dlm pada itupun semuanya "la hawla wala quata illa billah".(tiada daya upaya tanpa bantuan pertolongan Allah).
Smglah qt semakin banyak membiasakan diri mengucapkan kalimat TAUHID tsb. agar manakala maut tiba-tiba dtg, lidah otomatis bergetar mengucapkan "la ilaha ilallah". Amien wabillahi taufiq wal hidayah. Walahu 'alam bishawab. Wain yakun shawaban faminallah. Wa in yakun khathaan faminni waminanassyaitan,. Wallahu warasuluhu bari ani minhu. (Dan sekiranya benar, maka itu datang dari Allah. Dan sekiranya salah, maka berarti datangnya dariku sendiri dan dari syaitan. Allah serta RasulNya berlepas diri daripadanya)

No comments:

Post a Comment