Tuesday 11 March 2014

KAKEK NYEWA KIOS NGELAKKAN NENEK NYROCOS



Ada-ada saja perilaku orang sudah masuk usia senja. Umur orang Indonesia menurut hasil penelitian CIA publikasi Desember tahun 2012, wanita rata-rata 74,29 tahun dan lelaki 69,07 tahun. Kenapa wanita punya kesempatan hidup lebih panjang dari pria, tidak pula dijelaskan dalam penelitian itu. Mungkin untuk membuat pembaca berkomentar sebabnya kakek lebih dulu habis umur ketimbang nenek, di bawah ini kisahnya.
Seorang kakek sudah usia di atas 75, malah lebih dari rata-rata. Setiap hari di rumahnya menjadi kurang tentram, sering dimarahi nenek. Ada saja pangkal kemarahan nenek, kadang sedang asik duduk dikursi baca Koran ditundung nenek untuk pindah duduk, lantaran si nenek mau nyapu atau ngepel. Kadang kakek sedang berada di halaman depan di panggil nenek, lantas tak nyahut karena tak terdengar, si nenek marah menganggap tidak memperdulikan. Suatu ketika kakek berkunjung ke tempat temannya, telat pulang dapat omelan juga. Ketika di meja makanpun tak luput mendapat omelan nenek kadang gara-gara sepele, ada sebutir nasi nempel di luar mulut, dibibir bawah. Pokoknya si kakek serba salah. Sampai-sampai ketika nenek mau kondangan bersama kakek, salah nenek sendiri nyenggol botol minyak wangi, tumpah, juga kakek yang dipersalahkan, ngajak buru-buru berangkat.
Begitu rupanya, pasangan yang sudah renta itu berubah perilakunya. Pernah kutulis dalam blog ini juga tentang nenek dan kakek berselisih hanya gara-gara sambal, hanya gara-gara celana pendek si kakek salah nenek nyimpan, hanya gara-gara kiriman uang dari anak dari luar kota, tertuju ke nama salah seorang dari mereka. Sampai pisah dompet, padahal dulu semasa masih aktif punya dompet satu. Si kakek mencari isi dompet si nenek mengatur pengeluaran isi dompet.
Ceritaku di blog yang lalu, kakek yang ngambegkan, dalam cerita sekarang rupanyanya nenek yang meresahkan kakek, membuat kakek serba salah. Apakah ini ada hubungannya dengan upacara “melempar sirih” waktu jadi manten dulu. Budaya Jawa, sepasang penganten yang pertama kali ketemu dalam upacara akan akad nikah, mereka dibekali sirih yang sudah dilengkapi ramuannya (Kapur, pinang dan gambir). Pasangan tersebut saling melemparkan sirih tersebut, konon siapa yang lebih dulu melempar dan kena, akan lebih dominan dalam kelangsungan hidup rumah tangga nanti. Apakah si kakek yang kuceritakan ini, dulunya kalah “perang sirih” dulu. Entahlah.
Anak cucu mereka memantau keadaan kakek dan nenek dalam cerita ini, karena sudah semakin sering bertengkar hanya soal-soal yang sepele. Maka ditempuh suatu jalan yang cukup arif yaitu memberikan kegiatan untuk si kakek, supaya setiap hari keluar rumah. Mereka menyewakan sebuah kios di pasar untuk dijaga si kakek setiap hari, mulai pagi sampai sore. Dasar tujuannya bukan komersiil, di kios hanya menjual barang-barang kecil, seperti jarum, peniti, benang, retsleting, kancing dan aneka peralatan menjahit. Tujuan menyewa kios itu hanya untuk mengelakkan si kakek dari omelan nenek.
Diusiaku 64 tahun ini, ada teman sarankan ambil S3. Sudah kutanyakan juga terms and conditions program tersebut, agaknya dari berbagai hal dapatlah dipenuhi. Sementara itu kutanyakan kepada pengelola program tersebut “apakah masih ada gunanya orang usia 64 sekolah lagi, nanti lulus kalau lancar usia 67,5. Sisa 1,57 tahun”. Pengelola program jawab “ada yang usia 75 baru selesai pak”. Istriku menimpali memang kalau usia 75 banyak gunanya, seperti “Kakek nyewa kios ngelakkan nenek nyrocos
Kutulis untuk mengingatkan dariku,  dibulan Maret tanggal 15, 2014 usiaku berbilang 64 tahun, sehingga sisa hidupku bila sampai ke rata-rata orang Indonesia tinggal 5,07 tahunan lagi. Ku mohon kepada Allah menjadikan istriku anak dan cucuku menjadi hamba Allah yang Taqwa kepada Allah s.w.t., bermanfaat untuk ummat manusia, selamat hidup di dunia dan sejahtera hidup di akhirat kelak dan terbebas dari siksa neraka. Amien ya rabbal alamin.

No comments:

Post a Comment