Tuesday 21 May 2013

ASAL NAMA “NAGOYA” DAN “SEI. JODOH” BATAM?

Pertama sekali saya ke Batam, beberapa tahun lalu sempat menggelitik juga di hati ini terhadap nama pertokoan di kota itu. Ada yang namanya berbau Jepang “Nagoya” dan ada lagi komplek pasar disebut dengan “Sei. Jodoh”. Kehadiran saya di beberapa kota termasuk di Batam, memenuhi undangan untuk presentasi di hotel. Sering saya di banyak kota dengan kehadiran  dalam program berbicara dihadapan audience, tidak punya banyak kesempatan untuk mencari tau lebih dalam tentang daerah yang dikunjungi.  Kadang datang, masuk hotel dan memberikan pelatihan di hotel yang sama, kemudian pulang lagi. Jadi kadang taunya hotel-bandara.  Kedatangan saya ke Batam Mei yang lalu kebetulan punya waktu panjang sebelum pulang ke Jakarta. Hari kedua pelatihan selesai sore hari dan pulang ke Jakarta keesokan hari penerbangan pukul dua petang. Malamnya kami buat janji dengan yang punya taxi, mulai pukul  7 pagi saya dan isteri akan jalan-jalan di Batam termasuk ke Barelang sampai ke pulau Galang. Disusun rencana, pokoknya pukul 12 sudah harus meninggalkan pulau Galang menuju Hang Nadin.
Rupanya “Nagoya” asal usulnya menurut bang “Sagala” yang punya taxi, adalah berasal dari “bergoyang”. Dulu tempat itu, dijadikan lokasi hiburan musik hampir setiap malam, ketika Batam baru mulai tumbuh menjadi kota. Para muda mudi sambil asyik menikmati musik yang umumnya “dang-ndut” bergoyang mengikuti irama musik. Perilaku penonton inilah yang kemudian menjadi istilah. Misalnya ada yang nanya malam nanti, kemana?  Yang jawab  ayo kita ke “Nagoya” maksudnya menuju tempat bergoyang. Sampai sekarang diabadikan daerah yang kini sudah menjadi pusat perbelanjaan yang cukup ramai itu bernama “Nagoya”.
Lain lagi dengan “Sei Jodoh”. Para muda-mudi dari berbagai daerah di Indonesia yang ikut orang tua, atau sengaja mengadu nasib mencari kerja di pulau Batam, tapi masih single. Untuk mendapatkan pasangan mereka akan dirasakan lebih mudah kalau berkunjung ke pasar itu. Itulah sebabnya pasar yang kini cukup ramai termasuk ada terminal kendaraan umumnya itu populer dengan nama “Jodoh”, selengkapnya disebut  “Sei Jodoh”. Kami baru paham apa sebabnya tersedia kursi-kursi cukup panjang terbuat dari beton ditempatkan disemacam taman ditengah komplek pertokoan. Sepertinya enak untuk bersantai di malam hari bila cuaca cerah. Mungkin asal-usulnya tempat ini adalah pertemuan muda mudi mencari jodoh, berkenalan sambil duduk-duduk atau jalan-jalan sekitar komplek pertokoan dan perbelanjaan yang tidak sepi dari tempat makan dan minuman, mulai dari warung tenda sampai restaurant yang cukup nyaman.

8 comments:

  1. salah besar menurut cerita bang sagala tersebut.asal kata nagoya konon kata nya berasal dari nama bengkel dahulu ada bengkel milik orang jepang bernama nagoya sejaak itulah di sebut nagoya sampai sekarang,sementara sei jodoh atau sungai jodoh mitos nya dahulu ada sungai bernama jodoh sekarang sungai nya udah tercemar di dekat pasar induk jodoh sungai tersebut dulu nya terdapat ular sakti yang dapat mengabulkan permintaan orang dan bagi yang inin mendapat jodoh mereka di wajibkan berendam di sungi tersebut karena itulah di nama kan sungai jodoh.melayu batam pasti tau dongeng tersebut.

    ReplyDelete
    Replies
    1. mengatakan "salah besar" tapi mengungkapkan yang "konon katanya". logika yang aneh. banyak versi.

      Delete
  2. Nama nagoya itu ada sebelum tmpt hiburan ada di nagoya...dan nama nya jodoh itu ada Ketika blm ada nya org cari jodoh ato pacaran di sana heheheh

    ReplyDelete
  3. Nama nagoya itu ada sebelum tmpt hiburan ada di nagoya...dan nama nya jodoh itu ada Ketika blm ada nya org cari jodoh ato pacaran di sana heheheh

    ReplyDelete
  4. nama nagoya menurut ketua batam heritage sosiati edi sutrisno adalah nama pemberian dr tentara jepang pada masa perang dunia ke2 karena kulturnya sperti kota nagoya di jepang yg banyak perbukitan....urban legend

    ReplyDelete
  5. nama nagoya menurut ketua batam heritage sosiati edi sutrisno adalah nama pemberian dr tentara jepang pada masa perang dunia ke2 karena kulturnya sperti kota nagoya di jepang yg banyak perbukitan....urban legend

    ReplyDelete
  6. http://dinotkepri.blogspot.co.id/

    ReplyDelete