Saturday 21 July 2012

TRIK VISA DAN MUHRIM


Visa adalah dokumen yang dikeluarkan oleh suatu negara memberikan seseorang izin untuk masuk ke negara tersebut dalam suatu periode waktu tertentu. Ada memang negara tertentu atas kesepakatan bilateral atau regional membebaskan warga negara mereka masuk ke negaranya yang terikat kesepakatan tanpa visa.
Demikian juga orang Indonesia yang akan masuk ke negara Arab Saudi dalam rangka melaksanakan haji atau umrah, harus mendapatkan visa. Pengurusan visa tersebut di kedutaan Arab Saudi yang ada di Indonesia.
Syarat untuk mendapatkan visa khususnya UMRAH ke Arab Saudi antara lain:
1.    Pemohon visa memiliki paspor yang masih berlaku dan masa berlaku sekurangnya lebih lama dari berapa lama yang bersangkutan  akan tinggal di Arab Saudi dalam rangka Umrah.
2.    Pemohon visa harus sudah mempunyai hotel atau pemondokan yang akan dituju di kota tujuan di Arab Saudi, Madinah dan Makkah.
3.    Pemohon visa harus sudah memiliki tiket pesawat terbang untuk keberangkatan dan tiket pesawat terbang untuk pulang.
Konon menurut salah satu pihak yang biasa ngurus Visa terkait umrah, persoalannya bila tiket PP sudah dikantongi benaran, jika visa tidak keluar maka akan berakibat tiket hangus atau setidaknya dibatalkan dengan pembebanan biaya. Begitu juga dengan pemondokan di Saudi, bila batal maka perskot booking akan hilang. Menyikapi hal ini sepertinya sudah ada kesepahaman “akal-akalan” antara usaha ngurus perjalanan umrah dengan maskapai penerbangan dan hotel. trik tersebut adalah dengan menerbitkan “Tiket bayangan”  dan “tanda booking hotel ecek-ecek” . kalau ternyata gagal mendapatkan visa pihak pengatur perjalanan hanya mengeluarkan biaya sedikit ke petugas maskapai penerbangan. Sementara dalam hal pemondokan batal, juga kepada petugas hotel hanya keluar sedikit uang terimakasih.
Jika visa benar-benar keluar dengan :tiket bayangan dan booking hotel ecek-ecek itu, maka si pelaksana perjalanan umrah segera mencari penerbangan lain yang membawa rombongan mereka. Itulah sebabnya mungkin diantara pembaca yang ingin melaksanakan umrah, semula direncanakan menggunakan penerbangan “A”, kemudian terlaksana dengan menggunakan penerbangan “B”. Kalau hotel biasanya sedikit agak lebih dapat ditepati, karena begitu visa keluar segera diinformasikan ke hotel, walau tidak jarang terjadi juga berubah. Pernah saudara saya berangkat umrah dengan janji akan diinapkan di hotel bintang 5, ternyata terealisasi di kamar hotel dengan tempat tidur susun 5 buah masing bersusun 2.
Trik untuk menjalankan umrah ini rupanya dilakukan orang juga bab MUHRIM. Pelaksana perjalan umrah, demi membantu calon rombongannya wanita yang belum bersuami tetapi dalam usia di bawah 45 tahun. Dipasangkan muhrim dengan rombongan lain yang berangkat membawa isteri atau kebetulan jamaah lelaki yang berangkat tidak membawa isteri. Di dalam paspor tercantumlah siapa yang menjadi muhrim dan siapa yang dimuhrimkannya.
Tahun 2007 ketika saya berangkat dengan rombongan 2 adik saya lelaki,  isteri saya dan ibu mertua. Adik saya lelaki kebagian memuhrimkan masing-masing satu orang, sedangkan saya juga kebagian seorang. Pada detik-detik akan masuk keruang tunggu pemberangkatan, salah saorang anggota rombongan, dianya wanita terpaksa membatalkan keberangkatan karena mendapat kabar bahwa orang tuanya sakit berat mendadak, atas pertimbangan keluarga keberangkatan dibatalkan.
Rombongan kami berangkat dengan kurang seorang wanita yang dimuhrimkan salah seorang adik saya. Di pesawat kami duduk berjauhan, sehingga tidak dapat mewanti wanti adik saya untuk mengisi pass masuk Saudi yang dibagikan di dalam pesawat. Oleh adik saya rupanya formulir itu disepelekannya bahkan tidak mengetahui lagi entah kemana. Ketika sampai di imigrasi Saudi, semua anggota rombongan mengunjukkan paspor dan pass masuk yang sudah terisi, sedangkan adik saya passnya saja tidak ada. Oleh karena itu ia sampai empat kali keluar masuk antrian tetap tidak dapat masuk. Pemimpin rombongan mengetahui hal itu segera mancarikan formulir pass masuk dan membantu mengisikan. Setelah antri yang kelima kalinya dengan menyerahkan pass masuk tersebut, petugas imigrasi langsung menyuruh adik saya ini segera masuk tanpa banyak periksa termasuklah tidak memeriksa siapa yang dimuhrimkannya.
Persoalan timbul ketika akan pulang ke tanah air, seluruh rombongan sudah selesai chek in, sementara adik saya ditahan dan akhirnya diserahkan ke keamanan karena seorang wanita dalam paspornya tidak ikut pulang, dia dituduh meninggalkan seorang wanita di Arab Saudi. Begitu lama persoalan ini mengurusnya, untung diantara rombongan kami ada Anggota DPR RI yang punya akses ke kedutaan Indonesia, entah bagaimana prosedurnya/caranya, kemudian kedutaan mengirimkan petugas ke bandara menanda tangani semacam surat, kami tidak mengerti akhirnya adik saya dan kami dalam detik-detik terakhir dapat masuk ke ruang tunggu. Persoalan belum berhenti sampai disitu, ketika akan masuk ke pintu keluar ruang tunggu menuju ke bis yang akan mengantar ke pesawat, kembali adik saya tertahan, setelah semua rombongan selesai barulah akhirnya adik saya ini muncul dengan bis lain. Petugas pintu keluar itu juga mempertanyakan ke kantor depan mengenai kelainan cacatan dari paspor adik saya ini. Alhamdulillah kami sampai juga ke tanah air dengan mendebarkan, adik saya nyaris ditahan di penjara Arab Saudi.
Ini model akal-akalan yang kurang berakal yang membahayakan. Tapi jika tidak dengan akal-akalan persoalannya menjadi sulit. Mengenai pengurusan Visa harus juga dengan trik akal-akalan. Muhrim juga dengan akal-akalan. Ibadah saja di dunia ini harus dengan akal-akalan. Jadi tidaklah terlalu heran kalau soal selain ibadah ditempuh orang dengan jalan akal-akalan.
Oh dunia mengapa penuh dengan akal-akalan, apakah akal-akalan ini sudah termasuk jurus korupsi, entahlah .................
Begitulah rupanya dunia ini. Kalau semuanya baik, semuanya tidak ada korupsi, semua tertib, semuanya enak, semuanya kenikmatan, tidak ada akal-akalan mungkin itulah surga namanya.  Kalau semuanya sulit, semua susah semuanya tersiksa itupun bukan pula dunia mungkin itu kehidupan neraka.
Jadi kehidupan dunia itu ada yang mudah, gampang, nikmat, enak, lancar tetapi bercampur juga ketidak nyamanan, ada akal-akalan, ada yang korupsi ada kemacetan dan serbaneka ketidak teraturan.

No comments:

Post a Comment