Friday 28 January 2011

“MENABUNG TANGGUNG AKAN BUNTUNG”

Semasa masih di Sekolah Rakyat (SR), sekarang Sekolah Dasar (SD), ada semacam ungkapan/semboyan yang ditanamkan oleh guru-guru kepada muridnya “muda menabung tua beruntung”. Betul juga ketika itu bagi anak SR kelas satu dikoordinir oleh guru menabung ditabungan sekolah, untuk anak yang orang tuanya sanggup. Ternyata memang ada manfaatnya setelah lulus kelas enam uang tabungan itu diterima cukup buat beli-beli keperluan anak yang akan masuk SMP. Zaman itu namanya sekolah SR, jika anak kebetulan lebih dari satu orang dari orang tua yang sama masuk di sekolah SR tersebut, bayar uang sekolah yang disebut POMG (seingat saya singkatan: Persatuan Orang Tua Murid), hanya satu orang saja yang bayar yang satunya gratis, demikian berlaku sampai saya tamat sekolah SMA. Waktu SR tidak ada beli buku dan pakaian seragam, kami dulu pakaian sepantasnya bahkan banyak yang belum sanggup pakai sepatu. Di sekolah dibagikan “batu tulis” dan “grif” sampai kelas tiga. Mulai kelas tiga sampai kelas enam sudah mulai pakai buku bergaris dan bahkan diajari cara menulis halus kasar tebal tipis.

Kembali kekegiatan menabung, memang orang tua dirasakan tidak banyak pengeluaran untuk anakanya sekolah seperti sekarang, sehingga wajar kalau sanggup menyisihkan uang untuk tabungan di sekolah anaknya, untuk atas nama anaknya. memang seperti dikemukakan diatas ada manfaatnya.

Kini menabung tidak lagi seperti zaman silam, dahalu penabung tidak dikenakan biaya administarsi, tidak dikenakan pajak atas bunga tabungan. Kalaulah menabung itu dilakukan oleh anak SR dahulu itu, dengan jumlah tabungan yang teralatif kecil, masih cocokkah sekarang istilah “muda menabung tua beruntung”, karena tabungan yang kecil di system tabungan sekarang ini bukannya bertambah tapi berkurang. penyebab berkurangnya tabungan sekarang ini adalah disebabkan:

· Adanya biaya adminstrasi yang dibebankan oleh bank kepada penabung langsung dipotong dari saldo tabungan setiap bulan dan jumlahnya termasuk tidak kecil.

· Atas bunga tabungan dikenakan pajak yang cukup besar sementara bunga/jasa tabungan sangat kecil.

· Bunga tabungan yang sangat kecil tersebut lebih kecil dari tingkat inflasi, sehingga dari segi nilai uang yang ditabungkan itu menurun. Uang dengan nominal yang sama enam tahun lalu sudah kecil sekali nilai dan daya belinya diwaktu sekarang.

Atas dasar itu bagi penabung yang kecil, ungkapan “Muda menabung tua beruntung” apakah masih relevan”. sepertinya yang cocok ungkapannya kini, Menabung Tanggung akan buntung”.

Nampaknya perlu dievaluasi kembali kebijakan pengenaan biaya administrasi yang tinggi bagi penabung dan pengenaan pajak atas bunga tabungan yang cukup tinggi itu, biar kegiatan menabung ini lama kelamaan tidak ditinggalkan orang yang berpenghasilan kecil. Mamang bagi pihak yang berpenghasilan menengah keatas, motovasi membuka rekening tabungan bagi mereka bukan lagi untuk menyimpan uang sedikit demi sedikit agar bermanfaat dikemudian hari, tetapi motiv membuka rekening tabungan adalah untuk memudahkan transaksi. Bagi mereka tidak terlalu hirau dengan biaya administrasi dan pajak atas bunga dan inflasi karena irama inflasi dapat diikutinya dengan kegiatan transaksi bisnis mereka.

Mudah-mudahan tulisan ini terbaca oleh pembuatan kebijakan di perbankan dan keuangan.

No comments:

Post a Comment