Saturday 1 January 2011

KEMUNGKINAN SEBAB KEKALAHAN TEAM SEPAK BOLA NASIONAL INDONESIA

Seluruh rakyat Indonesia dari segala lapisan menyambut gembira kemenangan-kemenangan yang diukir oleh team sapak bola nasional sampai mengantarkan mereka ke final. Dari kemenangan-kemenangan yang diperoleh dengan keyakinan penuh bahwa Indonesia akan dapat menaklukkan Malaysia. Timbul optimis yang berlebihan condong kepada taqabur. Dari penampilan team dapat disimpulkan: materi pemain cukup sebanding, teknik cukup baik, semangat juga tinggi. Wajar jika seluruh bangsa ini yakin team sepak nasional bola Indonesia akan menang.

Jika dikaitkan dengan sejarah, tidak sedikit peristiwa dalam pertempuran pasukan yang jumlahnya besar, peralatannya canggih kalah oleh pasukan yang jumlahnya lebih sedikit, peralatannya sederhana. Salah satu bukti kegagalan itu pernah terjadi di pasukkan Islam diperperangan HUNAIN. Umat Islam ketika itu dari Madinah berjumlah 10.000 orang dan dari Makkah 2000, mereka berjumlah 12 ribu orang. Tidak heran timbul perasaan yakin bahwa pasukkan mereka tidak akan dapat dikalahkan, timbul taqabur dari sebagian pasukan. Dengan jumlah pasukan yang besar sebagian kecil menyombongkan diri bahwa mereka pasti akan menang. Pemain utama, seperti nabi sendiri dan sebagain besar sahabat nabi, mereka tentu tidak taqabur. Namun pendukung pasukan banyak yang taqabur. Apa yang terjadi, pasukan tersebut dipukul musuh dari berbagai penjuru di Wadi Hunain dan ahirnya kucar kacir, lari tunggang langgang, yang bertahan bersama nabi hanya tinggal sekitar 100 orang. Kemudian nabi memperingatkan mereka agar bertaubat dan mengubah niat perang yang diantara mereka semula bertujuan mendapatkan kemegahan dunia semata, dengan memurnikan tujuan perjuangan demi menegakkan agama Allah. Alhamdulillah berkat pertolongan Allah keadaan menjadi berbalik musuh Islam suku Tsaqif dan Hawazin yang membawa sekian banyak harta kekayaan mereka dapat dipukul mundur sehingga lari tunggang langgang meninggalkan tidak sedikit harta kekayaan mereka.

Mungkin para pemain kita, tidak meremehkan lawan tandingnya, tidak taqabur. Tercermin dari ungkapan salah seorang pemain sebelum ke Bukit Jalil, ketika disebutkan pernah mengalahkan Malaysia 5-1 di GBK ia menjawab, kemenangan tersebut harus dilupakan karena yang akan hadapi pertandingan baru. Analog dengan perang Hunain, para pendukung sudah banyak mulai taqabur, sudah sangat yakin menang, bahkan sudah menganggap pemenang. Mereka sudah diarak, diulukan dimana-mana, dipuji berlebihan. Mungkin itulah penyebab kekalahan team Indonesia. Kedepan bila menemukan kondisi seperti ini lagi hendaklah kita tidak usah menyombongkan diri pasti menang. Para pemain luruskan niat masing-masing bermain sebaik-baiknya dengan niat untuk mengharumkan nama bangsa. Insya Allah kemenangan akan datang bila telah berusaha dengan persiapan yang baik. Berkaca dari keadaan piala AFF 2010 yang lalu sebenarnya materi pemain, strategy, teknik cukup baik. Walau tentu harus dilakukan penyempurnaan kembali sejalan dengan kebutuhan mendatang, karena pihak mitra tanding lainnya juga meningkatkan kemampuannya terus menerus.

Dari pengalaman ini, ketahuilah bahwa Allah yang menentukan kemenangan dan kekalahan tidak suka orang yang sombong dan membanggakan diri.

No comments:

Post a Comment