Monday, 7 April 2025
Sinyal TUBUH akan ditinggalkan RUH
Oleh: M. Syarif Arbi
No: 1.321.02.04-2025
Tidak seorang pun yang dapat memprediksi kapan ajal datang menjemput. Tidak sedikit orang yang lamaaa…. sakit, belum tiba ajalnya bertahan hidup lalu sembuh kembali. Sementara itu ada orang tanpa sakit, tau2 meninggal dunia.
Wajar jika manusia berikhtiar untuk mencari tau apa sajakah "sinyal tubuh akan di tinggalkan Ruh". Berangkat dari firman Allah:
وَيَسْــئَلُوْنَكَ عَنِ الرُّوْحِ ۗ قُلِ الرُّوْحُ مِنْ اَمْرِ رَبِّيْ وَمَاۤ اُوْتِيْتُمْ مِّنَ الْعِلْمِ اِلَّا قَلِيْلًا
"Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh, katakanlah, "Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit." (QS. Al-Isra' 17: Ayat 85)
Ada peluang untuk manusia mencari tau tentang Ruh; dari akhir ayat dikutip diatas dimana manusia diberitahu Allah, diberi sedikit ilmu mengenai Ruh. Berbekal dari pengetahuan yang sedikit tentang ruh itu, tentu halal-halal saja kalau ada pihak2 dengan keakhlian tertentu memprediksi kapan ruh akan meninggalkan jasad, ketika seseorang masih dalam keadaan tidak berbaring sakit, tidak mengidap suatu penyakit.
Ditemukan juga dalam Al-Quran, perihal ruh setiap manusia antara lain di dua ayat dikutip dibawah ini:
Surat Al-An’am Ayat 60:
وَهُوَ ٱلَّذِى يَتَوَفَّىٰكُم بِٱلَّيْلِ وَيَعْلَمُ مَا جَرَحْتُم بِٱلنَّهَارِ ثُمَّ يَبْعَثُكُمْ فِيهِ لِيُقْضَىٰٓ أَجَلٌ مُّسَمًّى ۖ ثُمَّ إِلَيْهِ مَرْجِعُكُمْ ثُمَّ يُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
“Dan Dialah yang menidurkan kamu di malam hari dan Dia mengetahui apa yang kamu kerjakan di siang hari, kemudian Dia membangunkan kamu pada siang hari untuk disempurnakan umur(mu) yang telah ditentukan, kemudian kepada Allah-lah kamu kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang dahulu kamu kerjakan”.
Surat Az-Zumar Ayat 42:
ٱللَّهُ يَتَوَفَّى ٱلْأَنفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَٱلَّتِى لَمْ تَمُتْ فِى مَنَامِهَا ۖ فَيُمْسِكُ ٱلَّتِى قَضَىٰ عَلَيْهَا ٱلْمَوْتَ وَيُرْسِلُ ٱلْأُخْرَىٰٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir”.
Berarti ketika tidur, Ruh berpisah sementara dengan jasad, dikembalikan lagi ketika kita terbangun.
Ayat-ayat diatas menginfrormasikan bagaimana Allah memegang kehidupan dan kematian manusia, serta peran tidur sebagai suatu bentuk "kematian kecil" yang memisahkan sementara antara jiwa dan tubuh.
Dalam pengertian lain, bahwa sebetulnya setiap diri, setiap hari mati. Kalau ajal belum tiba dihidupkan kembali ketika bangun dari tidur. Saban kita bangun tidur bersamaan dengan itu kita memulai kehidupan baru lagi. Jasad kita yang kemarin sejatinya sudah mati, berganti dengan jasad kita yang baru hari ini sekaligus menua………. selanjutnya jasad kita besok, wajah kita besok, bukan lagi wajah kita kemarin, seterusnya makin menua. Karena perubahannya sangat tipis, maka tidak terasa…….. tau2 sudah tua, tau2 pipi sudah kempot, mata sudah bergayut, dibawah mata sudah ada bulan sabit. Anak yang ketika lahirnya kita saksikan, tau2 kini sudah berbadan tegap. Tau2 dia sudah menjadi pengusaha, tau2 sudah tua juga. Istri kita/ suami kita sepembaringan, tau2 sudah jadi Kakek, sudah jadi seorang Nenek.
Tua belum tentu sebagai sinyal sudah dekat dengan Tubuh kan ditinggalkan RUH, sebab banyak yang muda lebih duluan berpulang, daripada yang tua. Namun ada beberapa sinyal utamanya bagi LANSIA tentang tidak berapa lama lagi Ruh akan meninggalkan Jasad diantaranya:
1. Menurunnya nafsu makan berkepanjangan, makanan2 ketika dulu jadi favorit dilidah tidak terasa enak lagi, sehingga makan menjadi sedikit, diiringi berat badan menyusut. Ternyata takaran rezeki manusia sejak lahir sampai Ruh meninggalkan Jasad sudah ditentukan Allah. Secara rinci setiap jenis makanan sudah ditetapkan volumenya. Misalnya nasi sekian ton, garam sekian kwintal, gula sekian ton dan seterusnya. Jika diri jadi nya harus mulai berpantang garam, mungkin jatah garam awak sudah hampir habis. Jika diri harus berhenti mengkonsumsi gula, mungkin dulu masa muda sudah kebanyakan makan gula, maka jatah rezeki gula tinggal sedikit. Daging ayam sudah tak selera, bertanda rezeki daging ayam sudah menipis dll……….. contoh (pembaca silahkan mengkreasikannya).
Dari Abi Umamah Radhiyallahu anhua bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu anhu dia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda:
أيُّها النَّاسُ اتَّقوا اللَّهَ وأجملوا في الطَّلبِ فإنَّ نفسًا لن تموتَ حتَّى تستوفيَ رزقَها وإن أبطأَ عنْها
“Wahai sekalian manusia bertakwalah kepada Allah dan berbuat baiklah dalam mencari (rezeki). Karena sesungguhnya suatu jiwa tidak akan pernah meninggal dunia hingga ia menghabiskan (seluruh) rezekinya, walaupun terlambat datangnya” (HR Ibnu Majah: 2144).
2. Pelupa; Teman lama yang tadinya ingat betul namanya, ketika ketemu tidak ingat lagi walau sudah dicoba mengingatnya dengan mencari insial dari A – Z. Tak jarang wajah dan suaranya masih ada dalam memori. Ini pertanda bahwa Ruh sebagai sumber energi untuk mengeluarkan ingatan, sudah tidak melekat kuat lagi dengan Jasad.
3. Mudah letih; kemampuan organ2 tubuh sudah mulai melemah, pertanda sebentar lagi akan kehabisan fungsinya, tibalah saatnya nanti Ruh meninggalkan jasad.
4. Rawan terkena penyakit; Jejer duduk dengan orang Flu gampang tertular, bila mulai sakit penyembuhannya lama.
5. Tak tahan perubahan Iklim. Ganti musim langsung kena penyakit, terpapar gerimis langsung pilek, beda dengan masa muda dulu, tahan berbagai cuaca.
Butir 3, 4 dan 5, kita jadinya kembali seperti bayi lagi, lemah, mudah terserang penyakit, tak tahan perubahan cuaca. Bunda kita menggendong kita masih bayi dengan hati2, dibalut selimut tebal, diberi koplok empuk agar tak mudah masuk angin. Benar2 keadaan orang tua lanjut usia yang tak lama lagi Ruhnya meninggalkan Jasad, kembali seperti bayi lagi. Seperti diungkapkan Al-Qur’an surat Yasin Ayat 68:
وَمَن نُّعَمِّرْهُ نُنَكِّسْهُ فِى ٱلْخَلْقِ ۖ أَفَلَا يَعْقِلُونَ
“Dan barangsiapa yang Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada kejadian(nya). Maka apakah mereka tidak memikirkan?”
Begitulah,…………..semoga Allah memberikan kearifan kepada kita agar setiap saat memahami “Sinyal Tubuh akan ditinggalkan RUH”, yang setiap saat dapat saja terjadi. Dengan demikian senantiasa menyiapkan diri untuk bekal ke akhirat nanti.
وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِين
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن
آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن
Jakarta, 9 Syawal 1446H, 8 April 2025
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment