Tuesday 8 September 2015

TALI-PUSAT



Kenapa Udel disebut juga Pusat. Mungkin karena lokasinya berada di tengah-tengah. Sama jaraknya dari Pusat ke ubun-ubun dan dari Pusat ke telapak kaki juga  antara pinggang kiri dan pinggang kanan dengan pusat sama jauhnya. Tidak peduli orang jangkung atauwa orang cebol, lataknya tetap saja di tengah. Kita pernah makan lewat tali pusat, selagi masih dalam kandungan Ibu. Tali pusat atau “funiculus umbilicalis” adalah saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan. Dikatakan saluran kehidupan karena saluran inilah yang selama kehamilan menyuplai zat-zat gizi dan oksigen ke janin. Tetapi begitu bayi lahir, saluran ini sudah tak diperlukan lagi sehingga harus dipotong dan diikat atau dijepit.

Begitu ajiab ciptaan Allah. Kita yang lahir kedunia ini adalah “pemanang” diantara jutaan sel yang ditumpahkan Ayah berenang di rahim Ibu dalam proses pembuahan. Satu satu sel yang menang dan lolos, adalah kita selanjutnya berproses menjadi bayi di kandungan Ibu. Belum cukup sampai disitu, keajaiban berlangsung lagi dimana kita hidup dalam kegelapan di dalam kandungan Ibu, tanpa makan, tanpa minum dan tanpa bernafas. Hidup kita tergantung pada Tali Pusat.  Keajaiban berikutnya setelah sampai saatnya kitapun keluar dari perut Ibu melalui pintu yang sangat sempit, kita diselamatkan atas kehendak yang kuasa lolos ke dunia. beberapa saat kemudian makanan kita diganti tadinya melalui tali pusat, berubah menjadi putting susu ibu yang mengalir beberapa waktu setelah kita lahir, dimana sebelumnya belum tersedia. Keajaiban-keajaiban itu tidak banyak diantara kita yang merenungkannya seraya bersyukur kepada Maha Pencipta. Ooo Kalau Begitu diri ini adalah produk ajaib.

Kalau kita maulah sejenak dalam sehari merenungkan tentang asal kejadian kita dan dengan penuh kesadaran, maka kitapun dapat petik diantara sekian banyak hasil renungan itu adalah:
1.      Bahwa diri ini sebelum lahir ke dunia sudah dilengkapi dengan kebutuhan dasar secukupnya.
2.      Bahwa setelah lahir ke dunia serta merta disediakan kebutuhan dasar pengganti untuk meneruskan proses kehidupan.
3.      Bahwa selanjutnya usrusan kebutuhan dasar setelah lepas dari ayoman orang tua, telah disediakan pula untuk kita masing-masing sesuai keperluan.
4.      Yakinlah bahwa Allah akan memberikan sesuai keperluan kita, dan kadang tidak mengabulkan sesuai permintaan kita.
5.      Jika Allah tidak mengabulkan yang kita minta, hanya memberikan yang kita perlukan, yakinlah bahwa Allah telah menyelamatkan kita. Bukan sedikit orang yang dilimpahi kemewahan sesuai permintaannya, ujung-ujungnya membawa malapetaka buat dirinya dan keluarga di dunia dan bukan mustahil sampai ke akhirat sana.

Kembali ke soal “Tali Pusat”. Ada semacam tradisi  orang tua kami di kampung dulu, tali pusat anak-anak mereka disimpan dengan baik di tempat khusus yang aman. Tali pusat yang diawetkan dibungkus rapi, gunanya beragam. Diantara gunanya adalah bila anak yang punya Tali Pusat diserang penyakit sawan, Tali pusat di rendam dan airnya diminumkan. Juga bila anak-anak mereka suka berantem, tidak akur, tali-tali pusat mereka direndam sama-sama dan diam-diam dicampurkan diminuman mereka. Tentu keyakinan ini susah dibuktikan secara ilmiah dan medic. Akan tetapi itulah tradisi yang kadang mendatangkan inspirasi bagi para peneliti.

Para peneliti mungkin terinspirasi atas tradisi orang tua dahulu yaitu tradisi mengawetkan Tali Pusat. Belakangan mulai terlihat sedikit kebenarannya paling tidak akan hal mereka menyimpan “Tali Pusat”.  Beberapa waktu terakhir, makin banyak diketahui kemampuan Sel punca dalam darah tali pusat . Sejak tahun 2000, para ilmuwan telah menunjukkan bahwa sel punca darah tali pusat dapat berkembang menjadi banyak tipe sel lain di dalam tubuh.  Penemuan yang menakjubkan ini telah mengarahkan penerapan aplikasi klinis dalam berbagai jenis penyakit, termasuk serangan jantung, cedera tulang belakang, dan diharapkan dalam beberapa tahun ke depan, kita dapat melihat tahap uji klinis penyakit penyakit seperti Cystic Fibrosis, penyakit Al zhaimers, hingga penyakit Diabetes

No comments:

Post a Comment