Wednesday 4 September 2024

SUKSES kadang merupakan PETAKA ter TUNDA

Oleh: M. Syarif Arbi No: 1.268.09-2.2024. Untuk mencapai sukses banyak orang berjuang mati2an, tak jarang untuk mencapai SUKSES menghalalkan segala PROSES. Kesampaian memang, jika Sukses itu dicapai dengan menghalalkan segala Proses, tetapi banyak kasus kita saksikan diakhir perjalanan hidup orang yang demikian berkesudahan yang tidak menyenangkan. Suksesnya gagal, alias malah menerima petaka atau musibah. Kesudahan perjalanan kehidupan manusia, terbilang sukses atau terhitung tidak sukses barulah diketahui ketika dia sudah mati. Pernyataan di atas mungkin demikian ekstrim. Tapi memang kenyataan, buktinya banyak orang yang tadinya sukses (hartawan) menjelang kematiannya bangkrut. Tak sedikit pemimpin dunia yang ketika berkuasa begitu jaya, akhir hidupnya dihujat dinista rakyat yang dulu mengidolakannya, bahkan ada yang mati ditiang gantung. Sukses buatnya merupakan Petaka yang tertunda. Sukses bagi kelompok ini hanya BUNGKUS, isinya PETAKA, atau MUSIBAH. Kesuksesan bagi manusia meraih SUKSES menghalalkan segala cara; KESUKSESAN itu hanya merupakan istidraj. Hal demikian telah diperingatkan Allah kepada manusia. فَلَمَّا نَسُوْا مَا ذُكِّرُوْا بِهٖ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ اَبْوَا بَ كُلِّ شَيْءٍ ۗ حَتّٰۤى اِذَا فَرِحُوْا بِمَاۤ اُوْتُوْۤا اَخَذْنٰهُمْ بَغْتَةً فَاِ ذَا هُمْ مُّبْلِسُوْنَ "Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa.” . (Al-An'am ayat 44). Tidak sedikit, orang mendapat kesuksesan karena jabatan. Lantaran jabatan itu timbul peluang korupsi di akhir kehidupan di dalam Bui. Tidak sedikit orang kesuksesannya harta berlimpah, menjadikannya sombong, takabur dan pongah, sehingga jauh dari Allah. Hartanya tak dapat menolongnya setelah diri menua. Di dunia ini saja banyak terbukti bahwa ternyata “Harta kadang jadi Petaka”. Belum lagi ketika awak sudah tiada......... pergi ke alam sana. Bukan tak mungkin rumah besar yang dibangun susah payah dari kumpulan uang segala proses, yang halal yang mubah mungkin termasuk haram; ujung2nya rumah itu di jual menantu. Rumah dijual menantu kemungkinannya terjadi begini: Awak dan istri meninggal lumayan tua; ........Saudara2 kandung tak ada lagi, apalagi sepangkat orang tua. Kedua suami-istri ini hanya memiliki anak semata wayang pula. Si anak beristri tak pula dikarunia keturunan.............. Beda dengan ayah bundanya yang wafat diusia tua, si anak tutup usia selagi muda. Tinggalah menantu yang menghuni rumah pusaka. Akhirnya rumah dijual menantu karena tak kuat ngurus terlalu besar dan mewah. Tak dapat terhindar diri awak di alam barzah diminta pertanggungan jawab ketika ngumpulkan harta............antara lain membangun tu rumah. Tak pula ada juriat yang men-do'akan. Alangkah malangnya nasib setelah di alam kubur, bila ketika kumpulkan harta; “Sukses Menghalalkan Proses”. Meraih jabatan; “berhasil dengan jalan bathil”. Demikian sekilas contoh: PETAKA berbungkus SUKSES. SUKSES kadang merupakan PETAKA ter TUNDA, awal mulanya terlihat indah diujungnya menjadi gundah. Skala sukses bagi orang beriman ada dua keinginan, cita2 hidup: 1. Sukses hidup di dunia dan di akhirat 2. Jika tak dapat mencapai sukses di dunia diutamakan untuk sukses di akhirat. Makanya orang beriman senantiasa berdo'a: رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِى ٱلدُّنْيَا حَسَنَةًۭ وَفِى ٱلْـَٔاخِرَةِ حَسَنَةًۭ وَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa neraka”. (Al-Baqarah 201) Untuk meraih kebaikan di dunia, ikhtiar mencapai sukses oleh orang beriman carilah rezeki dengan cara2 yang baik yang legal yang jujur tidak menzalimi pihak lain. Orang beriman berkegiatan mencapai sukses di dunia dalam rangka pengabdian kepada Allah mengharapkan ridha Allah. Tujuan akhirnya mencapai kebaikan di akhirat sejalan dengan do'a di atas. Nah........... hati2lah beraktivitas mencapai SUKSES. Jangan sampai SUKSES menghalalkan PROSES. Agar tidak jadi PETAKA yang berbungkus SUKSES. اللَّهُمَّ اكْفِنِى بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَأَغْنِنِى بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ "Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dan jauhkanlah aku dari yang haram, dan cukupkanlah aku dengan karunia-Mu dari bergantung pada selain-Mu.” آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكموَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ 5 September 2024 M 1 Rabiul Awal 1446 H