Thursday 6 November 2014

KONSEP KESEJAHTERAAN



Insya Allah boleh dibaca siapa saja dan Insya Allah tidak menyunggung siapapun juga.
Attaubah (9:105)
Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
Kita bersyukur kepada Allah swt, atas karuniaNya yang demikian banyaknya tak mampu kita mencatatnya, apalagi menghitungkan. Diantara kenikmatan tersebut di kesempatan  sampai tulisan ini anda unggah dapat anda membacanya  selanjutnya ikut  merenungkan sejenak;
Bahwa kita semua ini diberikan kesehatan dan kekuatan untuk masih dapat menghirup oksigen dengan santai, sementara ada diantara teman kita yang menghirup oksigen melalui selang sambil terbaring di Rumah-sakit. Tentu kita ini yang sehat afiat ini masing-masing mempunyai aktivitas pekerjaan masing-masing dalam usaha mencari rezeki dari Allah.
Bahwa banyak orang lain yang masih kurang beruntung, sehingga untuk mencari kerja saja susah. Sementara diantara pembaca ini, begitu pagi tiba sudah ada tempat yang dituju untuk kerja dan rezekinyapun teratur dan terukur.
Juga bersyukur diantara kita, memang tidak seperti sebagian jamaah tadi, sudah ada tempat yang dituju untuk bekerja, melainkan masih mencari hari ini akan kerja dimana dan kerja apa. Tapi tetap bersyukur masih ada ketrampilan dan kesempatan untuk menggunakan ketrampilan guna mendapatkan karunia Allah berupa rezki.
Betapa banyak saudara kita yang kurang beruntung, tidak ada tempat yang dituju untuk kerja, sudah mencari kemana-mana belum dapat. Tapi tetap saja bersyukur masih sehat dan kuat untuk kapan ada kesempatan.
Hadirin sidang pembaca yang diredhai Allah, Insya Allah
Pada ayat di surat Attaubah 105 di mukaddimah tulisan ini. Allah memerintahkan kita semua untuk bekerja, tidak menganggur, harus bertebaran dimuka bumi untuk mencari rahmat Allah, setelah kewajiban shalat ditunaikan. Dilanjutkan dengan perintah Allah:
Surat Al-Jumaah (62:10)
10. Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
Sebagai manusia muslim sebagai individu  berada dalam struktur organisasi masyarakat.
Organisasi masyarakat dibangun oleh tiga pilar yaitu:
INDIVIDU, KELUARGA, DAN MASYARAKAT SEHINGGA TERBENTUK NEGARA.  sebagai anggota masyarakat. Setiap orang berkerja,  dalam masyarakat Islam,  seseorang bekerja mencari nafkah untuk “empat” kepentingan yaitu:
·        Kepentingan diri sendiri. Nafkah, rezki yang diperoleh untuk dipergunakan sebaik-baiknya agar diri dapat dibangun, sehingga sehat afiat untuk sanggup melaksanakan pengabdian kepada Allah. Untuk sanggup membiayai segenap ibadah baik secara vertical kepada Allah maupun secara horizontal kepada sesama manusia berupa  ibadah sosial.
·        Hasil kerja mencari nafkah, kepentingan yang kedua adalah untuk keluarga. Allah memberikan petunjuk tentang hal ini di dalam Al-Qur’an surat Al Isyra 26 (17:26).
26. Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
Allah memandu kita untuk mengalokasikan pendapatan yang kita peroleh dari hasil usaha kita adalah YANG PERTAMA untuk keluarga yang dekat. YANG KEDUA untuk orang miskin. YANG KETIGA untuk orang dalam perjalanan. TETAPI diingatkan oleh Allah jangan menghambur-hamburkan harta kita, jangan menghambur-hamburkan hasil pendapatan kita secara boros.
·        Pendapatan dari hasil kerja mencari nafkah “kepentingan ketiga”  adalah untuk kepentingan masa depan keturunan dan agar menenteramkan masyarakat. Sebagai referensi kita adalah Surat An Nisa ayat 9 (4:9)
9. Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.
Perintah Allah di surat Annisa 9 ini, mengingatkan kita harus menyisihkan sebagian pendapatan kita untuk keperluan anak dan cucu dzuriat keturunan kita, kita diperintahkan berinvestasi dalam diri anak keturunan kita dengan harta dan kemampuan yang kita miliki, agar anak kita nanti tumbuh menjadi manusia yang sehat, kuat, mapan, manusia yang mandiri dan tidak merepotkan orang lain
·        Dalam pada itu, juga setiap muslim bekerja membanting tulang, memeras keringat untuk mendapatklan rezeki dari Allah, juga punya kepentingan yang keempat yaitu untuk keperluan ibadah sosial seperti yang diarahkan oleh Allah dalam surat Al Ma’un (107: 1-3).
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
Itulah orang yang menghardik anak yatim,
dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.
Jadi sebagian dari rezeki yang diperoleh dari kegiatan mencari nafkah tersebut, harus disisihkan untuk kepentingan masyarakat yaitu orang-orang miskin.
Sidang pembaca;…… Keluarga, kumpulan dari individu
Negara, sebagai wadah tempat individu dan masyarakat berada. Di dalam konsep kesejahteraan pola masyarakat Islam. Individu, keluarga, masyarakat dan bangsa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan satu persatu. Individu sangat bergantung dengan keluarga dan masyarakat dan bangsa dan sebaliknya. Bangsa akan sejahtera bila setiap individu dan keluarga dapat terjamin iklim yang kondusif buat mereka bekerja mencari nafkah. Keluarga akan bahagia bila sukses setiap individu dalam keluarga mencari nafkah. Bangsa akan berwibawa berdaulat, aman dan teratur bila seluruh individu dan keluarga/masyarakat mudah diatur dan dalam mencari rezeki, mencari nafkah dengan ketentuan yang diredhai oleh Allah.
Allah menjanjikan bagi suatu negara yang penduduknya, ketika mencari nafkah, ketika beraktivitas melakukannya dengan sandaran taqwa kepada Allah. Akan memberikan keberkatan dari langit dan dari bumi. Seperti di tegaskan Allah dalam surat Al A’raf (7:96).
96. Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.
Agama Islam, tidak menafikan bahwa dalam struktur masyarakat, tidak semuanya Islam.
Secara tegas Allah memberikan penegasan dalam surat Ar-Ra’ad (13:31)
Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya.
Jadi kalau demikian, dunia ini memang bukan untuk dihuni hanya oleh orang muslim,
Persoalannya adalah bagaimana pendistribusian kesejahtaraan menurut konsep Islam apakah hanya untuk sesama muslim saja??? Bagaimana terhadap  ummat non muslim.
Kita perhatikan petunjuk Allah dalam surat Al-Baqarah (2:126)
126. Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali"
Jadi jelaslah bahwa soal kehidupan dunia, soal rezeki, soal persaingan hidup di dunia ini, Allah memberikan kepada hambanya yang muslim dan juga kepada seluruh ummat manusia. Pembeda antara muslim dan non muslim soal rezki akan nampak bukan di dunia ini, tapi nanti di akhirat kelak.
Selanjutnya saudaraku, bahwa Islam mengajarkan bahwa rezki yang diperoleh itu didistribusikan untuk kepentingan diri si yang memperoleh rezki, dinafkahkan untuk sanak keluarga dan karib kerabat, anak yatim orang terlantar, fakir miskin untuk kepentingan sosial kemasyarakatan.
Semoga kita semua sebagai hamba Allah muslim, mampu untuk mencari rezeki yang halal dan mampu pula membelanjakan, mendistribusikan kepada para pihak yang telah dituntunkan oleh Allah.
Semoga dengan demikian, segala aktivitas kita dalam mencari rezeki dan mendsitribusikan rezeki kita, karena sesuai petunjuk Allah dan diniatkan untuk menjalankan perintah Allah, makapun mudah-mudahan dicatat Allah sebagai amal shaleh membentengi kita dari adzab siksa neraka yang diancamkan kepada orang kafir.
Barakallufik,

No comments:

Post a Comment