Wednesday, 27 August 2025
GETARAN HATI
No: 1.348.08.08-2025
Disusun: M. Syarif Arbi
“HATI” manusia dapat diartikan secara konkrit (berwujud) dan secara abstrak (tidak berwujud). Secara berwujud, hati manusia berbentuk seperti kerucut, atau segitiga, memiliki warna coklat kemerahan, organ ini berada dalam tubuh manusia dan berukuran sekitar sebesar kepalan tangan orang dewasa. Secara tidak berwujud “HATI”; kira2 yang cocok diartikan sebagai “perasaan”. Dikesempatan ini dibicarakan tentang hati sebagai “Perasaan”, dimana si hati memungkinkan dapat BERGETAR.
“Hati bergetar” dalam konteks perasaan, itu biasanya berarti reaksi emosional yang kuat, dapat dirinci dalam 4 (empat) kondisi:
PERTAMA; Tersentuh oleh sesuatu pemandangan, kondisi seseorang, atau keadaan yang mengharukan, tak jarang orang sampai menangis. Diikuti orang yang hatinya bergetar akan berbuat sesuatu kebaikan, kalau memungkinkan dengan apa yang ada pada dirinya, atau mendorong orang lain berbuat kebaikan untuk meredakan hal yang membuat dia sampai terharu dan menangis itu. Sekurang-kurangnya berdo’a sebagai tanda berempati. Seperti ditegaskan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah:
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ
“Siapa yang menyelesaikan kesulitan seorang mukmin dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan memudahkan kesulitan-kesulitannya pada hari kiamat. Siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat."
KEDUA; Takut atau cemas terhadap sesuatu yang mengkhawatirkan, membahayakan. Bergetarnya hati dalam kondisi ini kadang terasa sampai dada berdegub keras, denyut nadi meninggi, gemetar, pucat. Dalam case tertentu, buat individu tertentu, dapat saja terjadi pingsan.
Dalam konteks takut dan cemas ada baiknya diamalkan doa Nabi Muhammad saw yang termaktub dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Anas r.a:
عن أنس بن مالك قال : كان النبي صلى الله عليه وسلّم يقول : اللّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُبِكَ مِنَ الهَمِّ وَالحَزَنِ, والعَجْزِ وَاْلكَسَلِ، وَالجُبْنِ وَالبُخْلِ، وضَلْعِ الدَّينِ, وغَلَبةِ الرِّجَال.
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat gelisah (pesimis), sedih, malas, kikir, pengecut, terlilit hutang, dan keganasan orang lain."
KETIGA; Tidak jarang terjadi hati bergetar ketika membaca tulisan sastra, atau mendengar lantunan lagu atau untaian pembacaan puisi. Ada orang yang ketika membaca tulisan sastra, larut dalam alur cerita, jika ceritanya menyedihkan hatinya bergetar ikut terharu dan terisak menangis. Jika jalan cerita menggelikan hati, lantas sambil membaca si pembaca tertawa terpingkal-pingkal sendiri. Begitu pula hati ikut bergetar menjiwai lirik dalam lagu atau paparan kalimat dalam puisi. Kata-kata yang indah, bila dirangkai dengan hati, bisa menembus batas logika dan menyentuh sisi terdalam jiwa. Kata yang indah dapat membangkitkan semangat yang redup, mengobati luka yang tak tampak, menyuarakan rasa yang tak terucap, Dan menghidupkan harapan di tengah keputus-asaan, membuat orang riang ditengah kesedihan. Oleh karena itu Allah memberi petunjuk kepada para juru dakwah agar menggunakan “Qaulan Baligha (perkataan yang berbekas)”
اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ يَعْلَمُ اللّٰهُ مَا فِيْ قُلُوْبِهِمْ فَاَعْرِضْ عَنْهُمْ وَعِظْهُمْ وَقُلْ لَّهُمْ فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ قَوْلًا ۢ بَلِيْغًا
“Mereka itulah orang-orang yang Allah ketahui apa yang ada di dalam hatinya. Oleh karena itu, berpalinglah dari mereka, nasihatilah mereka, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang membekas pada jiwanya.” (QS. An- Nisa ayat 63)
KEEMPAT; Tersadar secara spiritual.
"Hati bergetar" dikaitkan dengan rasa takut atau tunduk kepada Allah, seperti disebutkan dalam Al-Qur'an:
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ الَّذِيْنَ اِذَا ذُكِرَ اللّٰهُ وَجِلَتْ قُلُوْبُهُمْ وَاِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ اٰيٰتُهٗ زَادَتْهُمْ اِيْمَانًا وَّعَلٰى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُوْنَۙ ٢
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan kepada Tuhan-lah mereka bertawakal." (Al-Anfal: 2).
Kesadaran spiritual seseorang sehingga bergetar hatinya ketika disebut nama Allah dan bertambah iman bila mendengar dibacakan ayat-ayat Allah, itu adalah merupakan salah satu tanda bahwa pemilik hati adalah orang beriman.
Semoga ummat manusia di dunia ini sanggup merespon getaran hati masing2, sehingga terciptakan hamparan kebaikan di seluruh dunia ini, tidak terjadi lagi penindasan suatu bangsa kepada bangsa lain yang menggetarkan hati seperti terjadi di Palestina. Semoga para pejabat, para usahawan yang sukses memahami getaran hati masing2 sehingga memahami penderitaan rakyat.
آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن , وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِين , اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن
Jakarta, 27 Agustus 2025, 3 Rabiul Awal 1447H.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment