Saturday 4 June 2022

Manfaat ber-andai2

Sejarah, baik untuk dijadikan bahan evaluasi. Contoh bangsa kita pernah dijajah beberapa abad. Padahal sblm datang penjajah, bangsa kita adlh bangsa yg besar kuat dan berjaya............ Kenapa sampai di jajah oleh bangsa kecil, jauuuuh pula. Mereka datang ke mari berlayar berbilang pekan, lagian datangnya hanya pakai kapal2 ndak seluruh rakyatnya datang menyerang. Sementara bangsa kita di negeri sendiri, kok kalah sampai terjajah, bagaimana ini mulanya dapat terjadi.......................????? Para ahli sejarahlah yang tau jawaban apa penyebabnya. Selanjutnya buat pelajaran agar kita, sampai ke anak cucu jangan sampai terjajah lagi............... Ini termasuk meng andai masa lalu , semoga bermanfaat, karena dari per andaian itu dapat di andaikan: * Andaikan Raja2 Nusantara dulu itu ......................... * Andaikan para pemimpin kerajaan Nusantara dahulu tidak saling ........................... * Andaikan nenek moyang kita dulu itu sebagai rakyat................... Mungkin bangsa kita takkan sampai terjajah........ Apa yang ada dalam andaian jangan sampai terulang. Benar sih, semua yang terjadi sudah tersurat demikian seharusnya terjadi, termasuk skenario bangsa ini harus terjajah. مَاۤ اَصَا بَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَ رْضِ وَلَا فِيْۤ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْـرَاَ هَا ۗ اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ  "Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah" (QS. Al-Hadid 57: Ayat 22) Karena tidak sedikit peristiwa sejarah, bangsa yang kecil mengalahkan yang besar. Bangsa yang kecil menjajah bangsa yang besar. Akan tetapi kelalaian masa lalu membuat bangsa ini jadi terjajah, semestinya jadi pelajaran. Setelah bangsa kita merdeka banyak pula peristiwa2 sejarah yang masuk dalam ANDAIAN untuk dikenang.......... Monggo para pemimpin dan seluruh anak bangsa, kita meng andai2 agar sejarah kelam dan kelabu masa lalu tak usah terulang lagi................................. Mungkin halal2 saja bila kita ber-andai2: * Andaikan Paham ............. tidak dibiarkan tumbuh, tak akan terjadi.......................... * Andaikan Demokrasi ................ maka................ * Andaikan .............. mungkin tidak terjadi …….. * Andaikan lapangan kerja yang tersedia diutamakan kepada anak bangsa lebih dahulu ketimbang memberikan lapangan kerja ke orang asing, tentu tak banyak TKI / TKW menjadi kuli di negeri orang. * Andaikan semua kekayaan alam dikelola bukan oleh swasta tapi langsung dikelola BUMN, mungkin pemasukan negara akan lebih besar ndak usah banyak ngutang. * Andaikan korupsi tercegah dengan system yg baik .....……. niscaya ……….. Banyak lah andai2 yang dapat jadi pelajaran agar dapat menata masa depan bangsa yang lebih baik, tidak terulang kejadian2 yang tidak menyenangkan, memilukan, menyakitkan dimasa lalu............................. Mungkin di masa lalu dilakukan hal2 masuk dlm andai2 justru membuat kerusakan dan pertentangan dan perpecahan وَٱنظُرُوا۟ كَيْفَ كَانَ عَـٰقِبَةُ ٱلْمُفْسِدِينَ Dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berbuat kerusakan. Al-'Araf 86. Sehingga Allah memberikan per-andai-an sbb: وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَا نَتْ اٰمِنَةً مُّطْمَئِنَّةً يَّأْتِيْهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّنْ كُلِّ مَكَا نٍ فَكَفَرَتْ بِاَ نْعُمِ اللّٰهِ فَاَ ذَا قَهَا اللّٰهُ لِبَا سَ الْجُـوْعِ وَا لْخَـوْفِ بِمَا كَا نُوْا يَصْنَعُوْنَ "Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat." (QS. An-Nahl ayat 112) Manusia sungguh dianjurkan ber-andai2. Banyaknya petunjuk Allah diberikan kepada manusia untuk ber andai2, misalnya: وَلَوْ اَنَّ مَا فِى الْاَ رْضِ مِنْ شَجَرَةٍ اَقْلَا مٌ وَّا لْبَحْرُ يَمُدُّهٗ مِنْۢ بَعْدِهٖ سَبْعَةُ اَبْحُرٍ مَّا نَفِدَتْ كَلِمٰتُ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ "Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi tinta), ditambahkan kepadanya tujuh lautan (lagi) setelah (kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (QS. Luqman ayat 27). Demikian Per andai2 yang اِنْ شَآءَ اللّٰهُ bermanfaat. Pembaca juga mungkin punya sederet andai2 tentang perjalanan hidup masing2. Ambil andai2 yang positif yang اِنْ شَآءَ اللّٰهُ bermanfaat. Semoga sejarah kelam dan kelabu bangsa ini tidak terulang kembali. Wallahu 'alam bishawab. Kutulis sebagai pengisi waktu sambil menunggu proses "rujukan" di RS Faskes 2 untuk di rujuk ke Faskes 1. Cukup lama prosesnya, meskipun bukan untuk tindakan atau obat. Hanya membutuhkan “secarik kertas rujukan” ini harus diperbaharui setiap 3 bulan. Padahal sudah rutin sepuluhan tahun. Saya jadi ber-andai2, kalaulah pihak BPJS mengabulkan usul saya yang telah saya kirim tertulis tanggal 20 Desember 2021 : "Buat lansia penyandang sakit kronis rutin (a.l : diabet, prostat, dll); cukup sekali seumur hidup mengurus rujukan dari Faskes 1 dan 2. Sesudah itu biarkan si gaek yang berpenyakit kronis tersebut hanya kontrol rutin di Faskes 3 (RS rujukan terakhir) tanpa harus bolak -balik ke RS awal dan RS kedua". Andaikan per andaian saya ini jadi kenyataan, maka akan efisiensi dari sudut waktu dan efektif memangkas biaya yang jadi beban BPJS di Faskes 1 dan 2. Bayangkan jutaan lansia berpenyakit kronis, saban 3 bulan memperpanjang rujukan ke Faskes 1 dan 2 dimana BPJS akan bayar jasa untuk “secarik kertas rujukan” itu, tinggal dikalikan sekian pasien lasia koronis kali tarif jasa rujukan, maka jadi jelas besaran ongkosnya yang dikeluarkan BPJS, mestinya dapat dipangkas. Pasien sih gratis karena atas beban BPJS. NB pemeriksaan hanya formalitas, sebentaaar sekali, tunjukan rujukan lama, lantas dibuatkan rujukan baru, yang lama; nunggu antriannya. Contoh hari ini saya mulai hadir di RS Faskes 2 pkl 07.30 pagi, baru selesai pkl 11.15 siang. Semoga kita semua semakin cerdas menyikapi proses, prosedur kehidupan ini, berorientasi kepada hasil efektif dan efisien bukan hanya sekedar demi prosedur. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 4 Dzulkaidah 1443 H. 4 Juni 2022. (969.06.22)

No comments:

Post a Comment