Thursday 9 June 2022

AMARAH TERPUJI

Manusia dan juga hewan dilengkapi oleh nafsu. Diantara nafsu itu dikenal istilah Nafsu berahi dan nafsu amarah. Nafsu berahi manusia, terkendali oleh norma2, lain dg hewan tdk ada kendali. Nafsu amarah hewan hanya satu, yaitu berwujud amarah cenderung tidak baik, misalnya berkelahi, merusak, menggigit, mencakar, menerkam, memangsa,.......... Sedang nafsu amarah manusia dpt terjadi dua macam, yaitu: Nafsu amarah "tercela" dan nafsu amarah "terpuji". Terbatas ruang, dikesempatan sambil menunggu pengambilan darah ke dua, dua jam ssdh makan di lab. hari ini kutulis "Nafsu Amarah Terpuji". Nafsu Amarah Terpuji boleh jadi dimiliki orang baik-baik: Para dermawan, para budiman, para pendidik, negarawan, termasuk ustadz/ustadzah. Nafsu amarah terpuji ini hrs dipelihara, istilah yg cocok buat nafsu amarah terpuji ialah "Amarah Terkendali". Contoh: * Iri dan dengki serta loba (tamak) dlm berbuat kebaikan perlu dipertahankan. Jangan mau kalah dlm berbuat kebaikan. * Juga dlm hal tertentu marah perlu dilakukan, jika sdh menyangkut terhinanya bangsa, kita hrs mengingatkan bangsa yg menghina kalau perlu dg marah kpd penghina, tapi akhlaknya tdk balas menghina. Terancamnya keamanan negara, sbg anak bangsa siap bela negara sesuai kemampuan yg dipunya. * Terhinanya agama yg kita anut, wajar marah selanjutnya mengingatkan penghina, mendorong negara melaksanakan hukum yg berlaku. Akhlaknya jg tdk melakukan penghinaan balik. Ttg nafsu Amarah Terpuji seperti Nabi Yusuf berujar diabadikan dlm Al-Qur'an: وَمَاۤ اُبَرِّئُ نَفْسِيْ ۚ اِنَّ النَّفْسَ لَاَمَّارَةٌۢ بِالسُّوْٓءِ اِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيْ ۗ اِنَّ رَبِّيْ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ "Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Surat Yusuf, ayat 53) Saban tahun ummat Islam dilatih untuk mengendalikan hawa nafsu selama sebulan di bulan Ramadhan. Keberhasilan latihan tersebut akan terliat sampai bulan Dzulkaidah ini dan seterusnya. Tapi yg namanya manusia dpt saja makin jauh dari Ramadhan makin tergerus kemampuan mengendalikan nafsu amarah yg melekat di setiap diri. Ikhtiarnya barangkali kebiasaan shaum hendaknya diteruskan setiap bulan walau bukan bulan Ramadhan, dg puasa2 sunnah semisal Senin-Kamis, puasa tengah bulan dll. Semoga kita semua tdk dihinggapi Nafsu Amarah Tercela dan dpt mengendalikan Nafsu Amarah Terpuji. اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا. أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 7 Dzulkaidah 1443 H. 7 Juni 2022. (971.06.22).

No comments:

Post a Comment