Friday 10 June 2022

Tujuh langkah Ke-TENTRAM-an Hidup

Ketentraman hidup merupakan dambaan setiap insan. Untuk mencapai ketentraman hidup banyak dilakukan orang dengan berbagai upaya, bagi yang berpunya tak segan2 keluarkan biaya. Agama adalah salah satu jalan mencapai ketentraman hidup, dengan syarat ajaran agama dijalankan dengan baik. Bila agama dijalankan dengan baik maka penganutnya akan tentram hidupnya dengan syarat: 1. Bersyukur. 2. Tenggang rasa. 3. Sabar, sanggup mengelola stres. 4. Tawakkal. 5. Ceria. 6. Jauhi hidup diluar kemampuan. 7. Makan dan minum yg halalan thayiban tdk berlebihan. ad.1. Bersyukur Mensyukuri hidup adalah salah satu cara membuat hidup lebih tentram, damai dan bahagia. Bersyukur akan mengajarkan kita untuk menghargai apapun yang kita terima baik susah atau bahagia, mengajarkan kita untuk tidak selalu merasa kurang dsbnya. Rasa syukur inilah yang membedakan orang miskin yang berpenghasilan rendah tetap merasa bahagia sehingga tentram hidupnya. Tidak sedikit orang kaya yang berpenghasilan lebih dari cukup merasakan tidak bahagia sehingga tidak tentram dalam hidupnya. وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ  ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat." (QS. Ibrahim 14: Ayat 7). ad. 2. Tenggang rasa. Manusia itu adalah makhluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain untuk hidup tentram. Ketika kita bisa memelihara hubungan baik dengan sesama manusia, “tenggang rasa”; tidak membedakan strata sosial, asal usul dan agama. Dengan demikian semakin banyak memiliki teman, sahabat atau bahkan keluarga baru. Dan ketika kita dikelilingi banyak orang yang menghargai dan menyayangi diri kita tentu hidup semakin tentram damai dan bahagia. وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِۦ شَيْئًا  ۖ وَبِالْوٰلِدَيْنِ إِحْسٰنًا وَبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِينِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنۢبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمٰنُكُمْ  ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا "Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri," (QS. An-Nisa' 4: Ayat 36) ad. 3. Sabar. Hidup ini tak akan kering dari masalah, orang bijak bukan menolak masalah tapi menyikapi masalah. Kalau tak bijak menyikapi masalah hadirlah stres mengganggu ketentraman hidup. Jalan keluarnya mengelola stres ada 2, yaitu: sabar dan shalat untuk minta tolong kepada Allah: يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ  ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصّٰبِرِينَ "Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 153) ad. 4. Tawakkal. Kekhawatiran, ketakutan atau rasa was2 adalah manusiawi, namun was2 berlebihan mengundang stres. Ketakutan akan masa depan, rasa khawatir akan hal2 yang akan terjadi ataupun segala bentuk pikiran negatif hanya akan membuat anda tertekan dan imbasnya anda akan dihantui ketakutan, kekhawatiran yang akan membuat hidup anda tidak tentram diikuti stres. Buang pikiran negatif anda dan alihkan untuk mengambil pikiran positif. Apa yang anda takutkan belum tentu menjadi kenyataan. Penangkal kekhawatiran, ketakutan tentang masa depan yang membuat stres, kata kuncinya tawakkal kepada Allah. وَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ  ۚ وَكَفٰى بِاللَّهِ وَكِيلًا "dan bertawakallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pemelihara." (QS. Al-Ahzab 33: Ayat 3) ad. 5. Ceria. Ceria, faktor utama ketentraman hidup. kesulitan, masalah, mengatasinya harus dengan tenang. Perilaku ceria membuat orang tenang. Sikap tenang membantu dalam menyelesaikan setiap persoalan. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: إنَّكُمْ لَا تَسَعُونَ النَّاسَ بِأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ لِيَسَعْهُمْ مِنْكُمْ بَسْطُ الْوَجْهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ “Sesungguhnya kalian tidak bisa menarik hati manusia dengan harta kalian. Akan tetapi kalian bisa menarik hati mereka dengan wajah berseri dan akhlak yang mulia” (HR. Al Hakim mengatakan bahwa hadits ini shahih)……. Persoalan yang dihadapi, kadang tak dapat dicari solusinya oleh diri sendiri, harus dengan bantuan orang lain (lihat ad. 2.= tenggang rasa). Dengan CERIA terbuka jalan berkonsultasi dengan orang lain. Setidaknya bila ada teman curhat beban jiwa berkurang, menuju tentram. 6. Hidup sesuai kemampuan. Sumber pengganggu ketentraman yang cukup dominan adalah pola hidup tidak sesuai kemampuan. Kini untuk menjalani hidup diluar kemampuan dilakukan sebagian orang karena: a. Persaingan, silau terhadap orang yang lebih mampu. b. Tersedia pihak yang menyediakan hutangan dengan proses dan prosedur yang mudah. Akan menjadi tidak tentram bila pinjaman tak terlunasi menggelinding dari waktu-kewaktu makin membesar. Begitu sengsaranya, sangat tidak tentramnya dililit hutang; sampai Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Dawud, mengajarkan doa agar terbebas dari lilitan utang. Doa tersebut diajarkan kepada Abu Umamah, seorang pria Anshar. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih. Aku berlindung kepada Engkau dari lemah dan malas. Aku berlindung kepada Engkau dari pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari LILITAN HUTANG dan kesewenang-wenangan manusia." (HR Abu Dawud 4/353) 7. Makan-minum halalan, thayiban tidak berlebihan. Bahwa makanan dan minuman sangat berpengaruh buat kesehatan, kebugaran dan kemampuan mengendalikan diri. Ada makanan yang halal, tetapi tidak thayiban. Penderita penyakit tertentu meskipun makanan-minuman halal, tapi belum tentu baik buat kesehatan ybs. Makanan halal, baik jika dikonsumsi berlebihan juga tak baik buat kesehatan. Apalagi memang makanan-minuman yang tidak halal seperti mengkonsumsi narkoba, minuman yang memabokkan dan sejenisnya jelas merusak kesehatan phisik dan mental, berujung membuat tidak tentram diri sendiri, keluarga dan masyarakat. Allah mengarahkan tentang makanan-minuman: يٰٓأَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِى الْأَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِ  ۚ إِنَّهُۥ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ "Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 168) يٰبَنِىٓ ءَادَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوٓا  ۚ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ "Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 31) Intinya makan; harus halal, baik dan tidak berlebihan untuk menjaga ketentraman diri, keluarga dan masyarakat. Semoga kita semua sanggup melaksanakan langkah2 menuju mencapai ketentraman diri kita masing2. Ketentraman diri membuat tentram seluruh keluarga. Ketentraman tiap2 keluarga menciptakan ketentraman masyarakat. Ketentraman masyarakat akan menentramkan seluruh bangsa. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ بارك الله فيكم وَ الْسَّــــــــــلاَمُعَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ M. Syarif Arbi. Jakarta, 10 Dzulkaidah 1443 H. 10 Juni 2022. (973.06.22)

No comments:

Post a Comment