Saturday 26 January 2019

TOLERANSI

Akhir2 ini kata TOLERANSI  dan INTOLERANSI sering benar di kemukakan  berbagai pihak. Sepertinya kata2 itu dikaitkan dg keyakinan agama yang berbeda-beda di suatu negeri yg majemuk, dimana warga negaranya  memeluk beragam agama.
Bagi yang beragama Islam, soal toleransi ini dipandu Allah langsung bagaimana hrs bersikap.
لَـكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ
"Untukmu agamamu, dan untukku agamaku."
(QS. Al-Kafirun  ayat 6)

Selain panduan tegas di atas baik juga disimak surat Al-Baqarah 62:
اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَادُوْا وَالنَّصٰرٰى وَالصّٰبِئِـيْنَ  مَنْ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًـا فَلَهُمْ اَجْرُهُمْ  عِنْدَ رَبِّهِمْ  ۚ  وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, dan orang-orang Sabi'in, siapa saja (di antara mereka) yang beriman kepada Allah dan hari Akhir dan melakukan kebajikan, mereka mendapat pahala dari Tuhannya, tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati."
[1]. Shabiin ialah orang-orang yang mengikuti syari'at Nabi-nabi zaman dahulu atau orang-orang yang menyembah bintang atau dewa-dewa.

[2]. Orang-orang mukmin begitu pula orang Yahudi, Nasrani dan Shabiin yang beriman kepada Allah termasuk iman kepada Muhammad s.a.w., percaya kepada hari akhirat dan mengerjakan amalan yang saleh, mereka mendapat pahala dari Allah.

[3]. Ialah perbuatan yang baik yang diperintahkan oleh agama Islam, baik yang berhubungan dengan agama atau tidak.

Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Salman bertanya kepada Nabi SAW tentang penganut agama yang pernah ia anut bersama mereka. Ia terangkan cara shalatnya dan ibadahnya. Maka turunlah ayat tersebut di atas (S. 2: 62) sebagai penegasan bahwa orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir dan berbuat shaleh akan mendapat pahala dari Allah SWT. (Diriwayatkan oleh Ibnu Hatim dan al-Adni dalam musnadnya dari Ibnu Abi Najih yang bersumber dari Mujahid.).  Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ketika Salman menceritakan kepada Rasulullah kisah teman-temannya, maka Nabi SAW bersabda: "Mereka di neraka." Salman berkata: "Seolah-olah gelap gulitalah bumi bagiku. Akan tetapi setelah turun ayat ini (S. 2: 62) seolah-olah terang-benderang dunia bagiku."
(Diriwayatkan oleh al-Wahidi dari Abdullah bin Katsir yang bersumber dari Mujahid.) Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa ayat ini (S. 2: 62) turun tentang teman-teman Salman al-Farisi.
(Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Ibnu Abi Hatim yang bersumber dari As-Suddi.)

“Hanya kefanatikan dan membanggakan golongan sendiri, itulah yang membawa celaka perpecahan. Tapi kalau masing-masing pemeluk agama berlomba-lomba menegakkan kebajikan dan beramal shalih, maka pelombaan kepada kemajuan dan kebijakanlah yang akan timbul di dunia ini. Perlombaan orang baik-baik dan beriman, beramal shalih di dalam segala agama di dunia ini, adalah salah satu jalan membawa dunia kepada lebih maju”. Demikian Sayid Jamaluddin Al-Afghany, seperti yang di kutip oleh DR.Hamka dalam tafsir Al-Azhar Juzu 3 halaman 13.

Selain dari yg dijelaskan di atas, suatu ajaran tegas TOLERANSI dlm agama Islam, tidak main2 Allah dng kalimat "larangan"
وَلَا تَسُبُّوا الَّذِيْنَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِ فَيَسُبُّوا اللّٰهَ عَدْوًاۢ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ كَذٰلِكَ زَيَّنَّا لِكُلِّ اُمَّةٍ عَمَلَهُمْ ۖ ثُمَّ اِلٰى رَبِّهِمْ مَّرْجِعُهُمْ فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
"Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan. Demikianlah, Kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan tempat kembali mereka, lalu Dia akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan"
(QS. Al-An'am ayat 108).

Smg semua kita menjadi faham bertoleransi. Smg semua pihakpun faham bahwa agama Islam bukan agama yg intoleransi. Agama Islam agama yg membawa rahmat untuk seluruh alam. Bukan saja rahmat kepada manusia, tetapi kpd mahluk seluruh isi alam ini. Walhu 'alam bishawab.

Barakallahu fikum.
وَ الْسَّــــــــــلاَم
M. Syarif arbi.

No comments:

Post a Comment