Saturday 26 January 2019

Keluhan: Tak berhasil

Mengeluh ttg "Kerja tak berhasil, sia2". Adlh manusiawi dpt terjadi a.l. kpd orang yg:
Berbuat Baik Tak Dihargai,
Berbisnis Merugi,
Berusaha Tak Berhasil.

Pembaca tlh maklum sifat manusia,
"Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh".(اِنَّ الْاِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوْعًا)
(Q.S Al-Ma'arij ayat 19)

BERBUAT BAIK TAK DIHARGAI.
Tersebar diseluruh tanah air para pahlawan tak tercatat namanya. Mereka korbankan jiwa memerdekakan negeri ini. Sebagian kecil terregistrasi dan dimakamkan di TMP. Tapi banyak diantara mereka jangankan dihargai jasanya oleh negara, namanyapun mungkin hanya jadi kenangan keluarga. Itupun keluarga yg mengenang mungkin hanya sebatas anak, cucu, cicit (sampai generasi keempat).

Di era kita hidup sekarang inipun kadang perbuatan baik kita, blm tentu di hargai, karena orang tak tau. Mending hanya tdk dihargai, malah ada perbuatan baik dicerca orang, di nilai tak baik. Contoh kecil, seorang pemuda menegakkan kembali sepeda motor rebah (di area tak ada jurkir). Bgt pemilik melihat malah dimarahi, dituduh dia yg menumbangkannya.

Penulis ketika msh berdinas dulu, di suatu daerah kbtln sbg kabag umum. Mobil dinas kalau pas ada tamu dari Pusat, sering susah ngaturnya untuk cukup keperluan dinas. Senin itu suatu bagian lain harus penuhi kometment dg nasabah, karena mobil dinas kosong, kupinjamkan mobil pribadiku. Sekitar pukul 11 an Bos datang dari Jakarta dijemput draiver, dg mobil dinas khusus Bos. Mobilku sdg parkir di pinggir jalan (rute bandara-kantor), dikenali Bos (maklum kota kecil 25 th lalu mobil gampang dikenali). Si Bos berguman di dengar draiver, "ngapain pak .....(nyebut namaku) hari gini ndak di kantor".
Nah kan perbuatan baikku bukan saja tdk dihargai bahkan dpt penilaian ngeluyur oleh si Bos.
Karena gumaman Bos kuterima infonya dari driver Bos, duduk perkaranya kujelaskan juga melalui draiver Bos. Entah di teruskan atau tdk penjelasanku itu kpd Bos oleh driver, sampai diriku dan Bos masing2 pindah dinas ke daerah lain tak pernah ku konfirmasi.

BERBISNIS MERUGI.
Dunia bisnis, berpeluang untuk menjadikan pelakunya sukses. Sebaliknya tdk sedikit pelaku bisnis gagal. Apakah kegiatan pebisnis ini sia2.

BERUSAHA TAK BERHASIL.
Petani dg tekun merawat sawah/ tanamannya, kadang juga terjadi gagal panen. Secara pinansial merugi, tak terbalas jerih payah.
Pelajar/masiswa, telah gigih belajar, bukan mustahil ada saja sebabnya menjadi gagal. Juga apakah hasil kerja mereka sia2.

Dari alur kisah terbentang serba sedikit di atas, dimaklumi bahwa kerja kita, upaya kita kadang tak berhasil.

Keyakinan orang beriman bahwa apapun usaha/kerja untuk kebaikan, meskipun di dunia tdk memperoleh apa2 bahkan mungkin mendptkan cercaan. Sepanjang ketika mekakukan pekerjaan/ usaha tsb tlh dg niat ibadah kpd Allah, akan bernilai sbg kebajikan yg hasilnya akan dipanen kelak di akhirat.
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِنَ الصّٰلِحٰتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا كُفْرَانَ لِسَعْيِهٖ ۚ وَاِنَّا لَهٗ كٰتِبُوْنَ
"Barang siapa mengerjakan kebajikan dan dia beriman maka usahanya tidak akan diingkari (disia-siakan), dan sungguh, Kamilah yang mencatat untuknya".
(QS. Al-Anbiya ayat 94)

Dan.....
وَاَنَّ سَعْيَهٗ سَوْفَ يُرٰى
"dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya)"
(QS. An-Najm ayat 40)

Serta......
فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗ
"Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya".
(QS. Az-Zalzalah ayat 7)

Ketika tulisan ini kuturunkan adlh "Tahun Politik", dmkn banyak yg bilang. Berkenaan dg itu berseleweran di dumay komentar para pendukung masing2 yg sdg berjuang meraup suara dukungan. Baik yang "di dukung" maupun yg "mendukung", sepanjang niatnya untuk kebajikan, tentunya dg santun dan terbebas dari menyakiti perasaan orang, misalnyapun UNGGUL ataupun GAGAL, insya Allah memperoleh ganjaran akan dipetik di akhirat nanti.

Oleh karena itu dg sandaran iman maka semua usaha/kerja kita meskipun tak berhasil di dunia ini, kalau niatnya lurus hanya karena Allah, di akhirat akan diperoleh ganjarannya.

Wallahu alam bishwab.
وَ الْسَّــــــــــلاَمُ
M. Syarif arbi.

No comments:

Post a Comment