Sunday 6 January 2019

Silaturahim Ditampik Tuan Rumah

Silaturahim bertemu antar sesama, sahabat, kerabat, kolega dlm suasana penuh kelegaan. Boleh jadi ruang lingkup keluarga family dekat/jauh, masih dlm pertalian darah. Boleh jadi silaturahim rekan seprofesi. Sering juga rekan seangkatan di pendidikan. Umumnya silaturahim bertemunya kumpulan orang2 yg sdh saling mengenal bukan dlm rangka bisnis.

Salah satu model silaturahim, mengunjungi kediaman teman, family. Lazim dinegeri qt di suasana lebaran. Kini marak diadakan reuni. Sebenarnya silaturahim dpt dilakukan kapan saja ada kesempatan. Tentu lebih cocok bila dihari libur, dimana pantas diduga para pihak yg bersilaturahim tersedia waktu.

Dalam berkunjung ke kediaman teman, family, era kita skrg ini jadi lbh nyaman dg mudahnya berkumunikasi. Sblmnya sdh diberitahukan kapan kunjungan. Jika tuan rumah siap, disepakati.

Etika berkunjung kerumah teman/sahabat/family, didahului pemberitahuan, sesungguhnya tlh di berikan petunjuk oleh Allah.
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَدْخُلُوْا بُيُوْتًا غَيْرَ بُيُوْتِكُمْ حَتّٰى تَسْتَأْنِسُوْا وَتُسَلِّمُوْا عَلٰۤى اَهْلِهَاخَيْرٌ لَّـكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat".
(QS. An-Nur ayat 27)

Masuk rumah bukan rumah sendiri dlm arti luas berkunjung, baik dlm rangka silaturahim maupun ada sesuatu urusan tertentu. Etika Islami minimal memberi salam. Sblm mendpt izin pemilik rumah tidak boleh nyelonong masuk. Hal tersebut karena di rumah tersimpan rahasia pemilik rumah yg tak setiap orang boleh tau. Di dalam rumah sendiri saja ada bilik2 dimana tak setiap penghuni warga rumah boleh bebas masuk ke-bilik2 tsb. Melainkan hrs seijin pemilik kamar.

Dg memberitahukan lebih dahulu, memberi kesempatan penghuni mematut keadaan rumahnya, merapikan sesuatu yg semerawut misalnya dlsbnya. Kalau kehadiran sdh nelpon dulu, dengan memberi salam dari luar rumah meyakinkan pemilik rumah bahwa si tamu sdh datang.

Lebih jauh, adab bersilaturahim dlm wujud bertamu diatur khusus oleh Allah di
QS. An-Nur ayat 28.
فَاِنْ لَّمْ تَجِدُوْا فِيْهَاۤ اَحَدًا فَلَا تَدْخُلُوْهَا حَتّٰى يُؤْذَنَ لَـكُمْ ۚ وَاِنْ قِيْلَ لَـكُمُ ارْجِعُوْا فَارْجِعُوْا ۚ هُوَ اَزْكٰى لَـكُمْ ۗ  وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ عَلِيْمٌ
"Dan jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu, Kembalilah! Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan".

Lebih tegas lagi etika memasuki rumah orang, kalau pemilik tidak berkenan menerima, selanjutnya menyatakan agar kita pergi meninggalkan rumahnya, maka tuntunan agama, memerintahkan kita untuk menuruti kehendak pemilik rumah.

Walau DITAMPIK BERKUNJUNG oleh si pemilik rumah. Si tamu karena ini perintah Allah, sbg orang yg beriman harus diterima dg iman. Tak perlu  tersinggung apalagi kapok untuk bersilaturahim. Karena memutus tali silaturahim diancam jahanam.(Ar-Ra'ad 25).
وَيَقْطَعُوْنَ مَاۤ اَمَرَ اللّٰهُ بِهٖۤ اَنْ يُّوْصَلَ وَيُفْسِدُوْنَ فِى الْاَرْضِ ۙ اُولٰٓئِكَ لَهُمُ اللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوْٓءُ الدَّارِ
"(dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah agar disambungkan, dan berbuat kerusakan di bumi; mereka itu memperoleh laknat dan tempat kediaman yang buruk (Jahanam))"

Barakallahu fikum
وَ الْسَّــــــــــلاَم
M. Syarif arbi.

No comments:

Post a Comment