Wednesday 29 September 2021

Terwujudnya Cita2.

Tak mudah memang, untuk ketahui bakat masing2 diri. Bakat diri sendiripun sebetulnya semula tidak diketahui. Anak balita bila ditanya cita2nya pengen jadi apa. Jawabannya macam2; ada yg tinggi sekali. Ada pula yg rendah sekali. Orang merencanakan cita2 banyak faktor yg mempengaruhi a.l: Bakat, Minat, Kesempatan. Seperti dikemukakan diawal, tak mudah mengenali BAKAT diri, kadang ada orang yg memiliki beberapa bakat. Melalui pelatihan dan percobaan nanti ybs tau bakat yg paling dominan dia miliki. Langkah selanjutnya mewujudkan cita2, menentukan MINAT. Apakah yg bersangutan berminat menekuni BAKAT yg dominan itu, atau lbh minat ke BAKAT lainnya yg juga dimilikinya. Faktor berikut merealisasikan cita2 ialah; adakah KESEMPATAN untuk mengembangkan bakat tersebut, disini kental dipengaruhi situasi dan kondisi. Kesempatan memperoleh pendidikan, kesempatan yg tersedia di lingkungan, dukungan pembiayaan, relasi, dll. Dikarenakan perbedaan Bakat dipengaruhi minat dan kesempatan, masing2 orang di dalam masyarakat terbentuk pembagian tugas dan bidang usaha yg digeluti. Alangkah repotnya andaikan di dunia ini semua menekuni bidang usaha yg sama, profesi yg sama. Di suatu negara saja perlu ada pembagian fungsi. Negara perlu ada yg bertugas khusus menjaga ketertiban dan keamanan, penegak keadilan, perlu tenaga berprofesi memelihara kesehatan, dan aneka profesi lainnya. Tak heran banyak di masyarakat terjadi komunitas tertentu memilih berprofesi khas dari komunitas mereka. Misalnya: suku "A" jadi pedagang, suku "B" jadi penjahit, suku "C" jadi tukang pangkas rambut, suku "D" pengepul besi tua, suku "E", jadi pengacara, suku "F" jadi ............ dll. Itu semua terjadi karena BAKAT terasah oleh KESEMPATAN dan membuat MINAT kuat menekuni professi tertentu tsb. Walau dari suku2 yg disebut, ada juga bbrp orang yg tidak menekuni profesi yg dipilih oleh mayoritas sukunya. Bagi individu yg menekuni professi tertentu akan bahagia lahir dan bathin bila professi yg ditekuninya, tidak saja sesuai BAKAT dan KESEMPATAN serta MINAT; tetapi ybs menyenangi professi tsb. Apa yg ditulis di atas adlh semacam telusuran logika, namun di dunia ini apapun yg terjadi yg menentukan Allah jua. Tidak sedikit pemuda yg bercita-cita jadi dokter misalnya; kemampuan untuk mendukung semua cita2 si pemuda terpenuhi cukup tersedia, tapi realitanya ybs sukses di bidang pertanian. Ada anak muda temanku dulu bercita-cita jadi polisi, kenyataannya ybs sukses sbg pengusaha transportasi. Ada seorang anak ingin meneruskan bakatnya di bidang musik, sampai jadi orang terkenal. Kini jadi pegawai suatu bank. Banyak lagi contoh yg dpt dikemukakan. Tapi yg jelas, apapun bakat kita, seberapapun kesempatan yg hanya tersedia, bgmpun minat kita. Sepanjang masih ada usia kita tetap hrs beraktivitas, bekerja, berusaha. Dasar pemikiran kita mengacu kpd anjuran Allah: وَّجَعَلْنَا الَّيْلَ لِبَا سًا  وَّجَعَلْنَا النَّهَا رَ مَعَا شًا "dan Kami menjadikan malam sebagai pakaian," "dan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan," (QS. 78 = An-Naba' ayat 10-11) dan (QS. 62 = Al-Jumu'ah ayat 10) فَاِ ذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَا نْتَشِرُوْا فِى الْاَ رْضِ وَا بْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَا ذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ "Apabila sholat telah dilaksanakan, maka bertebaranlah kamu di bumi; carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak agar kamu beruntung." Hidup bukan untuk terus menerus ibadah, harus bekerja setelah beribadah. Hidup bukan juga untuk bekerja-bekerja tanpa ibadah. Beribadahlah, tinggalkan segala aktifitas bila telah saatnya ibadah. يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَا سْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۗ ذٰ لِكُمْ خَيْرٌ لَّـكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan sholat pada hari Jum'at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (QS. 62= Al-Jumu'ah ayat 9). Semoga kita menjadi ummat yg seimbang antara ibadah dan bekerja. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْن اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن بارك الله فيكم M. Syarif Arbi. Jakarta, 21 Safar 1443 H. 29 September 2021. (848.09.21).

No comments:

Post a Comment