Monday 20 September 2021

Prasangka Baik.

Bertanyalah seorang teman sesama manula sering jumpa di POLI - RS: "Apakah sakit2 saya ini mrpk musibah dari Allah lantaran perbuatan masa muda saya dulu???". Jawabannya tak mudah!!!. Apa iya, sakit2 mutlak karena dosa, atau perbuatan masa lalu?..., kan jamak namanya udah tua ya......... organ2 sdh banyak yg soak. Tapi ndak juga,... ada Prof. atas 70 tahunan, tetap bugar. Ke kampus nyetir sendiri. Berseloroh si Prof padaku: "saya tak pernah sakit". "Bgmn resepnya Prof tanyaku", sambil kami duduk di ruang tunggu dosen. "Saya ndak mau periksa ke dokter atau ke laboratorium pak, karena bila diperiksa ada aja penyakitnya, kita tua nih"....... Jawab si Prof yg punya bbrp anak dan mantu berprofesi sbg dokter itu. Naaah kini ada fakta, usia tua tdk selalu berbanding lurus dg "penyakitan". Setidaknya kalau itu Prof merasa sakit, tentu tak kan tahan dia, akan ke RS juga, mungkin sampai dirawat inap. Ternyata memang tak pernah rawat inap di RS. Nyebrang dikit ke pola hidup,....... .... juga tdk mesti penyebab sakit2an. Tuna wisma, "manusia gerobak", padahal mereka diterpa sembarang cuaca......... Sepertinya mereka tak berlangganan POLI - RS. Dari perspektif iman, segala keadaan dipulangkan kepada kehendak Allah, karena: مَاۤ اَصَا بَ مِنْ مُّصِيْبَةٍ فِى الْاَ رْضِ وَلَا فِيْۤ اَنْفُسِكُمْ اِلَّا فِيْ كِتٰبٍ مِّنْ قَبْلِ اَنْ نَّبْـرَاَ هَا ۗ اِنَّ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرٌ  "Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah" (QS. 57 = Al-Hadid ayat 22). Dalam pada itu, orang beriman harus senantiasa berprasangka baik terhadap Allah, karena ancaman orang yg berprasangka buruk kpd Allah: وَّيُعَذِّبَ الْمُنٰفِقِيْنَ وَا لْمُنٰفِقٰتِ وَا لْمُشْرِكِيْنَ وَ الْمُشْرِكٰتِ الظَّآنِّيْنَ بِا للّٰهِ ظَنَّ السَّوْءِ ۗ عَلَيْهِمْ دَآئِرَةُ السَّوْءِ  ۚ وَ غَضِبَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ وَلَعَنَهُمْ وَاَ عَدَّ لَهُمْ جَهَنَّمَ ۗ وَسَآءَتْ مَصِيْرًا "dan Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, dan (juga) orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (azab) yang buruk, dan Allah murka kepada mereka dan mengutuk mereka, serta menyediakan Neraka Jahanam bagi mereka. Dan (Neraka Jahanam) itu seburuk-buruk tempat kembali." (QS. 48 = Al-Fath ayat 6). Sikap seharusnya bagi kita2 yg manula bila termasuk kelompok yg dihiasi penyakit kronis hendaklah berprasangka baik terhadap Allah. Dengan berpenyakitan, diri ini semakin dekat kepada Allah. Karena jadinya selalu mengingat Allah. Juga penyakit menggugurkan dosa: مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا “Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan menggugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang menggugurkan daun-daunnya”. (HR. Bukhari no. 5660). Memang sih sangat perlu instrospeksi diri tentang dosa masa lalu dg terus menerus setiap saat dan tempat beristighfar mohon ampunan. Tapi jangan sampai berprasangka buruk kpd Allah bahwa cobaan sakit ini dikarenakan Allah blm ampuni dosa2 kita. Yakinlah bahwa bila kita tlh tobat, tlh minta ampun, Allah tlh ampuni tak usah pakai ngasih penyakit. وَهُوَ الَّذِيْ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَا دِهٖ وَيَعْفُوْا عَنِ السَّيِّاٰتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُوْنَ  "Dan Dialah yang menerima tobat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan," (QS. 42 = Asy-Syura ayat 25) Berprasangka baiklah kpd Allah bahwa dosa2 kita mesti diampuni: قُلْ يٰعِبَا دِيَ الَّذِيْنَ اَسْرَفُوْا عَلٰۤى اَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوْا مِنْ رَّحْمَةِ اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ جَمِيْعًا ۗ اِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ "Katakanlah, "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. 39 = Az-Zumar ayat 53) Perlu dipahami bahwa banyak pula yg sampai tua tetap bergelimang dosa, nampaknya malah sehat2 saja. Semakin jelas bahwa bukanlah lantaran dosa penyebab sakit. Tidak pula mutlak karena perbuatan masa lalu yg kini awak berpenyakitan kronis. Tidak pula usia tua faktor dominan membuat orang sakit2an. Yang terpenting dimasa lansia; bila sakit, selagi dapat, berikhtiarlah segera berobat. Selagi masih kuat perbanyak ibadat. Selagi dpt berbuat kebaikan, berbuat baiklah dg harta, tenaga, fikiran ataupun lisan dan tulisan. Selagi diri masih sanggup mengingat, terus bertobat. Karena bila ingatan sdh ditarik alias pikun, jangankan mengingat dosa, diripun mungkin sdh tak ingat. Semoga Allah berikan kekuatan beribadat sampai akhir hayat. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ سُبْحَـٰنَ رَبِّكَ رَبِّ ٱلْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُون وَسَلَـٰمٌ عَلَى ٱلْمُرْسَلِين اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن M. Syarif Arbi. Jakarta, 9 Safar 1443 H. 17 September 2021. (844.09.21).

No comments:

Post a Comment